Dr. Paul W. Burton dari University of East Anglia Norwich, England, mengadakan kuliah umum tentang Bahaya Bencana Gempa di USU, Senin, (09/5). Bertempat di Ruang Rapat IMT-GT gedung BPA USU lantai II, beliau menyampaikan kuliah umum itu didepan beberapa orang dosen di lingkungan USU yaitu dari Fak. Pertanian, Fak. Teknik , Fak MIPA, Program Studi PSL SPs-USU, dan Program Studi PWD SPs-USU, serta dosen dari PT lain yaitu Univ. Medan Area, Univ. Nommensen Medan, dan Univ. Negeri Medan. Acara tersebut dibuka oleh PR I yang dalam sambutannya seraya memerkenalkan Dr. Paul juga mengharapkan peserta kuliah umum tersebut dapat menarik kesimpulan dari materi yang disampaikan.

 

Dalam kuliah umum itu Dr. Paul menjelaskan tentang kerentanan tanah dan bangunan terhadap gempa yang terjadi sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan dalam penelitian maupun hal lain yaitu keadaan geologi dibawah permukaan tanah, endapan, topografi, dan jenis bangunan (bahan dan strukturnya). “Kerentanan terhadap gempa itu juga tidak tergantung pada frekuensi atau ukuran dari gempa” ujarnya sembari juga menunjukkan contoh kejadian, keadaan, kondisi, dan penyebab gempa di beberapa lokasi dibelahan dunia seperti di Balakot dan Muzarrafat termasuk juga di Indonesia. Dalam ringkasan makalahnya beliau menjelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan hal sederhana yaitu merancang/menyusun kejadian gempa yang telah terjadi di masa lalu (membuat peta pusat gempa) dan menghitung frekuensinya dari beberapa magnitude yang berbeda. “ Lebih baik lagi bila setelah melakukan hal tsb diatas lalu menghitung kuatnya guncangan di lokasi yang spesifik. Kemudian buatlah petanya,“ucapnya. Serta yang penting juga adalah menilai ukuran maksimum dari magnitude gempa. Misalnya dengan GSF “ tambahnya.

 

Dalam kesimpulan dari kuliah umum tersebut beliau mengemukakan beberapa hal yaitu tentang pendirian bangunan yang baik dan pelaksanaan kode bangunan itu sendiri yang sangat penting, “Membangun di tempat yang tepat dari sisi topografi dan jenis bahan bangunan yang digunakan serta perencanaan penggunaan lahan yang baik juga sangat mendukung,“ pungkasnya mengakhirii. Acara diakhiri dengan sesi sesi tanya jawab dan diskusi. (humas)

PetaIkonikUSU