"Dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah maka majunya perkembangan properti menjadi salah satu indikator atau barometer majunya suatu daerah atau kawasan tersebut”. Demikian disebutkan Ketua DPD REI Tommy Wistan mengawali kata sambutan dalam peresmian Program Studi baru tersebut di Universitas Sumatera Utara, Sabtu (8/10). Beliau menambahkan bahwa banyak hal yang berkembang dalam dunia properti saat ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi tersebut mulai dari hulu sampai hilir. Dan beliau juga berharap dengan dibukanya program studi baru ini akan muncul tenaga-tenaga ahli professional yang bisa terus membantu di bidang perbankan, para pengembang properti, dan juga pemerintah.

 

Seperti diketahui bahwa latar belakang didirikannya program ini bertujuan untuk mengelola properti sebagai investasi dan bisnis serta mengelola aspek fisik lingkungan properti. Perkembangan daerah yang terjadi di Indonesia diikuti oleh perkembangan properti diberbagai bidang. Perkembangan ini menuntut pengelolaan properti yang lebih baik sehingga diperlukan ketersediaan sumberdaya manusia yang menguasai manajamen properti. Perkembangan daerah tersebut mengakibatkan prospek manajemen properti akan terus berkembang sesuai dengan permintaan pasar baik disektor privat maupun sektor publik.

 

Pengelolaan properti/asset sangat dibutuhkan baik pada perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. Setiap daerah sangat membutuhkan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan untuk melakukan optimalisasi asset yang dimiliki. Daerah yang memiliki sumberdaya yang ahli dalam pengelolaan asset diharapkan akan dapat menciptakan berbagai aktifitas di daerahnya sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah selain pajak. Salah satu dasar untuk pelaksanaan optimalisasi asset adalah penilaian, penilaian secara umum dilakukan untuk menentukan nilai pasar dari suatu asset maupun nilai dari suatu perusahaan atau penyertaan dalam perusahaan. Penilaian asset dan atau usaha milik negara, pemerintah daerah, usaha swasta, organisasi nirlaba maupun pribadi dilakukan dengan berbagai macam tujuan seperti kepentingan jaminan bank, asuransi, pajak, hipotik, sewa menyewa, investasi, pengembangan usaha, penyelesaian perselisihan serta jual beli, penawaran umum, merger, akuisisi, kerjasama pengelolaan asset, maupun kepentingan pribadi.

 

Untuk saat ini jumlah penilai bersertifikat di Indonesia masih sangat kurang. Rasio tenaga ahli penilai terhadap jumlah penduduk di Indonesia pun sangat kecil dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Singapura, serta Malaysia. Padahal keperluan yang besar akan jasa penilai di sektor perbankan, non-perbankan, sektor swasta maupun negara sangat tinggi. Belum lagi apabila kewajiban penyusunan laporan keuangan perusahaan menggunakan nilai wajar (fair value) sesuai dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang akan diberlakukan segera, agar laporan yang tersaji lebih ‘up to date’ bagi pengguna laporan keuangan berdasarkan biaya perolehan (historical cost). Sebagaimana yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang akan berlaku.

 

Pembantu Rektor IV Prof. Ningrum Natasya Sirait, dalam sambutannya menyebutkan bahwa USU telah dan sedang melakukan berbagai persiapan, dan diharapkan perkuliahan pertama sudah dimulai pada Nopember 2011 ini. Beliau berharap kepada para pimpinan institusi yang hadir dalam acara peresmian yang dilakukan di Ruang IMT-GT lantai II gedung Biro Rektor USU itu untuk dapat merekomendasikan kepada stafnya yang berminat untuk mengikuti pendidikan magister dibidang manajemen properti dan penilaian untuk mendaftar dan kuliah di MMPP USU. Prof. Ningrum juga mengucapkan terima kasihnya atas nama USU kepada MAPPI yang telah memberikan kepercayaan untuk melaksanakan pendidikan penilaian kepada USU, dan USU juga mengucapkan terima kasih kepada kementrian keuangan yang telah memberikan dukungan, moril kepada USU untuk melaksanakan pendidikan tersebut.

 

Sementara itu Wadir I PPs USU Prof. Dr. Erman Munir, MSc menjelaskan bahwa dalam pembukaan program studi ini telah dilakukan berbagai persiapan yaitu: Koordinasi pendahuluan, penyiapan draft proposal, Koordinasi perbaikan proposal dan pembahasan MoU dan MoA, pembahasan proposal di SA, penandatanganan MoU dan MoA, Kuliah umum, keputusan Rektor, koordinasi persiapan pembukaan, koordinasi kontent kurikulum, promosi pembukaan program.

 

Peserta yang berminat harus mengikuti beberapa persyaratan yaitu: Persyaratan Umum: calon peserta yang adalah dari berbagai disiplin ilmu antara lain Ilmu Teknik, Ilmu ekonomi, Ilmu Hukum, Ilmu Pertanian, dan ilmu lain yang terkait dari program studi yang terakreditasi; mengikuti seleksi ujian masuk secara tertulis (tes potensi akademik). Persayaratan Khusus: menyerahkan dua set fotokopi ijazah dan transkrip akademik S1 yang telah dilegalisir oleh pimpinan fakultas atau sekolah tinggi; pas foto ukuran 4x6 sebanyak dua lembar, 3x4 sebanyak dua lembar dan 2x3 sebayak 4 lembar; surat rekomendasi dari dosen semasa kuliah di S1 dan dari pimpinan tempat bekerja (bila sudah bekerja); membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 500.000,-

 

Untuk pendaftaran dimulai dari 26 September s/d 24 Oktober 2011; Seleksi Masuk dan wawancara 27 Oktober 2011; Kuliah Perdana 19 Nopember 2011; Untuk jadwal perkuliahan program Reguler adalah Senin-Kamis Pkl 08.00-12.00; program Paralel adalah Senin-Kamis Pkl 19.00-22.00; dan program Eksekutif adalah Jum’at-Sabtu Pkl 19.00-22.00 dan Pkl 08.00-22.00.

 

Sementara Biaya pendidikan adalah: untuk Program Reguler Rp. 7.500.000-/semester, Program Paralel Rp. 9.500.000-/semester, dan program Eksekutif Rp. 12.500.000-/semester. Dana Kelengkapan Akademik Rp. 7.000.000,-(dibayar hanya satu kali selama pendidikan), Matrikulasi Rp. 1.000.000,- (dibayar hanya satu kali selama pendidikan), Pendaftaran ulang Rp. 50.000,-/semester; dan Biaya Penyetaraan Sertifikasi PDP dan PLP sebesar Rp. 2.500.000,-

 

Selanjutnya bahwa dalam program studi ini terdapat mata kuliah yang berkaitan dengan manajemen properti dan penilaian asset guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa dalam mengelola properti serta penilaian asset secara kompeten dan bertanggung jawab. Penilaian kelayakan proyek juga merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam program studi ini guna meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyusun studi kelayakan. Sementara dari staf pengajar yang mengajar di Program Magister Manajemen Properti dan Penilaian adalah dosen-dosen dari USU yang bergelar Profesor Doktor, dan Doktor serta beberapa Praktisi yang mempunyai keahlian dan kredibilitas dibidangnya dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).

 

Lulusan MMPP akan memperoleh gelar Magister Manajemen Properti dan Penilaian (MMPP) dan juga akan memperoleh Sertifikat Penilai Tingkat Dasar dan Lanjutan dari MAPPI (PDP dan PLP). Ilmu yang diperoleh dapat digunakan sebagai persiapan untuk mengikuti Ujian Sertifikasi Penilai guna mendapatkan izin praktek dari Pemerintah cq. Departemen Keuangan sebagai profesi Penilai. Turut hadir juga dalam peresmian Program Studi Magister Manajemen Properti dan Penilaian (MMPP) USU tersebut antara lain Pimpinan Bank Indonesia yang diwakili oleh Ibu Elly Tjan, Direktur Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Kementrian Keuangan RI Jakarta Dadan Kuswardi, dan Ketua Umum MAPPI Pusat Jakarta Ir. Hamid Yusuf. Untuk informasi lebih lanjut bisa datang ke Sekolah PascaSarjana Universitas Sumatera Utara Jl. Sivitas Akademika Kampus USU Medan, dengan telp. (061) 8212453 – 8225465 fax. (061) 8212453, atau mengakses website: http://sps.usu.ac.id Email: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

PetaIkonikUSU