Pembantu Rektor I Prof. Zulkifli Nasution dalam Seminar Nasional dan Munas X 1 BMPTTSSI – KoNTeks 5 mengatakan teknologi yang berkaitan dengan pembangunan sarana dan infrastruktur saat ini sudah sangat maju. Untuk itu beliau berharap dengan diadakannya seminar nasional ini untuk kedepannya dapat membuka dan membahas segala isu dan topik yang berkembang dalam dunia teknik sipil dan disesuaikan dengan kurikulum dalam ketekniksipilan, supaya timbul potensi dan sumber daya yang baik dan berkualitas yang juga mampu berkiprah dan turut andil dalam pembangunan daerah dan pembangunan nasional nantinya. “Semoga seminar ini juga bisa menjadi pioneer dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang teknik sipil kedepannya” ujarnya dalam sambutan sekaligus membuka seminar nasional tersebut di Gedung Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Jum’at (14/10).

 

“Keberadaan BMPTTSSI ini diharapkan bisa menjadi jembatan untuk menyetarakan kualitas perguruan tinggi teknik sipil di Indonesia” kata Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, DEA, sebagai Sekjen BMPTSSI dalam kata sambutan pertama di pembukaan seminar nasional tersebut. “Untuk lebih meningkatkan komunikasi yang lebih intensif, dalam Munas ke X ini juga diselenggarakan Seminar Nasional 1 BMPTTSSI yang bekerjasama dengan KoNTeks5” ujar Prof. Bambang. “Seminar ini bisa menjadi wahana pertukaran informasi tentang riset, pengabdian masyarakat dan kegiatan lain di masing-masing perguruan tinggi” tambah beliau. Prof. Bambang juga menyebutkan bahwa topik yang dibahas kali ini adalah 1) Kurikulum inti 2010 2) Program kerjasama kemitraan dan Program unggulan 3) AD/ART dan organisasi 4) Website BMPTTSSI 5) Pengelolaan Direktori BMPTTSSI 6) Isu-isu ketekniksipilan yang berkembang dalam masyarakat dan 7) pemilihan Sekjen BMPTTSSI periode 2011-2015. Beliau juga berharap seminar nasional dan Munas X ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi perkembangan pendidikan tinggi teknik sipil di Indonesia dan penyelenggaraan seminar nasional tersebut dapat menjadi tradisi dalam Munas BMPTTSSI.

 

Ketua Penyelenggara Seminar dan Munas sekaligus Ketua Departemen Teknik Sipil FT-USU Prof. Dr. –Ing. Johannes Tarigan mengatakan bahwa barometer kemajuan Indonesia dapat dilihat dari kemajuan universitasnya. Kalau dilihat dari Utara ke Selatan, maupun dari Timur ke Barat Indonesia, kualitas pendidikan Teknik Sipil sangat variatif. Oleh karena itu, jelasnya, BMPTTSSI adalah wadah yang patut didukung keberadaannya agar tetap eksis, agar melalui program yang dibuat BMPTTSSI maka interaksi antara Pendidikan Teknik Sipil se-Indonesia semakin intens, sehingga dari waktu ke waktu kualitas pendidikan Teknik Sipil di Indonesia semakin merata dan maju. “Untuk itu marilah kita dukung Seminar dan Munas ini, sehingga kita mendapat info bermakna yang kita bawa kembali ke universitas kita masing-masing” ajak Prof. Johannes Tarigan.

 

Dalam sambutan lainnya oleh Ketua Program Studi Teknik Sipil FT-UAJY Ir. Junaedi Utomo, M.Eng, mengungkapkan saat ini BMPTTSSI – KoNTeks 5 di USU terselenggara atas kerjasama dengan 15 institusi yaitu: UGM Yogyakarta, USU Medan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Pelita Harapan Jakarta, Universitas Udayana Denpasar, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Islam Indonesia Jakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Dipenogoro Semarang, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Semarang, Universitas Tarumanegara Jakarta, Universitas Janabadra Yogyakarta, Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Universitas HKBP Nomensen Medan. Dengan 171 pemakalah yang meliputi bidang Geoteknik, Infrastruktur, Transportasi, Keairan, struktur, Material dan Manajemen Proyek.

 

Dalam kesempatan itu pula Plt. Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujonugroho yang hadir dalam acara itu menyebutkan dalam sambutannya bahwa perkembangan dibidang teknik sipil saat ini demikian pesatnya, apalagi sekarang teknologi sangat mendukung ilmu dan aplikasi yang berkaitan dengan hal tersebut. “Kalau kita lihat pembangunan infrastruktur itu sangat mudah penyelesaiannya, khususnya di sumber daya air, tapi apakah itu juga diikuti oleh hal yang berkaitan dengan non teknis, dimana saat ini sebagian besar masyarakat kita tinggal di sepanjang bantaran sungai? artinya kedepannya dalam perbaikan sarana dan infrastruktur itu diperlukan pendekatan ‘social engineering’ tidak hanya engineering semata” ujar Gatot mencontohkan. Gatot berharap dalam seminar ini juga dihasilkan rumusan yang konkrit yang bisa direkomendasikan untuk pemerintah di tingkat provinsi atau tingkat nasional dan hal ini pula dapat menjadi sebuah momentum kebangkitan dunia ‘engineering’ untuk membangun Sumut khususnya dan Republik Indonesia umumnya. “Karena saat ini di seluruh pelosok daerah yang bergerak dibidang pertanian sangat membutuhkan infrastruktur yang berkualitas yang dapat menghubungkan semua wilayah bagi pemasaran hasil produk pertaniannya” pungkas beliau lagi.

 

Sementara Dekan Fakultas Teknik USU Prof. Bustami Syam, juga mengharapkan terjadi saling ‘sharing’ informasi dari seminar ini dan hasil-hasil penelitian di bidang ketekniksipilan, sehingga menjadi bahan masukan yang bisa dipelajari dan diaplikasikan oleh semua pihak. “Selain itu saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya seminar nasional dan Munas BMPTTSSI di USU kali ini”. “Selamat mengadakan seminar dan bermusyawarah kepada semua pihak yang terkait semoga terpilih ketua yang baru untuk masa tiga tahun kedepan sehingga kerjasama antar fakultas teknik di se- Indonesia ini dapat berjalan dengan baik dan dapat berkontribusi dengan masyarakat khususnya bagi industri yang bergerak dibidang teknik sipil”, ujar Prof. Bustami mengakhiri. Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI) dibentuk sebagai wadah kerjasama antar perguruan teknik sipil di Indonesia, dengan melaksanakan komunikasi, konsultasi, dan koordinasi dalam menyelenggarakan program-program Pendidikan Tinggi Teknik Sipil. Dalam mewujudkan tujuan dan melaksanakan fungsinya BMPTTSSI melakukan usaha secara terprogram dibidang akademis dan bidang lain yang ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang diadakan setiap tiga tahun. Seminar Nasional BMPTTSSI di USU ini mengangkat tema “Peningkatan Peran Riset & Pendidikan Teknik Sipil Dalam Penyelenggaraan Infrastruktur Yang Efektif, Efisien Dan Berkelanjutan” dan berlangsung dari 14 – 16 Oktober 2011. Diikuti oleh 15 perguruan tinggi di seluruh Indonesia dengan lebih dari 170 orang pemakalah dan Keynote Speech di hari pertama adalah Prof. Dr. Ir. Danang Parikesit, M.Sc., serta disponsori oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, PT. Pembangunan Perumahan, dan CV. Kokoh Bersama Sukses. (humas)

PetaIkonikUSU