Direktur Utama (Dirut) Bank BNI 46, Gatot Mudiantoro Suwondo menyerahkan beasiswa kewirausahaan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) USU senilai 500 juta rupiah. Beasiswa ini secara simbolis diserahkan kepada Rektor USU, Prof. Syahril Pasaribu usai kegiatan Kuliah Umum di Aula FE USU, Kamis (3/5). Dekan FE USU, Drs. Jhon Tafbu Ritonga, menjelaskan, BNI Entrepreneur Scholarship ini diberikan kepada 250 unit usaha. Beasiswa diberikan dalam bentuk Tabunganku yang kelak dapat dijadikan sebagai jaminan kedit pengembangan usaha yang dimulai sejak mahasiswa. Dukungan BNI Entrepreneur sholarship ini diharapkan melahirkan 100 perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas (PT) yang akan menjadi nasabah BNI. Total beasiswa 500 juta diimpikan berkembang dan berakumulasi dalam rekening dengan minimal total 5 miliar rupiah.

 

Menurut Jhon Tafbu, beasiswa ini dilatarbelakangi penerapan kurikulum berbasis kewirausahaan yang dikenal sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di FE USU sejak tahun akademik (TA) 2011/2012. Dengan kurikulum ini, lulusan FE USU diharapkan mempunyai kemampuan akademik dan kemampuan melaksanakan praktik bisnis. Kemampuan melaksanakan praktik bisa diwujudkan melalui Entrepreneurship Development Program (EDP) atau Program Pengembangan Kewirausahaan. Dengan dibimbing pelatih, mereka antara lain diwajibkan membuat rencana bisnis secara berkelompok. Kemudian, mahasiswa mempraktikkan bisnis tersebut pada Student Saturday Market (SSM), yakni pasar yang digelar setiap Sabtu. Di sini mereka melakukan berbagai bisnis. Pada 2012 ini, 1.000 mahasiswa Angkatan 2011 menjadi peserta dan dibagi ke dalam 250 kelompok bisnis. "SSM FE USU dirancang sebagai permainan bisnis nyata yang akan menjadi simulasi atau laboratorium ilmu ekonomi mikro dan makro," paparnya.

 

Sementara itu, Dirut PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Gatot Mudiantoro mengatakan, USU harus mampu menjadi salah satu Center of Excellence yang mencetak generasi berpendidikan tinggi dan memiliki etika dengan mengembangkan konsep wirausaha (entreprenuership). “Generasi muda Sumut, khususnya mahasiswa jangan bercita-cita untuk pindah ke Jakarta. Dengan potensi daerah lokal terutama berbasis agricultur dapat dioptimalkan, apalagi dengan adanya langkah master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 2011-2025 akan memberikan arah pembangunan ekonomi daerah ini. Untuk itu Indonesia membutuhkan lebih banyak wirausaha muda,” kata Gatot daam kuliah umum kewirausahaan. Menurutnya, pengembangan wirausaha dan kewirausahaan sebagai salah satu solusi efektif terhadap kebijakan ekonomi di Indonesia. Sebab, peta permasalahan Wilayah Sumut dan NAD adalah menyangkut kebutuhan SDM lokal dengan latar belakang pendidikan tinggi yang harus segera dipenuhi. "Konsep wirausaha dan kewirausahaan seorang entrepreneur/wirausahawan adalah orang yang berani mengambil risiko atas bisnis yang ditekuni. Selain itu entrepreneur juga melihat suatu peluang luar biasa dalam suatu bidang. Jadi, seorang wirausaha dituntut mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat menunjang keberhasilannya dalam menekuni dunia usahanya,” kata Gatot. Diakuinya perguruan tinggi sangat potensial menjadi wadah pengembangan wira­usaha-wirausaha tangguh dan handal melalui academix exercise maupun practical exercise. ”Untuk memperkuat pondasi perekonomian nasional dalam jangka panjang, Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi jutaan wirausaha muda sejati yang tangguh, ulet dan tekun,” ungkapnya.

 

Rektor USU Prof. Syahril Pasaribu mengharapkan mahasiswa jangan mengandalkan menjadi PNS saja tapi hendaknya menanamkan jiwa wirausaha. ”Kita minta FE USU terus melakukan kegiatan ini secara rutin dan berkala untuk membuka peluang lulusan berwirausaha,” tambahnya.

 

Pada kesempatan tersebut, Dirut PT BNI Gatot Mudiantoro, Rektor USU Prof. Syahril Pasaribu, serta Dekan FE USU Drs. Jhon Tafbu Ritonga meresmikan grand launching entreprenuership based curriculum sekaligus pemberian beasiswa pendidikan kepada mahasiswa FE USU dari PT BNI secara simbolis. (vie)

PetaIkonikUSU