MEDAN-USU: Rektor USU Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum melepas keberangkatan Mahasiswa USU peserta simulasi sidang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tingkat universitas yang digelar di London Inggris. USU untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam even yang disebut dengan “London Internasional Model United Nations (LIMUN)” atau simulasi sidang PBB tingkat universitas yang digelar di Eropa. 

 

Demikian disampaikan Rektor USU Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum yang didampingi Kepala Humas USU Bisru Hafi, S.Sos, M.Si dan Eko Yudisthira, SH, M.Kn (Dosen Pembimbing) saat melepas keberangkatan mahasiswa tersebut di halaman depan kantor Biro Pusat Administrasi (BPA) USU (Biro Rektor/red), Rabu (17/02/2016).

 

Menurut Rektor, sebanyak 3 orang mahasiswa USU telah terpilih untuk mengikuti ajang yang akan digelar pada 26 - 28 Februari 2016 di Imperal College London, Central Hall Westminster yang diikuti oleh sekitar 1.500 peserta dari seluruh belahan dunia. Even ini juga diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai universitas di London serta universitas lainnya yang berbasis di London.

tnLIMUN merupakan Konferensi Model dari Sidang PBB yang digelar selama tiga hari dan berlangsung pada setiap tahunnya di London, Inggris Raya. Even ini berlangsung setiap bulan Februari dan dimulai sejak tahun 2000. LIMUN telah memantapkan dirinya sebagai konferensi terbesar di Eropa untuk tingkat universitas yang menyatukan lebih dari 1.500 mahasiswa dan juga beberapa siswa dari Sekolah Menengah Atas untuk memusyawarahkan masalah-masalah global.

 

Ketiga mahasiswa USU yang terpilih ini diterima oleh Rektor USU Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum pada Rabu (17/2) di Gedung BPA USU. Rektor USU berharap agar mahasiswa-mahasiswa yang berhasil terpilih ini dapat mempresentasikan hasil risetnya dengan baik dan dapat mengambil pelajaran penting dari kesempatan yang besar ini. Mahasiswa USU yang mengikuti LIMUN tersebut adalah Adli Tama Hidayat Sembiring mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Dwi Citra Pramasari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan T. Alia Nabila juga dari Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP).

 

Sementara itu menurut salah seorang mahasiswa tersebut, uniknya even ini mengharuskan setiap peserta untuk bisa mempresentasikan tema-tema yang dipilih untuk mewakili negara diluar negaranya sendiri. Pada ajang ini, para delegasi akan membahas permasalahan tingkat global dari berbagai bidang. Mereka dituntut untuk dapat memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan itu, dalam sesi ini nantinya Adli Tama akan mewakili negara lain yaitu Yunani di SOCHUM, Dwi Citra mewakili Gabon di SOCHUM, dan T. Alia Nabila akan mewakili Yunani di UNDP.

 

Para peserta telah menjalani serangkaian seleksi sebelum akhirnya dinyatakan lolos untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut, berbagai persiapan pun telah dilakukan, seperti latihan membuat paper yang benar, hingga latihan berbicara dan mengemukakan pendapat. Pada ajang tersebut, akan ada empat penghargaan yang akan diberikan kepada peserta terbaik. Penghargaan yang akan diperebutkan yaitu sebagai “Best Delegate”, “Most Outsanding Delegate”, “Honourable Mentions”, dan “Best Position Paper”.

 

Para delegasi akan dibagi kedalam beberapa komite dibawah naungan PBB maupun NGO seperti Disarmament and Internasional Security (DISEC), Social, Humanitarian, and Cultural Committee (SOCHUM), Economic and Finance Committee (ECOFIN), The United Nations Office of Legal Affairs (LEGAL), The United Nations Entity For Gender Equality Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), United Nations Development Programme (UNDP),dan The North Atlantic Treaty Organization (NATO).(humas)

PetaIkonikUSU