PRESS RELEASE

HUMAS-USU

 

Humas-USU Medan: Rektor Universitas Sumatera Utara Prof Dr Runtung SH MHum menyatakan Universitas Sumatra Utara mendukung sepenuhnya program-program dan upaya penguatan kelembagaan Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL yang berada di dalam lingkungannya. Hal itu antara lain dapat diwujudkan melalui penyediaan fasilitas atau sarana prasarana yang lebih mendukung, seperti penyediaan ruangan yang lebih luas, ketersediaan anggaran serta sumber daya manusia yang berkualitas.

 

Demikian diungkapkannya pada saat memberikan kata sambutan sekaligus membuka Focus Group Discussion (FGD)Penguatan Kelembagaan Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU yang digelar secara bersama oleh USU dan Kemenristekdikti di Ruang Rapat Senat Gedung BPA USU, Kamis (2/11).

FGD 2

Menurut Rektor, komitmen pimpinan USU terhadap upaya peningkatan kinerja bidang inovasi teknologi akan terus ditingkatkan terutama dalam hal peraturan dan regulasi, pendanaan, peningkatan kualitas SDM dan investasi. Ia memberikan apresiasi kepada CIKAL USU yang dinilai hebat karena berhasil melakukan banyak terobosan dan mewujudkan berbagai penemuan penting yang bermanfaat bagi  kepentingan masyarakat banyak.

 

Rektor menilai, beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan gairah di kalangan akademisi USU untuk menciptakan penelitian atau penemuan untuk mendapatkan Paten. Maka dari pertemuan hari ini ia berharap agar dapat menghubungkan inovasi dan produksi yang telah mendapatkan Paten dengan pelaku industri agar dapat diproduksi secara massal, ungkap beliau.

 

Prof Runtung menambahkan, meskipun demikian sistem yang diterapkan adalah sistem lisensi sehingga Hak Patennya tetap dimiliki USU. Ia mengharapkan upaya ini mendapatkan bantuan dan dukungan dari pihak pemerintah, agar apa yang telah dihasilkan para peneliti dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

FGD 1

Sebelumnya Kepala Pusat Inkubator Cikal USU Prof Dr Rita Dalimunthe dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi CIKAL USU merupakan kegiatan yang sesuai dengan Renstra Kemenristekdikti dan Target Kinerja Rektor USU terutama dalam mengkomersialisasikan hasil riset yang dapat digunakan oleh masyarakat.

 

Prof Rita berharap dengan adanya fasilitasi dan pendampingan yang dilakukan oleh CIKAL USU, ke depannya akan muncul berbagai inovasi dan wirausahawan baru (start up) di bidang bisnis berbasis teknologi yang akan dikembangkan menjadi industri scale up.

 

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Tim Pendamping Kemenristekdikti antara lain Dr Totok Hari Wibowo yang juga sebagai salah seorang pembicara dan Prijadi Atmadja. Turut hadir Wakil Rektor I Prof Dr Ir Rosmayati MS, Wakil Rektor II Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar MKed(OG) SpOG(K), Wakil Rektor III Drs Mahyuddin KM Nasution MIT PhD, dan Wakil Rektor IV Prof Dr Ir Bustami Syam MSME.

FGD 3

Peserta FGD antara lain berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Dinas Koperasi dan UKM Prov Sumut, Dinas Koperasi dan UKM Medan, Balitbang Prov Sumut, BPOM, MUI, Bank Sumut, Bank Mandiri, Bank BNI, PUI SAR USU, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Balai Riset Standarisasi Indonesia (Baristan) dan pelaku UKM binaan CIKAL.

 

Sementara itu dalam sesi  paparannya Dr Totok Hari Wibowo narasumber dari Kemristekdikti menegaskan perlu adanya pemolesan atas produk dan inovasi yang dihasilkan oleh para peneliti ataupun kalangan UKM agar dapat diterima pasar. Menurutnya, pelaku industri perlu mengantisipasi pasar dan mengupayakan pencarian sumber daya yang lebih inovatif. “Inovasi membutuhkan komersialisasi untuk memperluas daya manfaatnya. Jika tidak, maka seluruh penelitian dan penemuan yang dihasilkan akan sia-sia belaka,” tandas Totok.

 

Menanggapi harapan CIKAL untuk dukungan bagi program-program inovasi dan pembinaan UKM, pada bagian akhir Rektor memberikan peluang bagi industri yang tidak menggunakan biaya besar yakni dengan perkiraan anggaran di bawah Rp 10 milyardapat dipersiapkan di lokasi kampus USU 2 yang berada di kawasan Kuala Bekala. Ia mengisyaratkan bahwa dana cadangan yang dimiliki oleh USU saat ini sebesar Rp 300 milyar dapat digunakan untuk mendorong dan membangun industri baru yang akan dikembangkan USU dalam mewujudkan HAKI dan Hak Paten yang telah dihasilkan para peneliti USU.

FGD 4

Rektor mengibaratkan banyaknya HAKI dan Paten yang telah dihasilkan selama ini semisal menciptakan berbagai nyanyian bagus yang hanya disimpan untuk kemudian dilupakan. Sementara hakikat ilmu pengetahuan sesungguhnya adalah kebermanfaatannya dan dukungan bagi manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.

 

“Untuk tahun 2018 kami telah menganggarkan Rp 50 M untuk pengelolaan kehutanan di lokasi kampus USU 2 dan 3 yang akan ditangani oleh Fakultas Kehutanan untuk mendukung industri-industri baru yang akan ditumbuhkan serta mendirikan pabrik pakan ternak,” ungkap Rektor dengan antusias. (humas)

PetaIkonikUSU