Tantangan yang dihadapi saat ini dalam bidang pertanian adalah tentang bagaimana memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dunia namun dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Untuk itu diperlukan pertukaran informasi dan diskusi di antara para akademisi untuk mencari solusi dan ide-ide baru yang dapat dikembangkan, baik secara nasional maupun internasional. Pemikiran baru tersebut pada akhirnya akan bermuara pada ditemuinya formula yang tepat untuk mengatasi kerumitan di bidang pertanian, terkhusus kaitannya dengan ketahanan pangan dan lingkungan.

 

Hal tersebut dipaparkan Rektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu, SH, MHum, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Rektor II USU, Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, Mked (OG), SPOG (K), dalam forum International Conference on Agriculture, Environment and Food Security (AEFS) 2017, yang diadakan di Hotel Aryaduta Medan, Selasa (7/11).

 

 aefs1

 

Seminar internasional yang menjadi agenda tahunan dari Fakultas Pertanian USU itu berlangsung selama dua hari hingga 8 November 2017 itu diikuti oleh perwakilan dari 24 universitas negeri dan swasta di seluruh Indonesia serta partisipan dari luar negeri yakni Czech University of Life Science Prague, Council for Scientific and Industrial Research Ghana, Afrika, Turki dan Australia. Dari Indonesia, selain USU, Unimed, UMSU, UMA  dan Unpab, tercatat pula Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia Vegetables Research Institute, Universitas Malikulsaleh, Institute of Agricultural Technology Yogyakarta, State Islamic University Suska, Universitas Gunung Leuser dan lain-lain.

 

Malam harinya dilaksanakan pula jamuan makan malam bersama bagi para peserta yang berlangsung di halaman depan Biro Pusat Administrasi USU dan dihadiri oleh Rektor, Prof Dr Runtung Sitepu, SH, MHum. Kegiatan tersebut juga sebagai jembatan silaturrahmi dan perkenalan dengan seluruh jajaran pimpinan USU.

 

Dalam sambutannya, Rektor memaparkan kondisi terkini USU berkaitan dengan fasilitas dan program pengembangan kampus USU yang baru di Kuala Bekala dan Rektor memberikan apresiasi kepada Fakultas Pertanian USU sebagai pelaksana kegiatan tahunan tersebut, mengingat pentingnya seminar berskala internasional dilakukan untuk mendukung peningkatan peringkat akreditasi perguruan tinggi. Hal-hal yang direkomendasikan dan mengemuka dalam seminar tersebut nantinya akan dijadikan sebagai sumber tulisan dalam penerbitan jurnal-jurnal ilmiah bereputasi di tingkat internasional. Sepanjang rentang 2017, tambah Rektor, Universitas Sumatera Utara telah melaksanakan delapan seminar internasional dan menyisakan empat seminar lagi yang akan diadakan hingga akhir 2017.

 

Lebih lanjut Rektor memaparkan, bahwa di usia pendiriannya yang sudah mencapai 65 tahun, USU telah melahirkan lebih dari 180000 lulusan yang telah tersebar ke seluruh dunia dari berbagai bidang study. Saat ini USU berkonsentrasi dalam pembangunan Kampus USU 2 di Kuala Bekala yang memiliki luas sekira 300 hektar, dengan  40 hektar lahan nantinya akan digunakan untuk science tekno park.

 

aefs2

 

Dari 156 prodi yang dikelola USU, imbuh Runtung, 82 persen di antaranya telah mendapatkan akreditasi A dan B. Perpustakaan Nasional USU juga  sudah meraih akreditasi A. Sementara RSP USU yang pembangunannya dibiayai oleh IDB terakreditasi paripurna atau setara dengan bintang 5.

 

Selain itu Kuala Bekala juga akan menyediakan kompleks agro wisata yang akan dikelola Fakultas Pertanian. Pada 2018 mendatang, USU juga akan mengelola hostel dan convention centre. Tak hanya dari pengadaan fasilitas yang mendukung kegiatan akademik, USU juga akan bergiat mengejar ketertinggalan dan akreditasi. Saat ini USU telah mencapai peringkat 4 dalam daftar PTN paling diminati di seluruh Indonesia.

 

Jamuan makan malam itu dimeriahkan dengan aneka pertunjukan budaya seperti tarian tradisional melayu dan karo serta persembahan lagu-lagu yang mengiringi para tamu menyantap hidangan yang telah disediakan. (Humas) 

PetaIkonikUSU