MEDAN – HUMAS USU : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (FEB USU) menggandeng Otoritas Jasa Keuangan dalam kegiatan Kuliah Umum bertajuk “Peran Sektor Jasa Keuangan Dalam Pembangunan Nasional” yang menghadirkan Ketua Dewan Komisioner OJK, Dr Wimboh Santoso, SE, MSc, PhD selaku pembicara tunggal. Kuliah umum yang dipadati lebih kurang 1.500 mahasiswa itu berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 12.30 WIB dan dibuka oleh Rektor USU, Prof Dr Runtung, SH, MHum, bertempat di Auditorium USU, Jum’at (24/11).

 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Deputi Komisioner Penyidikan, Organisasi dan Sumber Daya Manusia OJK, Hendrikus Ivo, Deputi Komisioner Strategic Committee dan Pusat Riset, Adi Soesetyantoro, Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik, Anto Prabowo, Deputi Komisioner OJK Institute Sukarela Batunanggar, Wakil Rektor II USU, Dekan FEB USU beserta tim pengajar, Sekretaris Universitas, Kahumas, Promosi dan Protokoler USU, dll.

 

Dalam sambutannya, Rektor USU mengucapkan terima kasih kepada pembicara, Dr Wimboh Santoso, SE, MSc, Phd, atas kesediaannya untuk membagi pengetahuan seputar OJK kepada para mahasiswa USU yang memenuhi auditorium. Rektor mengimbau kepada para mahasiswa agar memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mengetahui dengan jelas fungsi dan peranan OJK dalam mendukung pembangunan nasional, serta mencari informasi yang jelas tentang peluang atau kesempatan untuk dapat bekerja di institusi tersebut.

Ojk

Pada kesempatan itu, Rektor juga menyempatkan diri untuk bernostalgia, terkait hubungan pertemanan yang sudah cukup lama terbina antara dirinya dengan Dr Wimboh.

 

Sementara itu, Dr Wimboh Santoso, SE, MSc, PhD, dalam sambutan yang dirangkaikan sekaligus dengan sesi kuliah umum menyampaikan, bahwa acara yang digelar pada hari ini merupakan ajang silaturrahmi antara USU dengan OJK. Ia mendeskripsikan keberadaan universitas bagi OJK merupakan sebuah bagian yang tak bisa dipisahkan. OJK tanpa universitas bagi Wimboh bagaikan sayur tanpa garam. Ia juga menjelaskan bahwa di OJK cukup banyak lulusan USU yang dipekerjakan sebagai pegawai, bahkan memegang jabatan-jabatan yang cukup strategis.

 

Menurut Wimboh, sinergi OJK dengan universitas itu merupakan kebutuhan penting dan bersifat mutlak. Tugas OJK bukan hanya sekadar menyehatkan dan menstabilkan sektor-sektor lembaga keuangan belaka, melainkan juga berperan pada sektor sosial yang salah satu di antaranya adalah pengentasan kemiskinan. Untuk tugas demikian tentu saja OJK memandang perlu menggandeng universitas untuk mewujudkan berbagai keinginan dan program-program pemberdayaan masyarakat miskin yang telah direncanakan.

 

“Kalangan mahasiswa atau sivitas akademika akan memenuhi peran pendampingan dalam melengkapi fungsi dan peran OJK di masyarakat. Banyak ruang-ruang yang bisa dijalani bersama, seperti turun ke lapangan ke tengah-tengah masyarakat miskin untuk mengetahui apa-apa saja yang mereka perlukan dalam perbaikan hidup mereka. Dapat juga langsung turun ke sentra-sentra produksi ekonomi masyarakat untuk semakin memperkuat mereka dalam segala aspek,” kata Wimboh.

 

Seusai kuliah umum, dilakukan penandatanganan MOU antara OJK dengan USU. Rektor juga memberikan cenderamata kepada narasumber dan melekatkan selembar kain tenun tradisional sebagai kenang-kenangan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama. (Humas)

  

PetaIkonikUSU