Pijar/USER, Medan. Memasuki tahun kedua penyelenggaraanya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sumatera Utara (USU) kembali bekerja sama dengan Pemerintah kota Medan  mengadakan ‘The 2nd International Conference On Social and Political Development (ICOSOP)’ di Grand Aston City Hall, Selasa (5/12).

 

Program ini diikuti oleh 142 peserta berasal dari Program Magister Fisip di beberapa universitas di Indonesia dan berlangsung selama dua hari dari tanggal 4 sampai 5 Desember 2017. ICOSOP 2017 diisi dengan rangkaian presentase hasil penelitian seluruh peserta, serta menghadirkan keynote speaker yaitu staf ahli menteri pendayagunaan aparatur negara, Asman Abrur dan invited speaker antara lain Gindo Tampubolon (University of Manchester) Subilhan (USU), Liu Day Yang (National Taiwan University) dan Jun Borras (ISS The Hague Netherlands).

Icosop 2

Walikota Medan yang  diwakili oleh Asisten Pemerintahan Kota Medan,  Drs.  Musadda, MSi dalam kata sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Fisip USU. Menurutnya agenda ini mampu mendorong diri sendiri maupun pemerintah untuk lebih belajar dan belajar, mengingat tantangan ke depan yang semakin terbuka. "Terima kasih atas pelaksanaan yang sangat kita apresiasi, semoga bermanfaat untuk diri pribadi dan masyarakat kota," ujar ... 

 

Menanggapi pelaksanaannya, Dekan Fisip USU, Mulyanto Amin merasa lebih maksimal jika dibandingkan tahun lalu. Menurutnya tahun ini ICOSOP menghadirkan pembicara yang relatif memenuhi standar konferensi internsional. Selanjutnya Mulianto Amin juga menjelaskan langkah selanjutnya untuk menghasilkan output setelah kegian ini, antara lain jurnal, proceeding conference index dan rekomendasi hasil penelitian yang akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Medan.

 

Melalui hasil rekomendasi tersebut, Dekan FISIP USU,  Dr.  Muryanto Amin,  MSI berharap dapat terwujud dalam bentuk program untuk perbaikan layanan, sarana dan prasarana kota Medan. “Dari 142 hasil akan dipilah-pilah untuk dijadikan rekomendasi kepada Pemerintah Kota Medan. Kami berharap hasil rekomendasi ini bisa dijadikan kebijakan program di Kota Medan,” tuturnya

Icosop 1

Otonomi Daerah dan Kepentingan Nasional

 

Mengangkat tema “Local Autonomy and National Interests” program ICOSOP 2017 diharapkan mampu memberi sumbangan solusi bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia khususnya kota Medan.

 

Kepentingan nasional adalah bentuk aspirasi masyarakat yang berasal dari semua wilayah di suatu negara, dalam aspek politik, ekonomi, sosial, hukum, dan lain-lain. Dengan melakukan otonomi daerah, kepentingan nasional dipengaruhi oleh kondisi dan kemampuan lokal, dalam memberikan masukan tentang kebijakan nasional, atau menjalankan kebijakan tersebut sebagai bagian dari kepentingan nasional.

 

Sebagai bagian dari bentuk kepentingan nasional, otonomi daerah harus dapat memobilisasi peningkatan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan yang baik, dan juga untuk memperbaiki perkembangan ketidakseimbangan antara satu daerah dengan daerah lain. Persaingan global saat ini harus diatasi dengan penguatan masyarakat di semua tingkat; Otonomi daerah harus bisa bergerak untuk mengaktualisasikannya. penerapan otonomi daerah setempat tidak dimaksudkan oleh pemerintah pusat untuk melepaskan diri dari isu-isu daerah agar menjadi fokus pada kepentingan nasional. Otonomi daerah adalah bagian dari kepentingan nasional itu sendiri, sehingga penguatan kemampuan lokal dalam otonomi secara otomatis akan meningkatkan daya saing negara, terutama dalam skala internasional. (PNH)

PetaIkonikUSU