MEDAN – HUMAS USU: Universitas sumatera Utara (USU) sampai saat ini telah memiliki 14 pusat unggulan dan kajian iptek, sebagai respon dan dukungan atas kebijakan pemerintah melalui Kemenristekdikti untuk menguatkan Sistem  Inovasi  Nasional melalui  peningkatan  kapasitas  dan  kapabilitas  kelembagaan iptek,  kegiatan  riset  dan  inovasi,  serta  diseminasi  hasil-hasil riset yang sesuai  dengan  Rencana  Pembangunan  Jangka Panjang  Nasional  (RPJPN), Rencana  Pembangunan  Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Kebijakan Strategis Pembangunan  Nasional  Iptek,  dan  Masterplan  Percepatan dan  Perluasan  Pembangunan  Ekonomi Indonesia  (MP3EI). Pemerintah melalui Kemenristekdikti memandang perlu dilaksanakan program pengembangan Pusat Unggulan Iptek didirikan di setiap Perguruan Tinggi.

PUI 1Dana riset yang diterima USU dari Kemenristekdikti untuk tahun 2018 ini sebesar Rp 21 milyar, yang ditambahkan pula dengan dana USU sebesar Rp 10 milyar. Dengan jumlah sebesar itu, USU berharap mampu mendukung peningkatan kuantitas maupun kualitas Pusat Unggulan Iptek (PUI) yang dimiliki. Demikian disampaikan oleh Wakil Rektor III USU, Drs Mahyuddin K M Nasution, MIT, Ph D, di hadapan sejumlah wartawan media cetak dan elektronik dalam acara temu pers yang berlangsung di ruang pertemuan WR III Gedung Biro Pusat Administrasi USU, Senin (30/4).

 

Pada tahun 2017 USU menerima dana bantuan riset dari Kemenristekdikti sebesar Rp 9 milyar, yang melahirkan 700 jenis proposal riset. Lalu USU mendapatkan penambahan dari delapan hilirisasi produk, yakni empat di bawah Cikal yang membawahi lembaga pengabdian masyarakat dan empat lagi di bawah lembaga penelitian.

 

Menurut WR III USU, pendanaan setiap riset yang dilakukan menghabiskan dana antara Rp 300 juta hingga Rp 400 juta. “Jumlah itu terlihat besar, padahal untuk mencukupi kebutuhan penelitian, terkadang para peneliti harus menambah dari dana pribadinya sendiri,” katanya.  

PUI 2Tantangan   yang   dihadapi   dalam   pembangunan   iptek  adalah bagaimana meningkatkan dukungan kepada  sektor produksi barang dan  jasa agar  dapat  lebih  efisien,  produktif,  dan  berdaya  saing.

 

Adapun 14 Pusat Unggulan Iptek yang dimiliki USU, terhitung dari Januari hingga Maret 2018 antara lain adalah ;

  1. Pusat Unggulan Local Wisdom USU 2018 yang diketuai oleh Dr Rozanna Mulyani, M Hum, dari Prodi Sastra Melayu Fakultas Ilmu Budaya USU dan Dr Rahimah , M Ag, dari Prodi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya USU sebagai anggota. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan studi banding ke Pusat Usaha Songket di Kota Palembang, Sumsel, dalam rangka mencari model pengembangan usaha tenun songket dan mendapat informasi mengenai teknologi terbaru dalam pembuatan songket Palembang serta proses pemasarannya. Diharapkan dari kegiatan yang dilakukan, tim PUI FIB USU dapat mengumpulkan informasi yang lengkap agar nantinya dapat berinovasi dan menghasilkan produk inovasi yang baru.
  2. Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba dan Pariwisata Berkelanjutan (KK-PKDT&PB) 2018 yang diketuai oleh Ir Nurlisa Ginting, M Sc, Ph D, IPM. Kelompok ini dibentuk  bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, sumberdaya dan jaringan Iptek dalam bidang pariwisata, agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalm sektor pariwisata sehingga berkelanjutan untuk menumbuhkan perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
  3. Pusat Unggulan Green Chitosan dan Material Maju USU 2018 yang diketuai oleh Prof Dr Harry Agusnar, M Sc. Kegiatannya dititikberatkan pada pemanfaatan Chitin dan Chitosan serta pengaplikasiannya.
  4. Pusat Unggulan Pengembangan Energi Berkelanjutan dan Biomaterial USU 2018 yang diketuai oleh Ir Indra Surya, M Sc, Ph D. Tujuan dari pembentukan Pusat Unggulan ini antara lain adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penelitian yang spesifik terhadap energi berkelanjutan dan biomaterial serta melakukan kerjasama riset skala nasional dan internasional dalam pengembangan energi berkelanjutan berbasiskan pada ketersediaan sumber daya lokal.
  5. Pusat Unggulan Stem Cell USU 2018 yang diketuai Prof Dr dr Delfitri Munir, Sp THT-KL (K). Tujuan dari pembentukan Pusat Unggulan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penelitian yang spesifik terhadap stem cell di lingkungan USU serta meningkatkan pemanfaatan stem cell pada masyarakat untuk peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
  6. Pusat Kajian IPTEK Minyak Atsiri Eucalyptus USU Tahun 2018 yang diketuai oleh Prof Dr Zul Alfian, M Sc.
  7. Pusat Kajian Umbi-Umbian USU tahun 2018 yang diketuai oleh Prof dr Ir Elisa Julianti, M Si. Tujuan pembentukan Pusat Kajian Umbi-Umbian Universitas Sumatera Utara adalah menghimpun individu peneliti di Universitas Sumatera Utara menjadi kelompok peneliti yang nantinya akan menguatkan perkembangan umbi-umbian khususnya umbi-umbian spesifik Sumatera Utara, dengan mengambil kebijakan dasar yang bisa mensinergikan antara peneliti dan disiplin ilmu, antara peneliti berbasis umbi-umbian di USU dan masyarakat profesional.
  8. Pusat Kajian Halal USU Tahun 2018 yang diketuai oleh Prof Dr Ir Darma Bakti, MS. (Humas)

PetaIkonikUSU