MEDAN – HUMAS USU : Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) USU kembali mengadakan program pengabdian masyarakat untuk para dosennya. Pengabdian masyarakat (Pemas) pada tahun ini menggelar pemeriksaan THT dan ISPA Faringitis yang dilaksanakan di Puskesmas Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Selasa (10/7). Ketua pelaksana pengabdian dr. Elvita, M Ked (Rad), Sp Rad (K), yang merupakan dosen USU dan Plt Ketua Departemen Radiologi, dan beranggotakan Dr dr Farhat, M Ked (ORL-HNS), Sp THT K L(K), serta dr. Nurfida K. Arrasyid, M Kes.

 

Pengabdian masyarakat yang dananya bersumber dari dana Non PNBP USU 2018 itu mengambil fokus pemeriksaan yang  mencakup pemeriksaan kesehatan dasar berupa vital sign. Pada sesi ini yang diukur berupa tekanan darah, pernapasan, suhu dan denyut nadi (pols). Pemeriksaan THT rutin berupa pengecekan rongga mulut, tenggorokan, hidung dan telinga untuk melihat adanya ketidaknormalan. Setelah itu pasien difoto thorax untuk melihat ISPA-nya.

PM 2Bentuk kegiatan yang digelar selain pemeriksaan THT rutin, juga foto thorax ISPA Faringitis, pemeriksaan vital sign dan penyuluhan kader mengenai ISPA Faringitis. Target 100 orang pasien yang ditetapkan untuk pemeriksaan dan foto dapat tercapai dalam kesempatan tersebut.

 

Dalam sambutannya, Kepala Puskesmas Sambirejo, dr Arlina Prihhesti, SKM, mengatakan bahwa pihaknya merasa berterima kasih dan senang sekali dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemeriksaan THT ini. Ia menyampaikan bahwa pihak puskesmas selalu menyambut dengan tangan terbuka terselenggaranya program-program semacam itu. Selain bermanfaat bagi masyarakat, juga untuk mengeratkan jalinan kerjasama antara instansi kesehatan di wilayahnya dengan USU.

 

Peserta pelatihan kader terdiri atas 10 orang kader masyarakat biasa yang tidak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan namun memiliki kemauan untuk membantu program-program puskesmas dalam meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Para kader diedukasi agar bisa memberikan penjelasan umum tentang penyakit dan mengedukasi masyarakat. Para kader diberikan leaflet kesehatan dan bahan ajar ispa faringitis. Untuk anggota masyarakat selain diberikan pemeriksaan, juga diberikan leaflet.

PM 1Sebelum diberikan materi penyuluhan, kader diberikan pretest mengenai apa itu ISPA faringitis. Tujuannya untuk melihat tingkat pengetahuan kader tentang penyakit tersebut. Setelah materi diberikan, kemudian para kader akan diberikan post test, yang gunanya untuk melihat sudah meningkat tidaknya pengetahuan kader tentang ISPA faringitis setelah diedukasi.

 

Pengabdian masyarakat yang dilakukan pada tahun ini merupakan skema mono tahun dosen muda, yang mana persyaratannya antara lain  ketuanya minimal S2 dan belum pernah menjadi ketua pelaksana program pengabdian masyarakat dari LPM. Kegiatan pengabdian masyarakat  sendiri memiliki dua skema untuk program mono tahun, yakni mono tahun reguler dan mono tahun dosen muda. Untuk mono tahun reguler, persyaratannya ketua harus sudah S3 atau berpangkat Lektor Kepala. (Humas)

.

PetaIkonikUSU