MEDAN:  Dengan jumlah pasien diabetes yang mencapai 10 juta orang, Indonesia menduduki peringkat ke-7 untuk negara dengan pasien diabetes terbanyak di dunia pada tahun 2017. Dan, kini diabetes telah menjadi ancaman kesehatan bagi semua usia.  

 

Hal itu disampaikan Direktur Diklat  Penelitian dan Kerjasama RS USU dr.Sake Juli Martina, SpFK pada acara pengabdian masyarakat kerjasama RS USU dan PT Telkom yang dilaksanakan di Klinik Yakes – Telkom yang berada di jalan Sena no.8A Medan,  pada Rabu (01/08/2018). Acara ini dikoordinir langsung oleh Koordinator Klinik dr. Werina Bastian dan dihadiri Asisten Manager Bagian Umum Bapak M. Fitri,  Tim Pembinaan Yakes Telkom Ibu Quinta, Ibu Zuraida , Ibu Irmadani  dan  Ibu Trimuharramah. Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Manajer  Yakes Telkom Area Sumatera Bapak Zendrich Saragih dan  Asisten Manager Pengendalian Medis  dr Firamadani .

dr yake 2Sementara dari unsur panitia hadir Dr. dr. Isti Ilmiati Fijiati, M.Kes, Dr.Tulus Ikhsan Nasution, MSc dan Rica Asrosa, S.Si serta dr. Dina Utami Lubis yang memberikan banyak informasi berupa ceramah dan dialog interaktif  bagi para penderita diabetes yang hadir pada saat itu.

 

Dr Sake Juli Martina, SpFK yang juga ketua panitia pelaksana juga menyatakan berdasarkan data jika dibagi berdasarkan umurnya, usia penderita diabetes di Indonesia semakin muda. Dari angka 10 juta tersebut; sebanyak 1,67 juta berusia di bawah 40 tahun, 4,65 juta berusia 40-59 tahun, sedangkan sisanya (2 juta) berusia 60-79 tahun. Padahal, ujar dr Sake, dulu kalau belum usia 40 tahun, dokter akan langsung menghapus diabetes dari dugaan mereka.

 

Oleh karena itu, kita patut memperhatikan faktor risiko dan gejala khas diabetes untuk mencegah atau memperlambat komplikasi akibat diabetes. Dipaparkan dalam acara tersebut, ada 12 faktor risiko dari diabetes, yakni usia 45 tahun ke atas, riwayat keluarga diabetes, riwayat penyakit kardiovaskular, pernah melahirkan bayi dengan berat di atas empat kilogram, mengalami kadar gula tinggi saat hamil, sukar hamil, kolesterol tinggi, darah tinggi, gemuk, pre-diabetes, kurang aktivitas fisik, dan merokok. Jika memiliki salah satu atau bahkan lebih dari faktor-faktor di atas, dr Sake mengusulkan untuk melakukan pemeriksaan glukosa plasma normal setiap tiga tahun, atau setahun sekali bila masuk dalam kelompok pre-diabetes (kadar gula 140-200 mg/DL).

dr yake 1Selain itu, juga harus diperhatikan gejala-gejala khas diabetes, seperti sering haus, sering lapar, sering buang air kecil, berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya, mudah mengantuk, cepat lelah, luka sukar sembuh, gatal, kaki atau tangan terasa baal atau kesemutan, impotensi, keputihan, dan pengelihatan buram. Mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala di atas adalah alasan yang cukup kuat untuk berkonsultasi ke dokter

 

Menurut dr Sake Juli Martina,  kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Direktur Utama RS USU Dr.dr. Syah Mirsya Warli, Sp.U dan seluruh jajarann direksi lainnya  dr. Riyadh Ikhsan Sp.KK, dr. Dewi Indah Siregar, SpPK, Dr. Achmad Delianur, ST, MT. Kegiatan ini menjadi bukti nyata peran RS USU dalam membina klinik – klinik yang ada disekitarnaya.

 

Dokter Sake Juli Martina  juga menyebutkan bahwa kegiatan yang sama sebelumnya juga sudah dilakukan di klinik diabetes Alifa Jalan Brigjend Katamso pada  Rabu, 11 Juli 2018. (humas)

PetaIkonikUSU