USER/PIJAR, Medan. Dalam rangka menyambut pilpres 2019 Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia menggandeng Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara mengadakan acara “KPU Goes to Campus” untuk memberikan sosialisasi mengenai pilpres yang akan diselenggarakan serentak diseluruh wilayah Indonesia pada tanggal 17 April 2019. Acara KPU goes to campus diselenggarakan di Aula Serbaguna FISIP-USU (10/10/18).

 

Acara ini dibuka oleh Dekan FISIP-USU Dr. Muryanto Amin, M.Si. Beliau mengatakan “pemilu itu disosialisasikan dalam gaya-gaya milenial sekarang, bukan seperti ceramah melainkan melalui musik, film, bahkan melalui atau dalam bentuk-bentuk yang sedang digandrungi dengan anak generasi sekarang”. Acara yang dihadiri lebih dari 200 peserta ini diawali dengan penampilan solo vokal dari Lidya Sutanto (mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP-USU) dan Joseline Christie H. Harefa (mahasiswi Administrasi Publik FISIP-USU).

KPU Goes to Campus 1KPU Goes to Campus merupakan salah satu cara KPU untuk melakukan sosialisasi dan melibatkan para pemilih pemula dalam pemilu. Sosialisasi dibawakan cukup santai berbentuk Talkshow yang dipandu oleh Fernanda Putra Adela, S.Sos, M.A Dosen Prodi Ilmu Politik FISIP-USU.

 

Turut hadir Dra. Evi Novida Ginting Manik, M.SP. Komisioner KPU RI yang menjadi  Narasumber untuk memberikan pendidikan bagi para pemilih muda yang ada di USU untuk menggunakan hak suaranya dengan benar. Hal ini mengingat banyaknya para pemilih pemula yang acuh atau memilih golput dengan tidak menggunakan hak suaranya. Seakan mereka tidak peduli atau tidak memiliki tanggung jawab politik.

 

Beliau juga mengatakan sangat disayangkan apabila mahasiswa tidak menggunakan hak suaranya. “mahasiswa itu lebih cepat menerima dan mencari informasi yang dapat mereka akses kapanpun dari internet, dengan begitu mereka juga bisa mengetahui betapa ruginya jika tidak menggunakan hak suara dalam pemilu” ujarnya.

KPU Goes to Campus 2Pemilu merupakan indikator dari majunya sebuah demokrasi di suatu Negara, karena pemilu merupakan pilar utama dalam demokrasi. Pemilu juga merupakan bentuk tanggung jawab politik dari setiap warga Negara karena itu diperlukan partisipasi dari setiap warga Negara. Pemilu tanpa partisipasi akan menjadi sebuah ironi.“Kami berharap kepada mahasiswa selaku agent of change dapat menjadi agen kita dalam meneruskan sosialisasi dan pendidikan pemilu ini, terutama kepada diri kita sendiri kemudian kepada keluarga dan teman disekitar kita” ujar Evi.

 

“Saya melihat kurangnya partisipasi mahasiswa pada pemilu. Marilah kita sebagai mahasiswa untuk peduli politik, peduli pemilu tingkatkan partisipasi pemuda dalam pemilu, dan pergunakan suara kita dengan benar” ujar Cindy Vebiola salah seorang peserta.

PetaIkonikUSU