MEDAN – HUMAS USU : Komisi Ilmu Sosial – Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (KIS-AIPI) bekerjasama  dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU, menggelar seminar bertajuk “Pemilu dan Efektivitas Pemerintah Daerah”, bertempat di Ruang Senat Akademik lantai 3 Gedung Biro Pusat Administrasi (BPA) USU, Selasa (31/10). Seminar dibuka oleh Rektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang pernah menduduki berbagai jabatan strategis di pemerintahan, mantan Rektor USU, serta ilmuwan-ilmuwan terkemuka.

AIPI 1Beberapa tokoh penting yang hadir dalam acara tersebut tercatat di antaranya tokoh tiga zaman Prof Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup di era Orde Baru, sejarawan dan mantan Ketua LIPI Prof Taufik Abdullah,  diplomat senior yang pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk PBB (1981-1983), duta besar di Kanada (1983-1985), duta besar di Jerman (1990-1993) Prof Hasyim Djalal, serta Prof Dr M Yusuf Hanafiah, Sp. OG (K), yang pernah menjabat sebagai Rektor USU (1986 – 1994).

 

Adapun narasumber yang mengisi seminar adalah Prof DR Ramlan Surbakti (KIS AIPI), Prof Syarif Hidayat (LIPI), Prof Ichlasul Amal (KIS-AIPI), Muchrid Nasution (DPRD-SU), DR Muryanto Amin, M.Si (Dekan FISIP) dan Syahrul M Pasaribu (Bupati Tapanuli Tengah).

AIPI 2Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, melalui sambutannya menyampaikan bahwa USU merasa sangat berbahagia dengan kehadiran para tokoh dan pakar yang telah berbuat banyak bagi Indonesia, serta mendoakan agar mereka semua senantiasa sehat sehingga dapat terus memberikan kontribusinya bagi pembangunan Indonesia. Hal tersebut mengingat keberadaan dan potensi mereka masih sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara.

 

Rektor menilai, dipilihnya topik Pemilu dan Efektivitas Pemerintah Daerah sangat kontekstual untuk menyambut tahun politik yang memerlukan kesiapan mental dalam menghadapi dan menyikapi berbagai hal. Begitupula dengan keterampilan dan kedewasaan menyikapi serbuan berita hoax.

 

Ditegaskan pula oleh Rektor, bahwa USU dapat dijamin netralitasnya dalam menghadapi hiruk-pikuk tahun politik dan berupaya sungguh-sungguh untuk menciptakan suasana damai. Sehubungan dengan penyelenggaraan seminar, Rektor mengingatkan untuk mempergunakan kesempatan baik tersebut untuk menimba ilmu dari para pakar.

AIPI 4Dalam sambutannya di awal acara, Ketua KIS AIPI, Prof Emeritius Mayling Oey Gardiner, Ph D, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor USU atas sambutan yang diberikan kepada seluruh delegasi AIPI yang hadir. Sekaligus ia juga memperkenalkan secara lebih detil mengenai profil AIPI yang didirikan pada tanggal 13 Oktober 1990.

 

Disampaikan Prof Emeritius Mayling, bahwa AIPI memiliki beberapa fokus kegiatan yang di antaranya adalah memberikan advokasi kebijakan berdasarkan ilmu pengetahuan melalui pernyataan, laporan, buku putih dan studi proyeksi atau prospek. AIPI juga mempromosikan budaya unggul/bermutu dalam ilmu pengetahuan di Indonesia melalui berbagai pertemuan ilmiah dan penguatan ilmuwan muda Indonesia.

AIPI 3AIPI, lanjutnya, memiliki lima komisi, yakni Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar, Komisi Ilmu Kedokteran, Komisi Ilmu Rekayasa, Komisi Ilmu Sosial dan Komisi Ilmu Kebudayaan. Untuk tahun 2019 AIPI memiliki beberapa rencana kegiatan, di antaranya ; pertemuan internal KIS dan antar Komisi AIPI, menggelar International Convention of Asian Scholara di Leiden Belanda, pertemuan nasional tentang Demokrasi, pertemuan nasional Religious Literacy, kerjasama KIS AIPI dengan Australian Social Science Academy tentang Akses Terhadap Publikasi Jurnal Hasil Penelitian.

 

Lebih jauh ia berharap, ke depan akan semakin banyak kerjasama yang terjalin antara USU dengan AIPI. Sesi pembukaan seminar ditutup dengan penyerahan plakat dan cenderamata serta foto bersama dan dilanjutkan kemudian dengan sesi pemaparan materi seminar.(Humas)

PetaIkonikUSU