MEDAN – HUMAS USU : Forum HarimauKita (FHK), lembaga terdepan dalam konservasi harimau Sumatera mengadakan Pelatihan Penulisan Proposal dan Publikasi Ilmiah pada 24 hingga 28 Oktober 2018 di Medan. Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan program Research Small Grant melalui proyek Transforming Effectiveness of Biodiversity Management on Sumatran Priority Landscapes – GEF UNDP. FHK menyediakan dana hibah penelitian mengenai konservasi harimau Sumatera bagi mahasiswa Indonesia dengan skema kompetisi.

FHK 3Pada pelatihan ini, FHK menghadirkan 3 narasumber yang telah berpengalaman dalam konservasi alam dan peduli terhadap kelestarian harimau Sumatera dan habitatnya. Salah seorang narasumber yang hadir adalah Onrizal, PhD, dosen sekaligus peneliti ekologi dan konservasi hutan tropika Fakultas Kehutanan USU yang juga menjabat sebagai Kepala Klinik Publikasi Ilmiah USU. Selain itu, Hariyo Tabah Wibisono, ahli konservasi harimau Sumatera dan Munawar Kholis dari FHK yang banyak terlibat dalam konservasi harimau Sumatera.

 

Erwin Wilianto, Program Manager hibah penelitian ini menyatakan, bahwa tujuan program adalah untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa Indonesia, baik yang kuliah di dalam maupun luar negeri untuk menjadi kader konservasi harimau Sumatera.

FHK 4“Dari puluhan proposal yang masuk, panitia berhasil menyeleksi 11 peserta dari dalam negeri (10 proposal) dan luar negeri (1 proposal), yakni mahasiswa dari Vietnam National University of Forestry, Vietnam untuk mengikuti tahapan pelatihan ini,” lanjut Erwin.

 

Berdasarkan hasil seleksi puluhan proposal yang masuk ke panitia hibah, tim juri FHK telah memilih 11 pemenang, di mana 5 pemenang di antaranya berasal dari USU, yakni 4 mahasiswa program sarjana Fakultas Kehutanan USU dan 1 mahasiswa magister PSL Sekolah Pascasarjana USU. Peserta lainnya yang terpilih berasal dari Padang (masing-masing 1 mahasiswa tingkat sarjana dan pascasarjana Universitas Andalas serta 1 mahasiswa tingkat sarjana Universitas Negeri Padang), Bogor (1 mahasiswa tingkat sarjana Universitas Nusa Bangsa), Yogyakarta (1 mahasiswa tingkat sarjana Universitas Gadjah Mada) dan 1 mahasiswa yang saat ini sedang menempuh kuliah di luar negeri, yakni Vietnam National University of Forestry.

 

Medan dipilih sebagai lokasi pelatihan karena sebagian besar peserta yang lolos seleksi berasal dari Kota Medan, yakni 5 mahasiswa USU (4 mahasiswa S1 dan 1 mahasiswa S2). Peserta lain, 3 berasal dari Padang, yakni 2 mahasiswa Universitas Andalas dan 1 mahasiswa Universitas Negeri Padang, 1 mahasiswa Universitas Nusa Bangsa (Bogor) dan 1 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta). Selain 11 peserta yang lolos di atas, kegiatan pelatihan ini juga diikuti oleh 2 mahasiswa pecinta alam dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Kegiatan ini didukung oleh Transforming Effectiveness of Biodiversity Management on Sumatran Priority Landscapes - GEF UNDP, lanjut Erwin Wilianto.

FHK 2Laksmi Datu Bahaduri, penanggung jawab kegiatan pelatihan menyampaikan, bahwa selama 5 hari pelatihan, kegiatan pelatihan terdiri 3 materi utama, yaitu (a) Penulisan Proposal Penelitian, (b)  Penulisan Publikasi Ilmiah, dan (c) Konservasi Harimau Sumatera.

 

”Proposal tersebut akan diseleksi lagi dan dipilih menjadi 5 proposal terbaik untuk didanai. Setiap proposal yang lolos akan diberikan dana hibah sebesar Rp 25.000.000 untuk melaksanakan penelitian yang diusulkannya” kata Laksmi lebih lanjut.

 

Onrizal, PhD, sebagai narasumber untuk materi penulisan proposal penelitian selama 2 hari itu, dalam pemaparannya selama 2 hari menceritakan pengalamannya selama lebih dari 20 tahun terlibat penelitian dan publikasi ilmiah sekaligus konservasi keanekaragaman hayati. Ia juga memberikan banyak ilustrasi dan mengajak para peserta untuk meneliti dan mempublikasikan hasil penelitiannya sebagai bagian dari upaya pelestarian harimau Sumatera. Tanpa publikasi maka ilmu pengetahuan akan mati dan tentu saja merugikan upaya konservasi alam. Onrizal juga memberikan tips-tips agar proposal penelitian dapat didanai oleh donor.

FHK 5Sementara itu, Hariyo Tabah Wibisono, ahli konservasi harimau Sumatera memberikan materi tentang Penulisan Publikasi Ilmiah, dan Munawar Kholis dari FHK memberikan informasi terkini terkait Konservasi Harimau Sumatera.

 

Para peserta sangat antusias mengikuti sesi pelatihan dan diskusi. Setelah melalui kegiatan pelatihan 5 hari, Erwin Wilianto menjelaskan bahwa para peserta diminta untuk memperbaiki dan mempertajam proposal yang dibuat serta mengajukan ke FHK paling lambat 10 November 2018.

 

Penelitian dan publikasi merupakan hal yang diperlukan untuk menggaransi konservasi harimau Sumatera dan konservasi alam lainnya agar dapat berjalan dengan baik. Tanpa penelitian dan publikasi kita tidak bisa memastikan apakah kebijakan yang diambil  memiliki pijakan yang kuat dan benar. Oleh karena itu, kata Onrizal dalam salah satu pemaparannya, penelitian harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah, kemudian diuji oleh ahli saat pengajuan untuk diterbitkan di jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional.

FHK 1“Generasi muda yang menguasai kaidah ilmiah dan tangguh di lapangan sangat diperlukan dalam konservasi harimau Sumatera,” kata Munawar Kholis.

 

Khairul Azmi, Program Manager Action for Tiger UNDP perwakilan Sumatera mengharapkan agar kegiatan ini mampu meningkatkan semangat generasi muda dalam konservasi harimau Sumatera yang hampir punah.

 

Selain dapat meningkatkan minat generasi muda di dalam konservasi harimau Sumatera,  sekaligus meningkatkan jumlah penulis dan peneliti terkait konservasi harimau Sumatera dari Indonesia, baik di jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional. Dengan sejumlah upaya tersebut, semoga harimau Sumatera lebih lestari di masa depan dan semakin banyak generasi muda Indonesia yang peduli. (Humas)

PetaIkonikUSU