MEDAN – HUMAS USU :  Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia merupakan sebuah kondisi yang lazim didengungkan oleh banyak pihak di negeri ini, sebagai salah satu sebab ketertinggalan bangsa kita dari sisi pendidikan, yang otomatis merendahkan tingkat partisipasi terhadap pembangunan. Akan tetapi hal tersebut ditepis oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Drs Muhammad Syarif Bando, MM. Ia menegaskan bahwa tidak benar minat baca masyarakat Indonesia rendah. Yang benar adalah tidak adanya bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Perpus Digital bHal tersebut disampaikan Kapusnas RI saat tampil sebagai keynote speaker dalam Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) ke-11 bertempat di Hotel Four Points by Sheraton Medan, yang berlangsung dari tanggal 6 hingga 9 November 2018. Dalam konferensi ini Universitas Sumatera Utara (USU) bertindak selaku tuan rumah bagi 437 orang peserta konferensi yang antara lain berasal dari Kepala Dinas Badan Arsip dan Pepustakaan tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta para Kepala Perpustakaan Perguruan Tinggi se-Indonesia. Konferensi mengambil tema, “Mobilisasi Pengetahuan Melalui Perpustakaan Digital di Era Disruptif”.

Perpus Digital cDrs Muhammad Syarif Bando, MM, menyatakan bahwa Perguruan Tinggi wajib menghadirkan bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa dan dosen-dosennya di perpustakaan yang mereka kelola. Hal itu patut pula diselaraskan dengan tuntutan era revolusi industri 4.0 yang memaksa setiap layanan berubah dalam bentuk digital, sehingga semakin memudahkan akses terhadapnya. Era teknologi saat ini tak ada lagi dinding yang membatasi sebuah fasilitas penyedia bahan bacaan seperti perpustakaan. Setiap orang di manapun berada, kapan pun waktunya diberikan keleluasaan untuk mencari apa yang mereka butuhkan di dalam perpustakaan. Perpustakaan berbasis online juga menuntut para pustakawan untuk mampu menyesuaikan diri dengan perangkat pelayanan perpustakaan yang berbasis online.

Perpus Digital e“Kalau kita tidak mampu beradaptasi terhadap tuntutan era Revolusi Industri 4.0 yang semakin kompetitif ini, maka kita akan tergilas zaman dan hilang. Diseminasi informasi itu tidak terelakkan lagi. Jadi marilah kita mempersiapkan diri dengan baik,”

 

Konferensi dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara yang diwakili oleh Staf Ahli Gubsu Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan dan Aset Sumber Daya Alam Pemprov Sumut,  Elisa Marbun, Walikota Medan yang diwakili oleh Wakil Walikota Ir Akhyar Nasution, M Si, Kepala Perpustakaan Nasional RI, M Syarif Bando, MM, Ketua Forum Perpustakaan Digital Indonesia Prof Zainal Hasibuan, Ph D, serta para Rektor/Pimpinan Perguruan Tinggi di Medan.

Perpus Digital a

Di awal acara, Ketua Panitia KPDI ke-11, Dr Jonner Hasugian, M Si, menyampaikan laporan tentang persiapan yang telah dilakukan dalam penyelenggaraan konferensi serta hal-hal yang berhubungan dengan teknis dan materi acara. Secara khusus ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pimpinan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Kota Medan, yang telah banyak membantu pengadaan fasilitas demi memperlancar penyelenggaraan konferensi tersebut.

Perpus Digital dRektor USU Prof Dr Runtung Sitepu, Sh, M Hum, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta konferensi. Menurutnya, tahun 2018 merupakn tahun yang penuh berkah bagi USU, yang sebelumnya juga telah mendapatkan kepercayaan ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan berbagai acara besar berskala nasional. Rektor menandaskan bahwa tema yang dipilih dalam  kegiatan ini sangat sesui dengan era revolusi industri yang saat ini tengah dihadapi. Rektor mengucapkan selamat mengikuti seluruh tahapan konferensi yang berlangsung selama tiga hari kepada para peserta, serta mengimbau agar mereka dapat belajar banyak dari para narasumber yang memiliki ilmu sangat luas dan mendalam terkait pengembangan kepustakaan.

 

Sementara itu, Gubsu yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan dan Aset Sumber Daya Alam Pemprov Sumut,  Elisa Marbun, menyatakan bahwa pemerintah sangat mendukung kesiapan perpustakaan dalam meningkatkan pelayanannya melalui program digitalisasi berbasis teknologi. Mengingat hal tersebut sangat berperan dalam meningkatkan kualitas dan kecepatan akses terhadap bahan ajar dan bahan bacaan yang tersedia bagi masyarakat.

 

Konferensi menghadirkan para narasumber yang di antaranya adalah Tatang Muttaqin, Ph D, (Kasub Direktorat Pendidikan Tinggi Bappenas) dan Dr Sofyan Tan (anggota Komisi X DPR RI). (Humas)

PetaIkonikUSU