MEDAN – HUMAS USU : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melakukan Survei Verifikasi Akreditasi Rumah Sakit terhadap Rumah Sakit Pendidikan (RSP) USU, Rabu (5/12), bertempat di Aula Lantai 4 RSP USU, jl Dr T Mansur Medan. Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Rektor II USU, Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, M.Ked.(O.G.), Sp.O.G.(K.). Hadir dalam kesempatan tersebut Misrah Panjaitan, S.Kep.Ners, M. Kep, dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Ketua Senat Akademik USU, Prof dr Chairul Yoel, Sp. A (K), Sekretaris Universitas Sumatera Utara Dr dr Farhat, M Ked.(ORL-HNS), Sp THT-KL(K.), Dekan Fakultas Kedokteran, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, Dekan Fakultas Farmasi, Direktur RSP USU, Dr dr Syah Mirza Warly, Sp U (K) dan paramedis di lingkungan RSP USU.

DSC08150 640x427

Dalam sambutannya, Wakil Rektor II USU menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan RSP USU dan juga sejarah awal pendirian rumah sakit tersebut. Dalam usianya yang menapaki tahun kedua ini, RS USU telah memperoleh akreditasi paripurna dan masuk dalam kategori 4 (empat) besar peraih akreditasi paripurna dari 24 Rumah Sakit Pendidikan PTN yang ada di seluruh Indonesia.

Dijelaskan pula oleh Warek II USU, bahwa Rumah Sakit USU dibangun di atas lahan milik USU dengan sertifikat hak pakai seluas 38.000 m2, berlokasi di pusat kota, Jl. Dr. T. Mansur, berseberangan dengan Kampus Universitas Sumatera Utara. Bangunan utama berlantai 5 dengan luas total 52.200 M2, menempati sekitar 35 % dari tapak lahan. Dalam proses pembangunan dan pengembangannya, Rumah Sakit USU juga telah menyelesaikan dengan sangat baik proyek kerjasamanya dengan Islamic Development Bank (IDB), yang kini tengah memasuki proses penawaran kerjasama lanjutan tahap kedua.

DSC08125 640x427

Selain pencapaian status akreditasi paripurna untuk Rumah Sakit Pendidikan PTN, lanjut Prof Fidel, Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara juga berhasil menempatkan Instalasi Radiologi yang dimilikinya meraih peringkat kedua penghargaan Si-INTAN. Peringkat 2 diraih dari seluruh rumah sakit yang ada, sementara RS USU merupakan satu satunya rumah sakit yang berada di luar Pulau Jawa. Penghargaan Si-INTAN merupakan penghargaan yang dianugerahkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). BAPETEN telah menyediakan sebuah aplikasi untuk program database data dosis radiasi pasien radiologi yang dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Data Dosis Pasien (Si-INTAN).

Saat ini Rumah Sakit Pendidikan USU telah memiliki 17 poliklinik yakni anak, bedah, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam, THT, mata, syaraf, kulit kelamin, jantung, rehabilitasi medis, bedah syaraf , orthopedi, bedah anak, tumbuh kembang, psikiatri kesehatan jiwa, paru, anasthesi. Rumah Sakit USU memiliki beragam jenis fasilitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yakni ; IGD 24 jam, Rawat Inap, Rawat Jalan, Kamar Bedah, Rawat Intensif, Radiologi, Farmasi 24 Jam, Rehabilitasi Medik, Laboratorium Terpadu, Hemodialisa, Medical Check Up dan Rekam Medik. Sementara jumlah tempat tidur yang dioperasionalkan hingga saat ini sebanyak 250 tempat tidur.

DSC08158 640x427

Selain itu masih ada 3 fasilitas perawatan intensif yang terdiri atas ICU, NICU dan PICU, 3 ruangan bedah utama, instalasi radiologi, instalasi diagnostik terpadu, pelayanan jantung terpadu dan instalasi laboratorium terpadu.

Adapun kelengkapan fasilitas terbaru yang dimiliki RS USU yakni Mamografi dan Cath Lab. Mamografi adalah tipe khusus dari pencitraan yang menggunakan mesin rontgen dosis rendah untuk memeriksa payudara, menunjukkan jaringan, kelenjar, lemak dan pembuluh darah di bawah kulit payudara. Sementara itu, Cathl lab adalah alat pemeriksaan yang memvisualisasikan arteri jantung dan bilik jantung dan mengobati stenosis atau kelainan yang ditemukan.

Jumlah pegawai yang dimiliki Rumah Sakit USU saat ini terdiri atas ; 194 pegawai PNS, 284 honorer dan 100 orang pegawai tetap non PNS. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2017 yang terdiri atas 191 pegawai PNS, 179 pegawai honorer dan 63 pegawai tetap non PNS. Jumlah tersebut meliputi teknisi dan administrasi, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, laboran dan tenaga kesehatan lainnya.

DSC08177 640x427

Adapun dari sisi penerimaan omset RS USU, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 yang diawali dengan soft launching, RS USU menghasilkan Rp 4.329.999.980. Jumlah tersebut melonjak pada tahun 2017 sebanyak Rp 26.417.687.497 dan pada tahun 2018 dengan data penerimaan hingga September 2018 telah menghasilkan pendapatan sebesar Rp 26.038.282.170.

“Peningkatan jumlah penerimaan RSP USU antara lain mengindikasikan terjadinya peningkatan kepercayaan masyarakat untuk memilih Rumah Sakit USU sebagai pilihan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” tandas Warek II.

Keterangan terperinci mengenai perkembangan dan kebijakan RSP USU kemudian dilanjutkan dengan lebih terperinci oleh Direktur RSP USU, Direktur RSP USU, Dr dr Syah Mirza Warly, Sp U (K). (Humas)

PetaIkonikUSU