MEDAN – HUMAS USU : Prof Dr dr Gontar Alamsyah Siregar, Sp PD, KGEH, terpilih sebagai Ketua Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Sumatera Utara Periode 2018-2023, dalam pemungutan suara yang digelar pada Rapat Pemilihan Ketua Dewan Guru Besar USU Periode 2018-2023, yang dilaksanakan di Ruang Senat Akademik Gedung Biro Pusat Administrasi USU lantai 3, Medan, Kamis (13/12). Rapat dipimpin oleh Prof Dr OK Saidin, SH, M Hum.
Pemilihan diikuti oleh dua calon Ketua DGB USU, yakni Prof Dr dr Gontar Alamsyah Siregar, Sp PD, KGEH, dan Prof Dr Ir Hamidah Harahap, M Sc. 84 anggota Dewan Guru Besar (DGB) USU memberikan suaranya dan memilih Prof Gontar dalam pemilihan yang berlangsung terbuka itu dan 34 anggota DGB lainnya memilih Prof Hamidah. Sementara 7 suara tercatat tidak sah atau rusak.
Dari 140 orang anggota DGB USU, hanya 125 orang yang hadir dan memberikan suaranya, sementara 15 orang anggota tidak menghadiri pertemuan tersebut. Jumlah 125 orang Guru Besar yang hadir tersebut telah memenuhi quorum untuk sahnya proses pemilihan. Proses penghitungan suara dilaksanakan dengan dua orang saksi, yakni Prof Dr H Ediwarman, SH, M Hum dan Prof Dr Rosdanelli Hasibuan, MT.
Setelah terpilih, Prof Dr dr Gontar Alamsyah Siregar, Sp PD, KGEH, menyatakan bahwa dirinya bersama-sama dengan anggota Dewan Guru Besar lainnya akan memberikan sumbangsih pemikiran bagi USU, antara lain akan dituangkan dalam bentuk buku yang akan terbit di pengujung tahun 2018 ini. Buku tersebut direncanakan akan memuat pemikiran para anggota Dewan Guru Besar dalam bentuk tulisan yang mengambil tema, “Pendidikan Tinggi Dalam Era Revolusi Industri 4.0”.
“Dengan penerbitan buku ini, harapan kami, semoga 80 persen guru besar mau menuliskan pemikirannya tentang seperti apa wujud pendidikan tinggi di era revolusi industry 4.0,” ujar Prof Gontar.Selain penerbitan buku, lanjut Prof Gontar, program yang telah dilaksanakan oleh Dewan Guru Besar yakni telah menjalankan Program Medical Check Up (MCU) bagi 140 orang anggota DGB USU. Yang telah melakukan MCU hingga saat ini berjumlah 78 orang, sementara sisanya akan segera menyusul.
DGB USU juga akan memberikan sumbangsih pemikiran untuk Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam bentuk buku ataupun naskah akademik. Terlebih dahulu akan diawali proses dengar pendapat dengan Pemerintah Provinsi terkait Renstra Pembangunan Sumut ke depan.
“Kami juga akan membentuk komisi-komisi di DGB USU yang nantinya akan berfungsi untuk memberikan masukan dan pemikiran kepada Rektor USU mengenai berbagai aspek terkait peningkatan universitas. DGB juga akan meminta izin kepada Rektor untuk melakukan sesuatu dalam bidang pendidikan, seperti untuk melihat kurikulum yang masih selaras atau ada yang harus direvisi,” tambah Prof Gontar.
Demikian pula untuk persoalan kealumnian dan Sumber Daya Manusia (SDM), menurut Prof Gontar, harus ada sumbangsih dari Guru Besar untuk menaikkan peringkat USU melalui SDM yang ada di USU.
“Guru Besar sebaiknya harus berkontribusi terhadap kemajuan USU di masa mendatang,” tandas Prof Gontar.
Ia juga menegaskan, bahwa ada pekerjaan three in one yang harus dilakukan oleh Guru Besar, yakni mencari kandidat yang sedang lektor untuk menjadi lektor kepala, mencari dosen yang sudah lektor kepala, memandu lektor kepala untuk menjadi Guru Besar. Lalu Guru Besar juga bertugas mencari kandidat S3 yang ada dan meminta ia untuk menjadi pemandunya, sehingga bisa lebih cepat menyelesaikan S3 nya.
“Di universitas lain, kegiatan Guru Besar semua dananya ditanggung oleh universitas. Di Unpad misalnya, didanai Rp 100 juta/tahun untuk seorang Guru Besar melakukan riset atau penelitian bersama, menulis bersama, mengurus pangkat dan lain sebagainya,” kata Prof Gontar. Prof Dr dr Gontar Alamsyah Siregar, Sp PD, KGEH, sebelumnya terpilih dan menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar USU Periode 2013-2018 Pengganti Antar Waktu, menggantikan Prof Dr Ir. Sumono, MS, yang memasuki masa pensiun pada Oktober 2018. (Humas)
