MEDAN – HUMAS USU : Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar upacara bendera peringatan Hari Ibu ke-90, bertempat di pelataran parkir Biro Pusat Administrasi (BPA) USU, Jum’at (21/12). Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh dosen dan pegawai di lingkungan USU. Rektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, tampil sebagai pembina upacara dan membacakan amanat tertulis Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof DR Yohana Susana Yembise, Dip Apling, MA. Adapun tema Hari Ibu pada tahun ini adalah “Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa”. Hari Ibu sendiri sesungguhnya diperingati pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya.

Hari Ibu aDalam amanatnya, Menteri PPPA mengingatkan kembali sejarah lahirnya Hari Ibu di Indonesia pada masa pergerakan. Dalam pergerakan kebangsaan kemerdekaan, peran perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan panjang bangsa ini untuk meraih kemerdekaannya. Keterlibatan perempuan dibuktikan melalui Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.   

Hari Ibu gSelanjutnya disampaikan Rektor, bahwa Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, ditetapkanlah setiap tanggal 22 Desember 2018 sebagai hari nasional bukan hari libur.

Hari Ibu bPeringatan Hari Ibu diharapkan dapat mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Selain itu, Peringatan Hari Ibu diharapkan dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan. Di lain sisi juga memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan apabila diberi peluang dan kesempatan, mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Saat ini bahkan terbukti perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan (agent of change).

Hari Ibu dDikatakan Menteri PPPA, bahwa perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami bahwa ia memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pembagian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perempuan dan laki-laki keduanya adalah “partnership” sekaligus sumber daya insani yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional.

Hari Ibu cTerkait tema yang diusung dalam momentum Peringatan Hari Ibu ke-90 pada tahun ini, dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia pada 2018 dan menyelaraskan dengan arah kebijakan pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Anak, sebagaimana telah tercantum dalam RPJMN 2015-2019 serta mewujudkan nawacita sebagai salah satu agenda nasional. Berbagai persoalan sosial saat ini marak terjadi, dan berdampak kepada kehidupan masyarakat, khususnya perempuan dan anak, seperti terjadinya kekerasan, bentuk-bentuk perlakuan diskriminatif, dan lain-lainnya.

Hari Ibu fUntuk menangani persoalan tersebut di atas, tentunya diperlukan berbagai cara yang harus dilakukan oleh seluruh elemen bangsa secara bersama-sama. Peran keluarga menjadi salah satu yang diharapkan dapat menjadi bagian utama/pilar untuk mencegah terjadinya kekerasan melalui penanaman nilai-nilai, karakter, dan budi pekerti. Ketahanan keluarga sekaligus menjadi pondasi dalam menerapkan kehidupan yang harmonis, damai, dan religius. Keterlibatan semua unsur masyarakat dan multi stakeholder sangat diperlukan, termasuk peran laki-laki dalam kampanye kampanye/gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender. He For She menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput.

Hari Ibu eDalam amanatnya, Yohana Yembise juga menyampaikan penghormatannya kepada berbagai pihak, terkait pelenggaraan peringatan Hari Ibu ke-90 tahun 2018, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada 6 (enam) pemimpin organisasi perempuan yaitu OASE, Kongres wanita Indonesia (KOWANI) TP PKK Pusat, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Bhayangkari dan mitra kerja lainnya yang selalu bersama-sama terlibat dalam penyelenggaraan peringatan Hari Ibu. (Humas)

PetaIkonikUSU