MEDAN – HUMAS USU : Dua Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil meraih 3 medali emas dan 1 piala khusus dalam ajang internasional 22nd Moscow International Salon of Inventions and Innovative Technologies Archimedes di Moscow, Rusia, yang berlangsung 26-29 Maret 2019. Mereka yang mengharumkan nama Indonesia di Negeri Beruang Merah tersebut adalah Winelda Mahfud Zaidan Haris dari Fakultas Kedokteran Gigi angkatan 2015 dan Wahid Nurhayat dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam angkatan 2017. Keduanya tergabung dalam tim Schneider USU, komunitas mahasiswa berprestasi dari beberapa fakultas di USU.

Medali Emas 1Pada ajang bergengsi itu, mereka menunjukkan inovasi kampas rem yang berbahan dasar cangkang (kulit) kemiri. Produk ini diyakini lebih tahan lama untuk fungsi pengereman sepeda motor.

 

"Kampas rem berbahan cangkang kemiri yang kami buat ini bernama bayo secret. Ini sebuah teknologi baru, kami menggantikan komposisi utama dari kampas rem dengan cangkang kemiri," ‎kata Winelda Mahfud Zaidan Haris dalam temu pers yang digelar Kantor Humas, Promosi dan Protokoler USU, Jum’at (5/4).

 

Menurut  Wiwin, demikian ia biasa disapa, kampas rem saat ini banyak terbuat dari bahan asbestos‎. Untuk melakukan riset kampas rem, dibutuhkan waktu selama 3 tahun. Sebelumnya mereka juga sudah pernah mengikuti kompetisi sejenis di India, Malaysia, Jepang dan terakhir di Rusia. Wiwin mengungkapkan, bahwa hasil dari kompetisi ini, mereka menerima investasi berupa dana untuk melanjutkan penelitian yang sama. Nantinya kampas rem tersebut akan memiliki hak paten dan diproduksi secara massal.

Medali Emas 3"Ada negara yang ingin membeli lisensi dan hak paten ini, tapi kami tolak. Karena kami mau karya kami diproduksi USU," ungkapnya.

 

Wiwin menjelaskan bahwa kampas rem karya mereka akan bertahan dalam penggunaan selama 8 bulan dan dibanderol seharga Rp 35.000. Mereka akan mengambil segmen pemasaran di Indonesia.

 

"Selain di Indonesia, kami akan pasarkan di Arab Saudi dan Thailand yang  tertarik dengan inovasi yang kami ciptakan," jelasnya.

 

Wiwin dan Wahid mengucapkan terima kasih kepada Rektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu dan jajarannya, Pemerintah Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Rusia serta seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendoakan keberhasilan mereka.

Medali Emas 2Sementara itu Juliaster Marbun, pembimbing Tim Schneider mengatakan, prestasi yang diraih Wiwin dan Winelda tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh mahasiswanya. Untuk produksi kampas rem, menurutnya tidak akan kendala dengan bahan baku yang ada di Sumatera Utara.

 

"Saya sudah melakukan pengecekan langsung di 33 kabupaten/kota di Sumut. 21 daerah memiliki perkebunan kemiri dan panen dilakukan secara bertahap. Jadi inovasi ini bisa diproduksi secara massal," jelasnya.

 

Dalam kesempatan itu,  Wakil Rektor I USU, Prof Dr Ir Rosmayati, MS, mengungkapkan rasa bangga atas prestasi yang diraih mahasiswanya. Menurutnya bonus segera akan diberikan pihak rektorat kepada mereka dalam waktu dekat.

Medali Emas 4"USU tertarik dengan kampas rem yang mereka ciptakan. Namun untuk diproduksi secara massal akan kembali dibicarakan bersama rektorat USU. Pada intinya, inovasi itu banyak pihak yang tertarik. Namun kita berharap jangan sampai dijual inovasi itu. Pastinya akan segera diproduksi secara massal," pungkasnya. (Humas)

PetaIkonikUSU