MEDAN – HUMAS USU : Keluarga Besar Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar acara Berbuka Puasa Bersama, yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban, di halaman belakang Gedung Biro Pusat Administrasi USU, Jum’at (10/5/2019).

Bukber fDalam kesempatan itu, Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH M Hum, mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan dan memotivasi civitas akademika untuk meningkatkan kinerja yang telah diraih selama ini.

Bukber b“Kita ingin kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya ini bukan saja untuk meningkatkan silaturahmi, melainkan juga untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi,” kata Runtung.

Bukber aMenurut Runtung, prestasi yang diraih USU sebagai perguruan tinggi (PT) peringkat pertama di Indonesia, berdasarkan data Scimago Institutions Rangkings (SIR) merupakan suatu kebanggaan dan perlu disyukuri. Namun dengan prestasi itu jangan menjadi terlena tapi hendaknya dapat meningkatkan kinerja dengan lebih memacu prestasi di tingkat dunia yang saat ini berada di urutan 536, di mana sebelumnya berada di posisi 674. Rektor mengakui dukungan dari seluruh civitas akademika juga para alumni terhadap program kerja rektor sangat tinggi, tak terkecuali mahasiswa dengan prestasi-prestasi yang terus digulirkannya.

Bukber eAcara buka bersama diawali dengan pembacaan ayat suci alquran oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Prodi Sastra Arab, Sariqul Hanif. Sedangkan tausiah disampaikan Ustad Prof Dr Nawir Yuslem MA (UINSU) dan dihadiri Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) Fahmi Natigor Nasution, para wakil rektor, para guru besar, dekan dan para dosen serta pegawai USU.

Bukber iUsai buka puasa bersama, Rektor kepada wartawan mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan menunggu keputusan KPU terkait hasil penghitungan suara Pilpres. Menurutnya, proses rekapitulasi masih berjalan. Jika ada parpol yang merasa dirugikan atas terjadinya kecurangan, sebaiknya ditempuh melalui jalur hukum.

Bukber g“Pandangan saya selaku pimpinan perguruan tinggi, baiknya kita hormati hukum yang berlaku. Jika ada perselisihan Pemilu, serahkan ke Mahkamah Konstitusi,” tegasnya.

Bukber dRuntung menegaskan, negara Indonesia merupakan negara hukum dan segala persoalan yang menyangkut hukum sudah ada salurannya. Runtung berharap, masyarakat jangan terpecah belah apalagi saling mengadu domba.

Bukber c”Rugi kita, mahal biayanya itu jika negeri ini sampai rusuh. Apalagi bila ada nyawa yang melayang. Jadi sabar saja kita dahulu. Apapun hasilnya nanti, marilah kita terima dengan lapang dada dan penuh syukur,”harap Runtung. (Humas)

           

PetaIkonikUSU