MEDAN – HUMAS USU : Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)  menggelar 3rd National Conferences on Industrial Engineering (NCIE) 2019, bertempat di Aula Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, Jl. Almameter, Kampus USU Medan, Kamis (20/6). NCIE 2019 merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian acara 9th Product Design Competition dengan Product Innovation Intecnology  Advances Comprising Industry 4.0.

NICE fRektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, yang diwakili oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. Ir. Rosmayati, M. Si, dalam sambutannya pada kegiatan tersebut mengatakan, bahwa acara ini merupakan acara ke-3 dari National Conferences on Industrial Engineering Industry.  Pada tahun ini konferensi bercita-cita untuk memfasilitasi condusive sharing, koneksi, pertukaran ide dan pengalaman di bidang design teknik industri dan manufaktur. Terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang tak terelakkan dengan kemajuan teknologi seperti material, eletronik, software, dan ICT (Information and Computing).

NICE lSeminar nasional tersebut diisi dengan pemaparan materi dari para pembicara, antara lain Ir I Made Dana M Tangkas, M Si, IPU (Director/ SEA, P.T Toyota Motor Manufactury Indonesia, Presiden of Indonesia Automatic Institute, Chariman of P. II- BKTI ), Dr Amir Yazid bin Ali, Ph. D. (Assoc. Pof. Universiti Sains Malaysia), Ir Rosnani Ginting, MT Ph D ( Peneliti Product Design- USU), Dr Ir Lobes Herdiman, MT (Peneliti Prosthetik- Universitas Sebelas Maret) dan Andrian Sani Harahap (GM Commerce & Community, Divisi Business Service dan PT Telkom Indonesia, Tbk).

NICE aSalah seorang pemateri, Dr Ir Lobes Herdiman, MT, dalam paparannya menyampaikan bahwa, “Peran teknik industri di Era Industri 4.0 adalah membangun ulang produk prostetik bagi negara berkembang dan memanfaatkan peluang bisnis digital di bidang manufaktur dan perawatan kesehatan. Munculnya gerakan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat, dan beberapa konsensus membantu layanan organisasi saat ini dan masa depan dalam perencanaan dan penerapan produk prostetik dan orthotik serta pusat rehabilitasi dalam membangun koneksitas di era industri 4.0.”

NICE eMenurutnya, banyak fasilitas workshop prostetik yang muncul saat ini membuat sistem layanan pada pengguna harus berkolaborasi dengan fasilitas lain untuk membandingkan hasil yang diinginkan. Hal ini dapat membantu pencarian yang ideal, murah, tahan lama, dan sistem yang dapat diproduksi secara lokal. Kebutuhan yang signifikan kaki prostetik tahan lama dan komponen lain yang dapat diproduksi di dalam negeri.

NICE cDitambahkannya, dukungan teknologi dalam literatur teknis dari metode “primitif” menuju ke CAD-CAM, 3D Printing, Laser 3D Scanner. Meskipun pendekatan ini masih menjadi subjek kontroversi akibat dari kekurangan individu pembuat prostetik dan ortotik yang cukup terlatih. Banyak literatur teknis yang telah ditulis, tapi sejumlah besar literatur ditujukan untuk negara maju. Hal itu tidak boleh diabaikan karena sesungguhnya dapat diterapkan di negara berkembang.

NICE bSementara itu, Andrian Sani Harahap menyatakan bahwa, “Digitalitasi Kewirausahaan Indonesia adalah melihat fakta, potensi dan pemanfaatan ICT di Indonesia. Digitalisasi di segala sektor sudah menjadi keharusan. Jadi pilihannya hanya dua, mari kita ambil bagian di dalamnya ataupun sama sekali tidak mengambil peluang”.

NICE g3rd National Conferences on Industrial Engineering (NCIE) 2019 merupakan upaya untuk mendukung terciptanya daya tampung Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk berperan aktif  menghadapi revolusi industri ke-4. Dan juga menciptakan berbagai inovasi yang mendukung para generasi muda untuk mencapai kemajuan Indonesia. (Humas/Lyd)

PetaIkonikUSU