MEDAN – HUMAS USU : Saat ini, segala hal yang berkiblat pada budaya barat cenderung lebih mudah diterima dan dipraktikkan dalam segala aspek kehidupan manusia, sehingga nilai-nilai budaya maupun peraturan adat istiadat cenderung dikesampingkan, bahkan nyaris dilupakan. Sehingga kebutuhan akan pengetahuan budaya, khususnya budaya Melayu yang menjadi akar dari kehidupan masyarakat Kota Medan, sangat mendesak untuk dipenuhi.

Adat Melayu gDemikian disampaikan Wakil Rektor II Universitas Sumatera Utara Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, MKed (OG), SpOG(K), saat mewakili Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu dalam peluncuran buku ‘Pokok-pokok Adat Istiadat Perkawinan Suku Melayu Sumatera Timur’ karya OK Gusti Bin OK Zakaria. Acara yang diinisiasi pihak keluarga penulis dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara itu bertempat di Hotel Adi Mulia Medan, Jumat (21/6). Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumut yang diwakili Kabid Sejarah dan Purbakala Dinas Kebudayaan Provsu Drs Unggul Sitanggang, MSc, Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Dr Budi Agustono, MS, Prof Dr Subhilhar, tokoh agama Amiruddin MS dan undangan lain. Dari keluarga almarhum penulis buku OK Gusti Bin OK Zakaria hadir Muhammad Takari Bin Jilin Syahrial dan Fadlin Bin Muhammad Dja’far (editor buku).

Adat Melayu aDalam peluncuran buku setebal 187 halaman ini juga dilakukan bedah buku. Bertindak sebagai pembahas dalam sesi bedah buku, Prof T Silvana Sinar, MA, Ph D, Prof Madya Datuk Zainal Abidin Borhan dan Dr Rozanna Mulyani, MA, dengan dimoderatori oleh Dr OK Edy Ikhsan, SH, MA.

Adat Melayu iProf Fidel menyambut baik dan mengapresiasi peluncuran buku yang dipandang penting terutama bagi kalangan muda atau milenial yang mayoritas tak lagi mengenali asal-usul budayanya. Kebutuhan akan pengetahuan asal-usul serta tradisi budaya, lanjut Prof Fidel, sangat diperlukan mengingat Kota Medan di masa lampau merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Deli, Kerajaan Melayu yang memiliki peran strategis di kawasan perdagangan dunia, Selat Malaka. Ia juga menyampaikan ucapan selamat pada keluarga OK Gusti yang berhasil melahirkan buku ‘Pokok-pokok Adat Istiadat Perkawinan Suku Melayu Sumatera Timur’ sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya.

Adat Melayu d”Peluncuran buku ini dapat diibaratkan sebagai sebuah oase, yang menghapuskan sedikit dahaga kita terhadap kerinduan akan hidupnya nilai-nilai dan kebiasaan yang dijalankan pada masa lampau,” kata Prof Fidel.

Adat Melayu cGubsu Edy Rahmayadi diwakili Kabid Sejarah dan Purbakala Dinas Kebudayaan Provsu Drs Unggul Sitanggang MSc memberi apresiasi atas terbitnya buku Pokok-pokok Adat Istiadat Perkawinan Suku Melayu Sumatera Timur. Buku ini diharapkan dapat dibagikan ke kabupaten/kota di Sumut yang banyak terdapat masyarakat Melayu.

Adat Melayu fSementara itu, Dekan FIB USU Dr Budi Agustono MS, menyatakan bahwa buku tersebut mengupas lengkap tradisi besar dalam perhelatan perkawinan Melayu di Sumatera Timur yang belakangan jarang dilaksanakan sebagai akibat dari tergerusnya budaya. Ia berharap peluncuran buku dapat memperkuat kembali simpul-simpul budaya yang telah lama menjadi perekat kebangsaan.

Adat Melayu eIr Nasri Sebayang mewakili Almarhum OK Gusti Bin OK Zakaria (penulis buku) berterima kasih atas dukungan semua pihak terhadap penerbitan buku. Ia menceritakan kembali perjalanan panjang penulisan buku yang diawali dengan pengetikan pada tahun 1971. Kemudian ada beberapa revisi pada tahun 1974. Penulis buku ini telah wafat pada tahun 1983 dengan meninggalkan draft buku yang telah disusun dengan cermat.

Adat Melayu hMenurutnya, penyusunan draft buku rampung dilakukan pada tahun 2015, yang ditindaklanjuti dengan mencari editor, agar dapat diedit dan dilengkapi kekurangannya. Pada rentang waktu 2016-2017, buku tersebut disusun ulang dan dipersiapkan untuk penerbitannya. (Humas)

PetaIkonikUSU