MEDAN – HUMAS USU : Dr dr Farhat, M Ked(ORL-HNS), Sp THT-KL(K), melakukan pengabdian masyarakat berupa  pemeriksaan kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher (THT-KL) dan ekstraksi serumen pada anak-anak di SMP Swasta Letjen Jamin Ginting Berastagi, Sabtu (27/7/2019). Objek atau khalayak sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah anak-anak sekolah di daerah yang menjadi lokasi pengabdian, berlokasi di Jalan Veteran, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Seluruhnya berjumlah 300 orang beserta 9 kader perwakilan SMP Swasta Letjen Jamin Ginting Berastagi.  

df aDalam kegiatan tersebut, Dr Farhat yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Universitas  USU juga didampingi oleh dr Elvita Rahmi Daulay, M Ked (Rad), Sp Rad(K) dan dr Dewi Masyithah Darlan, DAP&E, MPH, Sp ParK. Fokus pemeriksaan yang dilakukan oleh Dr Farhat meliputi pada pemeriksaan telinga hidung dan tenggorok.

df cAdapun permasalahan yang ditemui selama dilakukannya program pengabdian masyarakat ini, menurut Dr Farhat, lebih banyak disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan THT-KL, sehingga kesehatan THT-KL belum menjadi prioritas perhatian mereka. Hal itu tentu saja mengakibatkan turut rendahnya status kesehatan masyarakat yang bersangkutan di bidang THT-KL.

 

Solusi yang kemudian ditawarkan oleh Dr Farhat dan tim adalah dengan melakukan penyuluhan tentang kesehatan THT-KL, pemeriksaan kesehatan THT-KL dan ekstraksi serumen, kontribusi mendasar pada khalayak sasaran, meningkatkan pengetahuan para siswa melalui penyuluhan mengenai kesehatan THT-KL serta melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan THT-KL sekaligus ekstraksi serumen.

df dSementara out put atau luaran yang direncanakan sebagai hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa draf artikel, berita media massa, video kegiatan dan buku pedoman kesehatan THT-KL.

 

Dijelaskan oleh Dr Farhat, bahwa serumen atau kotoran telinga adalah produk kelenjar sebasea dan apokrin yang ada pada kulit liang telinga dalam kondisi menumpuk dan keras. Pengerasan serumen atau kotoran telinga ini lebih sering terjadi pada anak dan orang dewasa atau remaja. Beberapa akibat yang ditimbulkan oleh serumen yaitu pendengaran berkurang dan jika daun telinga ditarik maka suara yang kita dengarkan akan lebih jelas. Ada kalanya telinga berdengung, ini bisa menjadi tanda adanya serumen. Bila serumen menekan telinga maka akan timbul rasa nyeri. Jika dilihat secara visual atau kasat mata akan terlihat adanya gundukan dalam liang telinga dalam konsistensi keras atau lunak.

df bDengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, Dr Farhat berharap agar terjadi peningkatan pengetahuan tentang kesehatan THT-KL, meningkatnya kesadaran pola hidup sehat terutama di bidang kesehatan THT-KL serta meningkatnya motivasi siswa agar lebih aktif dalam tindakan pencegahan dan deteksi dini penyakit di bidang THT-KL. (Humas)

               

PetaIkonikUSU