MEDAN HUMAS USU : Untuk mengatasi kemiskinan di suatu daerah diperlukan adanya kemandirian ekonomi, efisiensi penggunaan anggaran, peningkatan daya saing daerah dan menggalakkan gotong royong di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kulon Progo Drs H Sutejo, salah satu dari tiga narasumber yang dihadirkan dalam Seminar Nasional bertajuk "Pembangunan untuk Kemandirian Masyarakat" di Auditorium USU, Kamis (29/9). Seminar diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan Dies Natalis ke-67 USU.
Sementara Wali Kota Jambi, Dr H Syarief Fasha, ME, yang tampil dalam kesempatan sebelumnya, juga melakukan beberapa strategi penting dalam kepemimpinannya.
"Masyarakat memiliki kekuatan sebagai sumber daya yang tidak terbatas. Masyarakat merupakan mata telinga dan hati pemimpin. Pemberdayaan tidak hanya mengandung dimensi sosial namun mendorong pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas," paparnya.
Sedangkan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro, Ir RS Hanung Harimba, SE, MS, dalam forum tersebut mengeluarkan data jumlah UMKM yang ada di Indonesia saat ini, yaitu sebanyak 62.922.617 unit usaha.
"Dengan jumlah sebesar itu, perlu dilakukan beberapa hal untuk meningkatkan kemampuan UMKM dalam berkembang secara berkelanjutan. Salah satunya dengan peningkatan akses UMKM melalui teknologi pembukaan peluang usaha pengadaan bahan baku pembiayaan keterampilan pembangunan jaringan usaha,” tandasnya.
Ketiga narasumber tersebut dihadirkan dalam kegiatan Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis ke-67 Universitas Sumatera. Rektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, membuka kegiatan didampingi Wakil Rektor II Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, M Ked (OG), Sp OG (K), Wakil Rektor V Ir Luhut Sihombing, MP, Sekretaris Universitas Dr dr Farhat, M Ked.(ORL-HNS), Sp THT-KL (K) , Ketua Panitia Dies Natalis USU dan seluruh unsur kepanitiaan.
Rektor USU, Prof Runtung Sitepu, SH, MH, menyebutkan bahwa ketiga narasumber yang dihadirkan memiliki kompetensi yang sudah tak perlu diragukan lagi. Khususnya bila dikaitkan dengan tema yang diusung.
“Ketiganya merupakan praktisi yang menjadi pengambil kebijakan dalam lingkup kerjanya masing-masing. Seperti Walikota Jambi, Syarif Fasha, salah satu tokoh yang memiliki banyak prestasi nasional terkait berbagai terobosan yang dilakukan dalam peningkatan pembangunan di daerahnya,” ungkapnya.
Demikian pula dengan Kabupaten Kulon Progo, lanjutnya, yang dinilai sebagai salah satu kabupaten terbaik di Indonesia saat ini. Kabupaten ini memiliki berbagai program pengentasan kemiskinan dan mengedepankan konsep pembangunan pro rakyat. (Humas)