MEDAN – HUMAS USU : Isu keamanan pangan dan ketersediaan makanan sehat telah menjadi isu hangat sejak beberapa tahun terakhir. Bangkitnya kesadaran masyarakat untuk semakin menjaga kesehatan diri dan lingkungannya, telah mengakibatkan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap asupan pangannya.

AEFS bWakil Rektor II Universitas Sumatera Utara Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, M Ked OG, Sp OG (K), menegaskan hal itu dalam sambutannya yang dibacakan dalam bahasa Inggris, pada Third International Conference of Agriculture, Environment and Food Security (AEFS) 2019. Konferensi diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian USU, bertempat di Arya Duta Hotel Medan, Kamis (11/10/2019).

AEFS cAdapun tema yang diusung dalam konferensi adalah Third International Conference of Agriculture, Environment and Food Security (AEFS) 2019. Tampil sebagai narasumber dalam kesempatan tersebut, Prof David Herak dari Czezh University of Life Science Prague Czezh Republik, Prof Edison Purba dari Universitas Sumatera Utara, Prof Abdul Razak  Alimon dari Universiti Putra Malaysia dan Associate Prof Patricio Grassini dari University of Nebraska, Lincoln, United States of America.

AEFS eDilanjutkan Warek II, dengan semakin gencarnya kampanye makanan sehat dengan serta-merta juga menjadikan beberapa sektor seperti pertanian dan lingkungan hidup, khususnya yang berhubungan dengan penyediaan pangan, kian menggiatkan inovasi dan penelitian untuk meminimalkan bahkan meniadakan penggunaan pestisida dan unsur racun lainnya dalam pertumbuhan tanaman pangan.

AEFS fSejalan dengan kehadiran Era Revolusi Industri 4.0, ketersediaan pangan yang sehat, bergizi dan aman dikonsumsi menjadi sebuah peluang yang memungkinkan bagi banyak pihak tak terkecuali para peneliti, untuk ikut serta menyumbangkan ide dan pemikirannya, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat.  Hal itu juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia di masa depan.

AEFS h“Gelar konferensi ini semoga nantinya mampu memberikan pencerahan dan memungkinkan munculnya inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat banyak, khususnya terkait ketersediaan pangan yang sehat dan jauh dari kandungan kimia dan zat-zat berbahaya lainnya,” harap Warek II USU.

AEFS gDitandaskannya, bahwa ketika pola gaya hidup sehat dapat dipelihara sebagai kebutuhan dan bukan hanya trend sesaat, maka ruang yang lebih luas bagi kita semua tersedia untuk berekspresi dan melahirkan inovasi andal yang tidak mustahil akan dapat diproduksi dan dikonsumsi massal.

AEFS aSementara itu, Ketua Panitia Third International Conference of Agriculture, Environment and Food Security (AEFS) 2019, Dr Ir Tavi Supriana, MS, menyampaikan, bahwa konferensi diikuti oleh 250 peserta, yang terdiri dari 47 institusi perguruan tinggi dan 10 perusahaan. Artikel berjumlah 206 dan authors berasal dari 47 universitas. Peserta dari luar Indonesia berasal dari University Sains Malaysia, University of York dan Czech University of Life Sciences of Prague. (Humas)

PetaIkonikUSU