MEDAN – HUMAS USU : Universitas Sumatera Utara kembali mendapatkan tambahan satu orang Guru Besar pada tahun ini atas nama Prof Dr dr Nelva Karmila Jusuf, Sp KK (K), FINSDV, FAADV, dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pengukuhan Guru Besar dilaksanakan di Gelanggang Mahasiswa, Selasa (20/11/2019), dihadiri oleh Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, Ketua Dewan Guru Besar USU Prof Dr dr Gontar Alamsyah Siregar, Sp PD, KGEH, para wakil rektor, Ketua dan anggota Senat Akademik USU.

Nelva cPada kesempatan itu, Prof Dr dr Nelva Karmila Jusuf, Sp KK (K), FINSDV, FAADV, menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul “Peluang dan Tantangan Dermatologi Kosmetik Indonesia di Era Globalisasi”. Di antara para undangan terlihat Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI Dr Hamam Riza Yusuf, M Sc, Ketua Bidang Organisasi PP Perdoski dr Fajar Waskito, Sp KK (K), M Kes, Rektor USU Periode 1986-1994 Prof Dr M Yusuf Hanafiah, Sp OG (K) dan Kepala Rumkit Putri Hijau Letkol CKM dr M Irsan B, Sp KK.

Nelva eDalam sambutannya, Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum menyampaikan ucapan selamat kepada Prof Dr dr Nelva Karmila Jusuf, Sp KK (K), FINSDV, FAADV, atas pengukuhannya sebagai guru besar. Ditambahkan Rektor, bertambahnya satu orang lagi Guru Besar yang dikukuhkan pada hari itu merupakan kabar gembira bagi Universitas Sumatera Utara di tahun ini, di antara banyak pencapaian lain yang telah diraih. Sebelumnya, pada bulan September 2019, USU mengukuhkan 3 (tiga) orang Guru Besar, yakni Prof Dr Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA, Prof Dr Eng Himsar Ambarita, ST, MT dan Prof Dr Ir Noverita Sprinse Vinolina, MP. Lalu pada bulan Oktober lalu, USU juga mengukuhkan Prof Dr Kerista Sebayang, MS, dan Prof Dr dr Ridha Dharmajaya, Sp BS (K). Dengan demikian, maka sepanjang tahun 2019 ini, hingga bulan November 2019, Universitas Sumatera Utara telah menambah 6 (enam) orang Guru Besar.

Nelva a“Dengan pengukuhan yang dilakukan pada hari ini, maka jumlah Guru Besar  USU  berjumlah 183 orang Guru Besar, dengan perincian 140 orang Guru besar yang berstatus PNS, sementara Guru Besar Tidak Tetap Non PNS berjumlah 43 orang.  Pada awal kepemimpinan kami di tahun 2016, jumlah Guru Besar USU hanya 141 orang Guru Besar saja. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2017 dengan pertambahan sebanyak 39 orang Guru Besar, sehingga jumlah keseluruhan Guru besar yang dimiliki USU pada tahun 2017 sebanyak 180 orang Guru Besar. Jumlah tersebut menurun di tahun 2018 menjadi 171 orang sebagai akibat dari wafat dan pensiunnya beberapa orang Guru Besar,” kata Rektor.

Nelva dRektor juga menyampaikan ucapan dukacitanya atas berpulangnya salah seorang anggota Guru Besar dari Fakultas Teknik, yakni  Prof. Ir. M. Nawawiy Loebis, M.Phil, Ph D, ke Rahmatullah, belum lama ini. Ia juga mengajak seluruh civitas akademika mendoakan agar para Guru Besar Universitas Sumatera Utara selalu dalam kondisi sehat walafiat, sehingga mampu mewariskan seluruh ilmu dan kemampuan yang dimilikinya, bagi para mahasiswa/i USU, juga memberikan kontribusi dan berkiprah bagi kemajuan Universitas Sumatera Utara.

 

“Saya juga berharap agar pada tahun-tahun mendatang kita bisa mendapatkan cukup banyak tambahan beberapa orang Guru Besar lagi di USU. Dengan demikian akan semakin besar kekuatan kita dalam memberikan kesempurnaan pelayanan akademis kepada para mahasiswa USU, sehingga menghasilkan alumni yang unggul, berprestasi dan siap pakai, sebagai adaptasi dari tuntutan era revolusi industri 4.0,” harapnya.

Nelva fProf Dr dr Nelva Karmila Jusuf, Sp KK (K), FINSDV, FAADV, dalam pidato pengukuhannya antara lain menyatakan bahwa perubahan struktur dan karakter sosial-budaya penduduk Indonesia telah mendorong setiap individu untuk berpenampilan lebih baik dengan memperbaiki kepribadian dan penampilan luar. Kelainan terutama pada wajah dan daerah tubuh yang bernilai estetik merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk mencari pengobatan ataupun untuk memperbaiki penampilannya. Hal ini mendorong peningkatan penemuan baik dalam hal patogenesis, diagnosis maupun pencegahan dan penatalaksanaannya.

Nelva b“Beberapa permasalahan kosmetik di kulit yang sering dijumpai antara lain akne vulgaris atau jerawat, penuaan dini dan kelainan rambut. Akne vulgaris merupakan kondisi inflamasi kulit yang umum dijumpai pada kalangan remaja. Secara global, akne vulgaris dijumpai pada 9,4 % populasi dan merupakan penyakit dengan urutan ke-8 paling banyak diderita,” ujarnya.

 

Prof Nelva merupakan Ketua Departemen dan Ketua Divisi Dermatologi Kosmetik Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran USU, RSUP H Adam Malik, RS USU Medan serta Kepala KSM Dermatologi dan Venereologi RS USU. Ia merupakan putri ketiga dari Rektor USU Periode 1986-1994 Prof Dr M Yusuf Hanafiah, Sp OG (K). (Humas)

PetaIkonikUSU