MEDAN – HUMAS USU : Duta Besar Republik Indonesia untuk Rumania dan Republik Moldova, YM M Amhar Azeth, melakukan kunjungan kerja dan persahabatan ke Universitas Sumatera Utara, Rabu (4/3/2020). Dubes yang didampingi oleh Counsellor Pelaksana Fungsi Ekonomi 1 KBRI Bucharest Inggrid Rosalina dan Sekretaris 2 Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Bucharest Regia Mutiara Rozuah, diterima oleh Rektor USU PRof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, bertempat di Ruang Kerja Rektor pada Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.

Rm aTurut hadir dalam pertemuan Wakil Rektor III Prof Drs Mahyuddin KM Nasution, Wakil Rektor IV Prof Dr Ir Bustami Syam, MSME, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Prof Dr Tulus, Vor Dipl Math, M Si, Ph D dan Kepala Kantor Urusan Internasional Dr Esther Nababan, M Sc.

Rm fDalam pertemuan tersebut Dubes RI untuk Rumania dan Republik Moldova memperkenalkan tentang pendidikan di Rumania berikut peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan di Indonesia. Dikatakannya, di Rumania tidak banyak perguruan tinggi. Sementara perguruan tinggi yang ada lebih fokus dalam bidang kedokteran, farmasi, IT, pertanian dan perkebunan. Di sana juga terdapat Pendidikan Pembuatan Obat-obat Generik dan Pusat Penelitian Kanker.

Rm bRektor USU selain mengantarkan sekilas mengenai profil dan pencapaian USU, juga turut menyampaikan harapannya, agar ke depan dapat tercapai banyak kerjasama dengan Rumania, khususnya dalam bidang pendidikan. Rektor juga memaparkan tentang akan dibukanya Oncology Center di RS USU, sebagai tempat bagi para ahli di dunia dalam melakukan penelitian.

Rm cTerkait program-program ilmu kesehatan yang akan dikembangkan, Dubes Rumania juga membuka peluang untuk diadakannya link and match antara Fakultas Kedokteran USU dengan Fakultas Kedokteran di Rumania yang telah berusia ratusan tahun. Ia juga menginformasikan adanya Fakultas Ilmu Teknologi yang menjadi pusat tujuan belajar anak-anak muda dari berbagai negara di dunia untuk memperdalam pengetahuan teknologi. Menurutnya, selain Jepang, Rumania juga dikenali sebagai salah satu pusat belajar teknologi yang disebut dengan eastern europe bank. Rumania juga merupakan salah satu negara yang banyak mendapatkan kunjungan wisatawan pengobatan.

Rm d“Dalam bidang pertanian, peternakan dan kehutanan, ada juga universitas di Rumania yang siap mendatangkan para tenaga pengajar. Nanti kita akan kerjasama, di mana Kedubes akan membantu biaya perjalanan pulang perginya,” kata Dubes YM M Amhar Azeth.

 

Dalam dialog kemudian, Prof Runtung mengucapkan terima kasih kepada Dubes RI untuk Rumania atas info dari peluang-peluang yang ada di negara itu yang bermanfaat bagi Universitas Sumatera Utara. Demikian pula halnya yang terkait dengan pengembangan ilmu teknologi, di mana pengetahuannya teramat dibutuhkan mengingat tingginya minat dalam bidang tersebut. Rektor juga menyinggung mengenai pembukaan Program Studi Data Science and Artificial Inteligence di USU yang didukung oleh Erasmus, dan Program Studi Kelapa Sawit.

Rm e“Kita sudah menandatangani MoU dengan GAPKI, yang akan segera disusul dengan penandatanganan MoA untuk membuka etalase kelapa sawit seluas 40 hektar yang akan ditanami berbagai jenis kelapa sawit dari seluruh Indonesia. 3 hektar nantinya akan digunakan untuk lahan pembibitan dan setiap PTPN akan memiliki kapling tersendiri di sana. Sementara 8 hektar akan digunakan bagi pengembangan laboratorium bidang studi peternakan,” kata Prof Runtung.

 

Menurutnya, banyak hal yang dikembangkan di Eropa dapat diadaptasi ilmunya untuk diterapkan di Indonesia. Untuk mendukung program internasionalisasi itu, lanjut Rektor, USU telah membangun wisma internasional yang representative dan dilengkapi berbagai fasilitas. Wisma tersebut nantinya akan diperuntukkan bagi para pakar dan pengajar dari luar negeri yang akan menyumbangkan keahliannya bagi USU. (Humas/RY)

PetaIkonikUSU