MEDAN – HUMAS USU : Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sangat penting untuk disosialisasikan, karena kinerja abdimas (Pengabdian kepada Masyarakat) merupakan salah satu indikator kinerja yang harus ditingkatkan oleh perguruan tinggi. Hal tersebut ditegaskan Wakil Rektor II Universitas Sumatera Utara Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, M Ked (OG), Sp OG (K), mewakili Rektor USU, saat membuka kegiatan Sosialisasi Program Pengabdian Kepada Masyarakat 2020, bertempat di Ruang IMT-GT Gedung Biro Pusat Administrasi USU lantai 2 Medan, Kamis (5/3/2020).

BRIN eSosialisasi Pengabdian kepada Masyarakat ini merupakan bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang pelaksanaannya dikoordinir oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM USU), yang dipimpin oleh Prof Tulus, Vor Dipl Math, M Si, Ph D. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan yakni Robbi Prayudha selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Prof Dr Ir Elisa Julianti, M Si, dari Universitas Sumatera Utara. Turut hadir Sekretaris LPPM USU Prof Dr Dra Irnawati Marsaulina, MS, dan Prof Dr Ir Evawany Yunita Aritonang, M Si, selaku moderator. 

BRIN dWarek II USU menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta Sosialisasi Program Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara TA 2020. Juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan narasumber yang telah bersedia untuk berbagi wawasan kepada para peserta.

BRIN aDitambahkan Prof Fidel, penilaian kinerja pengabdian kepada masyarakat tersebut nantinya digunakan sebagai penentuan kelompok atau klaster perguruan tinggi dalam program pengabdian kepada masyarakat. Juga akan menjadi salah satu komponen penilaian penentuan Peringkat Perguruan Tinggi se-Indonesia yang setiap tahun diumumkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.

 

“Saya berharap dengan kegiatan Sosialisasi ini akan dihasilkan rumusan yang kelak dapat kita gunakan dalam pelaksanaan pengajuan proposal pengabdian ke DRPM Kemenristek Dikti. Saya juga mengingatkan para peserta sosialisasi, untuk nantinya dapat mengupayakan serta menghasilkan proposal yang layak untuk diajukan ke Kementerian. Agar pengisian data kinerja pengabdian ke simlitabmas dapat dioptimalkan oleh LPPM USU,” katanya.

BRIN gDalam paparannya, Robbi Prayudha, antara lain menyampaikan tentang program-program di Kemenristek/BRIN terkait pengabdian masyarakat. Antara lain mengenai nbagaimana menghasilkan teknologi tepat guna, peningkatan nilai tambah dan hilirisasi, serta substitusi import dan peningkatan TKDN.

 

Menurutnya, hasil riset, pengembangan dan inovasi harus mampu menciptakan nilai tambah. Kolaborasi perguruan tinggi dan industri sangat penting, khususnya terkait kerjasama riset dan pengembangan.

BRIN c“Tujuan dari pengembangan pengabdian masyarakat pada perguruan tinggi adalah memanfaatkan segala sumber daya dan kapasitas yang dimiliki universitas (pengetahuan, penelitian, pendidikan dan keterampilan staf dan mahasiswa) untuk pengembangan masyarakat melalui kemitraan dengan berbagai pihak. Goalnya adalah pengabdian masyarakat berbasis riset,” katanya.

 

Sementara tujuan dari kinerja pengabdian perguruan tinggi adalah menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia dengan melakukan komersialisasi hasil Pengabdian kepada Masyarakat. Juga melakukan kegiatan yang mampu mengentaskan masyarakat tersisih (preferential option for the poor) pada semua strata. Selain itu memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan atau persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan melakukan alih teknologi, ilmu dan seni kepada masyarakat untuk pengembangan martabat manusia dan kelestarian daya alam. Robbi juga membentangkan beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan proposal dan alasan tidak lolos substansi. (Humas)

PetaIkonikUSU