MEDAN – HUMAS USU : Dhea Ananda, gadis remaja 14 tahun itu, tak pernah menyangka kalau penderitaanya selama lebih kurang 2 tahun ini akan berakhir dengan hal baik. Putri tiri dari Dogor Bancin, penjual ikan yang tinggal di kawasan Mabar Medan, akhirnya mampu melewati proses operasi pengangkatan kista pada indung telurnya. Operasi dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, Kamis (19/03/2020).

 

Bermula dari kedatangan Dhea ke RS USU pada 25 Februari 2020 untuk memeriksakan diri, dengan keluhan perut membesar yang dialami sejak 2 tahun lalu. Kondisinya yang memprihatinkan, dengan perut semakin membesar, membuat Dhea kerap diejek hamil oleh teman-temannya. Akibatnya, Dhea merasa malu dan enggan meneruskan sekolahnya. Dhea pun memutuskan untuk berhenti dari sekolahnya. Perutnya yang kian membesar ini juga membawa penderitaan baru bagi Dhea. Ia sering merasa perutnya menyesak, meski tidak ada rasa nyeri. Ia juga mengalami sedikit sesak nafas. Dhea sendiri selama ini juga diketahui sudah mendapat haid sejak umur 12 tahun dan tidak pernah mendapatkan keluhan haid.

 

Saat datang ke RS USU, Dhea ditangani langsung Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, M.Ked (OG), Sp OG (K). Lalu mulailah dilakukan pemeriksaan fisik yang kemudian didapati massa setentang ulu hati (prosesus xiphoideus), massa kistik, immobile dan dilakukan pemeriksaan USG, hingga disimpulkan sebagai kista ovarium Permagna (giant) yang bersepta, karena besarnya tak bisa lagi diukur oleh alat USG. Penyakit tersebut dicurigai ganas, mengingat penderitanya adalah seorang gadis remaja.

Tumor aPemeriksaan pasien kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan darah untuk penanda keganasan serta scanning perut. Lebih kurang 2 minggu kemudian, didapati hasil darah tanda keganasan tidak dijumpai. Namun dari scanning yang dilakukan Dokter Spesialis Radiologi, dijumpai kecurigaan bahwa penyakit yang diidap Dhea adalah kanker ovarium.

 

Pemeriksaan dilanjutkan oleh Prof Dr Fidel, yang juga Wakil Rektor 2 USU dan berkecimpung di dunia sepakbola selaku Exco PSSI Sumut. Ia dibantu oleh dr Riza Rivany SpOG(K) dan beberapa dokter peserta pendidikan spesialis, di antaranya dr Masdaharul dan dr Mia Hayatun Pasaribu. Direncanakan untuk melakukan laparatomi ditambah imprint durante operasi pada 17 Maret 2020. Saat operasi dilaksanakan, ditemukan tumor sebesar 35x30x25 cm pada indung telur sebelah kiri, jenis massa kista. Setelah diangkat, kemudian ditimbang, dan didapati tumor dengan berat lebih kurang 8 kg.

 

Dari hasil pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi saat operasi berlangsung, yang dilakukan oleh Dr dr Delyuzar, Sp PA, diketahui bahwa tumor itu cenderung tidak ganas. Maka oleh Prof Fidel diputuskan untuk mempertahankan rahim (uterus) dan indung telur sebelah kanan, dengan harapan suatu saat Dhea bisa haid dan hamil.

 

Saat dijenguk Prof Dr Fidel Ganis Siregar, Rabu (18/03/2020), di ruang rawat inap RS USU, Dhea sudah bisa tersenyum. Ia menyatakan, perutnya sudah terasa lebih ringan. Dhea di hadapan ayah tirinya, Dogor Bancin, berjanji kepada Prof Fidel, untuk kembali bersekolah setelah pulih nantinya.

 

Menurut Prof Dr dr Fidel Ganis Siregar, kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium) wanita. Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami menstruasi.

Tumor bTiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium). Satu di bagian kanan dan satu lagi di sebelah kiri rahim. Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. Ovarium juga berfungsi menghasilkan sel telur tiap bulan (mulai dari masa pubertas hingga menopause), serta memproduksi hormon estrogen, progesteron dan androgen. Fungsi ovarium terkadang dapat terganggu, kista termasuk jenis gangguan yang sering terjadi.

 

Gejala Kista Ovarium

 

Sebagian besar kista yang berukuran kecil tidak menimbulkan gejala. Kista ini biasanya akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Kista baru menimbulkan masalah jika tidak kunjung menghilang atau justru makin membesar.

 

Dalam kondisi seperti ini, penderita dapat merasakan nyeri panggul atau perut kembung. Kondisi serius dapat terjadi saat kista pecah atau jaringan ovarium terpelintir sehingga memerlukan penanganan secepatnya.

 

Penyebab Kista Ovarium

 

Terbentuknya kista ovarium tergantung dari berbagai faktor. Bisa terkait dengan siklus menstruasi maupun akibat ada pertumbuhan sel yang tidak normal. Walaupun terdapat pertumbuhan sel yang abnormal, biasanya kista ovarium bersifat jinak.

Tumor cPenanganan Kista Ovarium

 

Langkah penanganan terhadap kista ovarium dilakukan berdasarkan usia pasien, jenis, atau ukuran kista. Beberapa pilihan penanganan kista ovarium, salah satunya hanya pemantauan rutin saja, jika kista masih kecil dan tidak menimbulkan gejala. Namun jika kista membesar, dapat dilakukan tindakan operasi pengangkatan kista.

 

Berbeda dengan tumor lain pada organ reproduksi yang ada deteksi dini sebelum terjadi keganasan (misal: Pap Smear pada leher rahim/cervix), maka pada tumor ovarium belum ada deteksi dininya, sehingga sulit untuk dapat mencegah timbulnya kista. Kendati demikian, pemeriksaan panggul secara teratur dapat memantau jika terjadi perubahan pada ovarium. Pemeriksaan juga perlu dilakukan jika terjadi mengalami menstruasi di luar kebiasaan. (Humas/RS)

PetaIkonikUSU