MEDAN – HUMAS USU : Biro Informasi, Perencanaan, dan Pengembangan (Sirenbang) Universitas Sumatera Utara bekerjasama dengan USU Media Center menggelar program USUtalk edisi dua, bertempat di Ruang Senat Akademik Biro Pusat Administrasi USU lantai 3, Selasa (28/4/2020). Sebelumnya, USUtalk ditayangkan perdana pada 9 Desember 2019 lalu. Tayangan kedua yang bertepatan dengan bulan Ramadan ini mengambil tema “Covid-19, Lockdown dan Bagaimana Membangun Rumahku Surgaku (Baiti Jannati).”

IMG 20200429 WA0006 resize 17

Dipandu moderator sekaligus inisiator USUtalk Prof Dr Ir Bustami Syam, MSME, dihadirkan dua pembicara dalam program tersebut yakni Prof Dr H Muzakkir, MA (Guru Besar UINSU) dan Prof Dr dr Delfitri Munir, Sp THT-KL (K) (Guru Besar USU). Kedua pembicara mengetengahkan topik bahasan sesuai tema yang diselaraskan dengan kapasitas keilmuan dan profesi masing-masing. Prof Dr H Muzakkir, MA, dikenal sebagai salah seorang ustad/tokoh agama terkemuka di Indonesia, ahli tasawuf dan juga telah banyak menulis buku-buku terkait tasawuf. Di antaranya berjudul Hidup Sehat dan Bahagia dalam Perspektif Tasawuf. Maka dalam kesempatan itu ia memaparkan berbagai hal terkait situasi yang terjadi di tengah masyarakat setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan melahirkan berbagai kebijakan baru yang membatasi ruang gerak sosial manusia, termasuk di dalamnya pelaksanaan ibadah umat beragama.

IMG 20200429 WA0004 resize 75

Sementara Prof Dr dr Delfitri Munir, Sp THT-KL (K), menyampaikan pandangan dan imbauannya secara medis, terkait apa dan bagaimana penyebaran Corona Virus, tindakan antisipatif yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan keluarga, serta sekilas mengenai sejarah wabah-wabah penyakit besar yang pernah melanda dunia. Prof Delfitri Munir sudah menulis beberapa buku, antara lain berjudul Karsinoma Nasofaring Kanker dan memiliki beberapa HAKI.

IMG 20200429 WA0002 resize 33

Membuka acara, Prof Dr Ir Bustami Syam, MSME, yang juga merupakan Wakil Rektor IV USU, menyampaikan World Health Organization telah menyatakan bahwa Covid-19 merupakan virus jenis penyakit baru yang penyebarannya diawali di Wuhan, Tiongkok. Sebelumnya virus ini tidak dikenal. Berbagai upaya sudah dilakukan seluruh negara di dunia untuk menghentikan laju penyebarannya. Salah satunya adalah dengan menerapkan kebijakan lockdown, baik di sebuah negara, daerah maupun di rumah tangga. Dampak dari dilaksanakannya lockdown ini adalah terjadinya peningkatan dalam waktu panjang untuk stress, kepanikan, serta terganggunya pendapatan ekonomi keluarga.

IMG 20200429 WA0005 resize 77

Kebijakan lockdown, antara lain ditandai dengan ditutupnya sementara operasional dan produksi dari banyak perusahaan serta pusat-pusat keramaian. Tindakan itu berguna untuk menghindari kerumunan banyak orang, yang diklaim sebagai salah satu faktor terbesar dalam penyebaran dan penularan Covid-19 antar manusia. Penutupan perusahaan dan tempat-tempat keramaian serta anjuran pemerintah untuk menerapkan physical distancing dengan cara tetap berdiam di rumah tanpa batas waktu yang jelas kapan berakhir, ternyata memberikan dampak cukup serius. Untuk itu, tentu dibutuhkan upaya baru dalam menjadikan rumah sebagai tempat yang tetap nyaman untuk dihuni selama kebijakan lockdown diterapkan.

IMG 20200429 WA0003 resize 5

Prof Bustami juga menukil salah satu ayat dalam Al-Qur’an yakni Surah An-Nahl ayat 80 yang berbunyi : Wallahu ja'ala lakum mim buyụtikum sakanaw. Yang arti dari ayat tersebut adalah ; Dan Allah SWT telah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal untuk beristirahat.

 

USUtalk yang ditayangkan melalui channel youtube Sirenbang TV tersebut juga menerima pertanyaan-pertanyaan dari para pemirsa di berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri, selama berlangsungnya acara. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dan dibahas dengan lugas oleh kedua pembicara yang dihadirkan. (Humas)

PetaIkonikUSU