MEDAN – HUMAS USU: Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution, M Si, berkunjung ke Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (15/06/2020). Selain untuk bersilaturahmi, kunjungan juga dilakukan untuk berdiskusi mencari masukan yang akan dijadikan bahan pertimbangan bagi Pemko Medan untuk menghadapi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), termasuk persiapan menghadapi new normal di Kota Medan.

IMG 20200616 WA0001 resize 82

Akhyar didampingi Kadis Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Arjuna Sembiring, disambut dan diterima oleh Wakil Rektor III USU Prof Dr Mahyuddin KM Nasution, MIT, Ph D, Staf Ahli Rektor Prof Edi Warman, SH M Hum, Kepala Lembaga Penelitian USU Prof Dr Erman Munir serta Kabiro Kerjasama Ir Yedi Suhedi.

 

"Kami ingin minta masukan dari pihak kampus USU yang kami anggap sebagai orang tua. Masukan ini nantinya akan kami jadikan sebagai dasar untuk membuat langkah dan kebijakan untuk menghadapi pandemi Covid-19. Apalagi jumlah warga yang positif Covid-19 dalam bulan ini sangat tinggi. Di samping itu juga sebagai persiapan untuk menghadapi new normal," kata Akhyar.

IMG 20200616 WA0004 resize 31

Diungkapkan Akhyar, peningkatan yang terjadi tidak terlepas dari kultur masyarakat yang kurang peduli dan menganggap biasa pandemi Covid-19. Oleh karenanya dalam kunjungan ini, Akhyar tidak hanya ingin masukan yang sifatnya knowledge, tetapi juga masukan bagaimana caranya membangun kultur masyarakat sehingga timbul gerakan bersama untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.

 

"Di samping itu juga kami ingin mendapatkan masukan terkait pengaktifan pendidikan kembali. Sebab, Pemko Medan sampai saat ini belum memiliki formula yang tepat untuk pendidikan. Apalagi Pemko Medan menaungi pendidikan mulai tingkat PAUD, TK, SD dan SMP. Tidak mungkin anak-anak dibiarkan lama-lama tidak kembali aktif belajar. Untuk itu tentunya diperlukan formula yang tetap, sehingga pengaktifan belajar kembali tidak berdampak negatif dengan anak-anak didik," ungkapnya.

IMG 20200616 WA0003 resize 92

Selain USU, Akhyar mengatakan, silaturahmi juga dilakukan ke sejumlah universitas lainnya yang ada di Kota Medan.


"Kami lakukan ini agar tidak salah dalam mengambil langkah maupun kebijakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 nantinya termasuk persiapan menghadapi new normal," jelasnya.

 

Sedangkan Kadis kesehatan Kota Medan Edwin Effendi menambahkan, dalam dua minggu terakhir peningkatan warga positif Covid-19 cukup tinggi. Dia menilai, kondsisi itu terjadi akibat kultur budaya dimana masyarakat menganggap pandemi Covid-19 merupakan hal biasa sehingga perlu terus dilakukan sosialisasi dan edukasi.

IMG 20200616 WA0005 resize 81

"Malah tidak sedikit petugas kita mulai dari dokter, perawat hingga kepala puskesmas terpapar Covid-19. Biasanya jumlah yang positif Covid-19 di bawah 10, tapi untuk hari ini peningkatannya hampir 50 orang. Jadi sangat diperlukan bagaimana upaya untuk membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan agar tidak tertular covid-19," ujar Edwin seraya menambahkan Pemko Medan selain melakukan rapid test, juga melakukan swab terhdap komunitas-komunitas yang rentan tertular covid-19 guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

 

Wakil Rektor III USU Prof Dr Mahyuddin KM Nasution, MIT, Ph D, mengungkapkan, berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan, peningkatan kasus Covid-19 di Kota Medan akan terjadi pada Agustus mendatang. Untuk itu harus dilakukan langkah bersama mengatasinya. Salah satunya yang akan dilakukan, jelas Prof Mahyuddin, USU akan menghadirkan seluruh pakar keilmuan yang dimiliki dan membuat web seminar (webinar).

IMG 20200616 WA0002 resize 42

"Dalam webinar, masing-masing pakar akan menyampaikan pendapat dan analisisnya terkait penanganan pandemi Covid-19 , termasuk persiapan menghadapi new normal sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Webinar ini juga akan melibatkan berbagai pembicara lain, baik dari pihak pemerintahan, dunia usaha dan psikolog dan pakar lainnya. Kita harus bisa membuat Medan kembali zona kuning agar para investor mau berinvestasi. Yang utama kembali zona kuning, setelah itu baru perlahan-lahan kita menuju zona hijau," kata Mahyuddin.

 

Sinergi antara pihak akademisi dengan berbagai pihak untuk sama-sama memberikan perhatian dan menyumbangkan berbagai pemikiran untuk mencari solusi terbaik penanganan Covid-19 penting dilakukan, mengingat berbagai aspek turut merasakan dampak dari pandemi tersebut. Prof Mahyuddin berharap, kegiatan ini dapat sesegera mungkin dilaksanakan.

 

Gagasan tersebut segera ditanggapi dengan antusias dari Plt Wali Kota Medan, mengingat hingga saat ini peningkatan positif Covid-19 terus naik dan mencemaskan, sementara kesadaran masyarakat sangat rendah untuk melakukan tindakan antisipatif mandiri maupun memberlakukan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. (Humas)

PetaIkonikUSU