MEDAN-HUMAS USU : Wakil Rektor I Universitas Sumatera Utara Prof Dr Ir Rosmayati Tanjung dan Wakil Rektor II Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, M Ked (OG), Sp OG (K) melakukan audiensi kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terkait kesiapan penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020, Kamis (18/06/2020), di Rumah Dinas Gubernur Jalan Jendral Sudirman No 41 Medan.

ed1Kunjungan tersebut dilakukan bersama-sama dengan delegasi dari Universitas Negeri Medan yang diwakili oleh Wakil Rektor I Unimed Dr Restu, MS, dan Kahumas Unimed Muhammad Surip, M Si. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis, dan Plt Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar.

 

Warek I USU dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa, audiensi delegasi USU dan Unimed merupakan amanah dari Panitia Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Pusat tentang pelaksanaan UTBK yang diharuskan berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19, untuk kemudian hasilnya disampaikan kembali kepada panitia pusat. Koordinasi tersebut sekaligus meminta arahan dari gubernur apakah pelaksanaan UTBK nantinya dapat dibenarkan atau tidak dibenarkan.

 

“Perlu kami sampaikan kepada Bapak Gubernur mengenai kondisi di lapangan. Potensi yang akan mengikuti UTBK di USU saat ini terdapat 98 ribu peserta. Pendaftaran UTBK berlangsung dari tanggal 2 hingga 20 Juni 2020. Sampai kemarin pendaftar di USU sudah mencapai 33 ribu. Yang lebih kurang sudah 50 persen terdaftar. Pendaftaran tinggal dua hari lagi. Sementara kalau dilihat dari trend-nya, kemungkinan tidak akan sampai 60 ribu peserta yang akan mengikuti UTBK di USU,” ungkap Warek I.

ed3Menurut Prof Rosmayati, untuk pelaksanaan UTBK, LTMPT sudah memberikan panduan protokol Covid-19 yang menyertai kegiatan ujian. “Di USU juga sudah dibuat penyusunan sedemikian rupa. Ada beberapa fakultas yang bisa dipergunakan untuk lokasi penyelenggaraan UTBK, ditambah 4 mitra lainnya yakni SMAN 1, Universitas Sari Mutiara, SMKN 9 dan SMK Telkom. Penyelenggaraan ujian dari tanggal 5 sampai 14 Juli 2020 secara nasional. Tapi kalau potensi yang diberikan sebanyak 66 ribu peserta tak tercapai, maka pelaksanaan ujian tidak akan sampai tanggal 14 juli. Ada 4 sesi ujian, di mana satu sesi memakan waktu selama 105 menit. Sesi nantinya akan diikuti oleh 1.050 orang yang terbagi dalam 4 sesi. Sementara tim pelaksananya ada 200 orang,” jelas Prof Rosmayati.

 

Menurutnya, ujian sudah diatur sedemikian rupa. Jarak antar peserta sejauh 1,5 meter, di mana setiap peserta diharuskan menggunakan masker, sanitizer dan diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki ruangan. Semua prosedur sudah dibuat. Antrian masuk dan keluar dari ruangan juga sudah diatur dan harus menggunakan tanda Covid. “Kami sudah siap untuk melaksanakannya. Tapi kami tidak mungkin memutuskan sendiri, mengingat Medan masuk zona merah. Maka kami meminta pendapat dari Pak Gubernur, apakah kami diperbolehkan untuk mengadakan kegiatan tersebut atau tidak,” tandas Prof Rosmayati.

 

Sementara Warek I Unimed memaparkan bahwa dalam penyelenggaraan UTBK 2020 Unimed diberi kuota untuk menampung 39 ribu peserta dan sudah disiapkan tempatnya di Unimed dan 10 mitra. “Namun, yang mendaftar di Unimed sampai hari ini masih 13 ribu, yang kemungkinannya dalam dua hari ini tidak akan mencapai separuh dari kuota yang diberikan. Jadi paling hanya diikuti oleh 16 ribu peserta dan pelaksanaannya juga tidak sampai satu minggu. Ujian nantinya akan dilaksanakan bergilir dan dipecah di berbagai lokasi mitra sehingga meminimalkan kerumunan. Semua protokol kesehatan juga diterapkan,” katanya.

ed2Menanggapi paparan tersebut, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta dilakukan simulasi sebelum pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020. Gunanya untuk memastikan UTBK-SBMPTN yang digelar 5 -12 Juli 2020 tersebut tidak menjadi sarana pembentukan klaster baru penyebaran Covid-19.

 

“Pada intinya ini kan memang harus kita laksanakan. Intervensi yang kami lakukan hanya untuk menjaga kesehatan. Protokol kesehatan ini kan yang harus kita terapkan. Kita tidak mau juga anak-anak kita ini nantinya terpapar akibat kelengahan kita. Kita akan membentuk tim bersama untuk mengecek ruangan-ruangan dan persiapan lainnya. Yang kurang apa? Yang tak bisa dilakukan USU dan Unimed apa? Nanti Pemerintah yang akan melengkapi,” kata Edy.

 

UTBK-SBMPTN yang akan dilaksanakan Unimed dan USU tersebut, menurut Gubernur, harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Panitia harus memastikan seluruh peserta menggunakan masker, menjaga jarak fisik, menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun dan mengatur jalur masuk dan keluar sehingga tidak ada kerumunan.

ed4Untuk memastikan kesiapan panitia dalam menjalankan protokol kesehatan, Gubernur pun berencana untuk meninjau terlebih dahulu lokasi pelaksanaan ujian. “Saya minta terlebih dahulu dilaksanakan simulasi sebelum pelaksanaaan ujian, untuk menertibkan agar tidak terjadi kerumunan. Nanti akan saya tempatkan Satpol PP untuk membubarkan peserta yang berkumpul di luar lokasi ujian,” ujar Edy Rahmayadi.

 

Ikut serta mendampingi delegasi USU Staf Ahli Rektor Erwin Sitorus, ST, MT, Ka Biro SDM Muhammad Simba Sembiring, SE, M Si, dan Kepala Kantor Humas, Promosi dan Protokoler Elvi Sumanti, ST, M Hum. (Humas)

PetaIkonikUSU