MEDAN – HUMAS USU : Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah menyebabkan manusia tidak lagi perlu menunggu hingga tahun 2030 untuk mengadopsi digitalisasi dalam berbagai bidang bisnis yang digeluti. Manusia dipaksa untuk mempercepat proses digitalisasi bisnis di semua lini, baik di bidang ekonomi perbankan, pendidikan serta komunikasi umum. Hal itu merupakan salah satu hikmah positif yang bisa dipetik dari musibah Covid-19.
Hal tersebut dinyatakan Wakil Rektor IV USU Prof Dr Ir Bustami Syam, MSME, dalam sambutannya ketika membuka Webinar yang mengambil tema “Bisnis Virtual Perbankan di New Normal Era”, Sabtu (18/07/2020). Webinar diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara bekerjasama dengan Magister Manajemen USU dan Ikatan Mahasiswa Magister Manajemen USU, serta disiarkan melalui Sirenbang TV Channel. Narasumber utama yang ditampilkan dalam webinar adalah Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri Agus Dwi Handaya, SE, Ak, MBA, dengan moderator Prof Dr Isfenti Sadalia, ME (Kaprodi Magister Manajemen USU).
Prof Bustami memaparkan bahwa ada 9 program yang saat ini dikembangkan Universitas Sumatera Utara untuk menjadi world class university, di antaranya institutional brand awareness agar alumni dan institusi Universitas Sumatera Utara dikenal di dunia. Juga tentang mengembangkan career development di antaranya mengundang para alumni USU yang telah berhasil dan menjadi praktisi di berbagai bidang.
“Kita berharap dalam kesempatan ini narasumber dapat menuangkan seluruh pengalamannya, terutama bagaimana membawa dan mentransformasi Bank Mandiri dengan virtual management. Untuk melakukan perubahan management itu tidak mudah. Hardware dan software bisa dibeli dan diciptakan. Yang sulit itu adalah mengubah peopleware dan brainware serta menyeimbangkannya dengan perubahan-perubahan yang serba cepat,” kata Prof Bustami.
Ditambahkan Warek IV USU, bahwa hikmah dari pandemi Covid-19 adalah adaptable kepada keadaan yang terjadi saat ini. “USU memiliki visi dan misi yang kesemuanya tidak akan bisa dicapai bila orangnya tidak bisa berubah. Ini tantangan paling berat yang harus bisa kita hadapi dan taklukkan,” katanya.
Sementara itu, dalam pemaparannya Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri Agus Dwi Handaya, SE, Ak, MBA, menyampaikan bahwa saat ini terdapat pergeseran behavior masyarakat sebagai akibat dari adanya pandemi Covid-19, termasuk di dalamnya sektor perbankan. Transformasi digital berjalan dengan cepat di dalam dunia perbankan. Pergeseran behavior secara digital dalam beraktivitas sehari-hari juga berdampak dalam transaksi masyarakat.
“Digital banking itu memberikan keleluasaan yang bersifat fleksibel, cepat dan nyaman. Masa pandemi mendorong akselerasi transformasi digital, yang pada muaranya akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. “Future skill masa depan adalah berbasis pada digital,” katanya. (Humas)
