MEDAN – HUMAS USU : Dalam rangka merayakan Dies Natalis yang ke-21, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara menggelar seminar daring (webinar) bertajuk Manajemen Kesehatan Reproduksi di Masa Pandemi Covid-19, Sabtu (22/8/2020). Webinar dibuka oleh Dekan Fakultas Keperawatan USU Setiawan, S Kp, MNS, Ph D. Webinar ini diinisiasi oleh Departemen Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan USU.

Ba 1Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut yakni Wakil Rektor II USU Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, M Ked (OG), Sp OG (K), dr Cut Adeya Adella, Sp OG (K) dari Fakultas Kedokteran USU, Bina Melvia Girsang, S Kep, Ns, M Kep dari Fakultas Keperawatan USU, Dr Siti Saidah Nasution, S Kp, M Kep, Sp Mat dari Fakultas Keperawatan USU dan Nur Afi Darti, S Kp, M Kep dari Fakultas Keperawatan USU.

 

Dekan F Kep USU Setiawan, S Kp, MNS, Ph D, dalam sambutannya meminta doa dari seluruh peserta webinar agar Fakultas Keperawatan USU dapat lolos dalam penilaian dan meraih predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi dari Ditjen Dikti. Fakultas Keperawatan USU merupakan wakil dari Universitas Sumatera Utara dalam penilaian yang dilakukan terhadap 14 PTN tersebut. Ia juga memaparkan moto pelayanan yang dikembangkan oleh Fakultas Keperawatan yang dikenal dengan LIGAT yang merupakan akronim dari langsung sapa dan layani, integritas, giat bekerja, akrab bersahabat dan tangguh.

Ba 2Dalam paparannya yang mengambil tema Pelayanan Kesehatan Esensial Seksual Reproduksi Maternal di Era Pandemi Covid-19, Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, M Ked (OG), Sp OG (K), menyatakan bahwa seluruh proses persalinan saat pandemi Covid-19 harus dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini bertujuan untuk menurunkan risiko penularan terhadap tenaga kesehatan serta mencegah morbiditas dan mortalitas maternal.

 

Dikatakannya, untuk menurunkan risiko penularan, mengingat 13,7% ibu hamil tanpa gejala bisa menunjukkan hasil pemeriksaan PCR Covid 19 yang positif, maka penolong persalinan harus menggunakan alat pelindung diri minimal sesuai level 2 yang telah ditentukan. Pemilihan metode persalinan juga harus mempertimbangkan ketersediaan sumber daya, fasilitas di rumah sakit, tata ruang perawatan rumah sakit, ketersediaan APD, kemampuan laksana, sumber daya manusia, dan risiko paparan terhadap tenaga medis dan pasien lain.

Ba 3“Perubahan dan update pedoman nasional terkait Covid-19 pada ibu hamil mengikuti kondisi terkini sesuai dengan scientific evident, mengingat kemungkinan transmisi dari ibu ke bayi belum dapat disingkirkan dan tidak semua rumah sakit atau fasilitas kesehatan memiliki kemampuan yang sama dengan sumber daya dan fasilitas kesehatan untuk mengelola maternal dengan Covid-19,” ujarnya.

 

Dikatakannya, terdapat 4 pilar kesehatan reproduksi yang tak boleh diabaikan, yakni; maternal care, infant and child care, prevention and treatment dan fertility regulation.

Ba 4Sementara dr Cut Adeya Adella, Sp OG (K) dari Fakultas Kedokteran USU menyampaikan pembahasan terkait Pelayanan Keluarga Berencana di Tengah Pandemi Covid-19. Bina Melvia Girsang, S Kep, Ns, M Kep dari Fakultas Keperawatan USU mengetengahkan Penatalaksanaan Ibu Hamil Dengan Covid-19, Dr Siti Saidah Nasution, S Kp, M Kep, Sp Mat dari Fakultas Keperawatan USU menghadirkan paparan Penatalaksanaan Ibu Bersalin Pada Masa Pandemi Covid-19 dan Nur Afi Darti, S Kp, M Kep dari Fakultas Keperawatan USU menyampaikan Penatalaksanaan Manajemen Laktasi pada Ibu dengan Covid-19. (Humas/RJ)

PetaIkonikUSU