MEDAN – HUMAS USU : Organisasi nirlaba Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan Yayasan Pelestari Ragam Hayati dan Cipta Fondasi Indonesia - People Resources and Conservation Foundation (PRCF) melakukan kunjungan ke Universitas Sumatera Utara (USU) untuk penjajakan kerjasama dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Selasa (19/01/2021). Delegasi dari kedua organisasi perlindungan hutan dan satwa tersebut diterima langsung oleh Wakil Rektor III USU Prof Drs Mahyuddin KM Nasution, MIT, Ph D, bertempat di Ruang Rapat Senat Akademik Gedung Biro Pusat Administrasi USU Medan.

OIC fKehadiran delegasi dua organisasi tersebut bertujuan untuk memperkenalkan organisasi berikut visi dan misi serta harapan akan keterlibatan civitas akademika USU dalam berbagai programnya. Keikutsertaan civitas akademika yang diharapkan tidak hanya berasal dari Bidang Ilmu Kehutanan dan Biologi saja, melainkan pada berbagai lintas program studi dan keilmuan. Yang diutamakan adalah minat yang besar terhadap bidang yang menjadi fokus program di kedua organisasi tersebut.

OIC bWakil Rektor III USU Prof Drs Mahyuddin KM Nasution, MIT, Ph D, menyambut baik tawaran kerjasama tersebut dan meminta agar dokumen dan administrasi yang berhubungan dengan penandatanganan MoU dapat secepatnya diselesaikan. “Kita membuka peluang yang besar terhadap berbagai bentuk kerjasama yang memberi manfaat bagi pengembangan keilmuan dan potensi para mahasiswa USU. Tidak saja kerjasama bipartit, namun tidak menutup kemungkinan kerjasama tripartit. Yang penting kita buat dulu payung hukumnya dan selanjutnya akan ditentukan arah tujuannya,” kata Prof Mahyuddin.

OIC eTurut hadir mendampingi Wakil Rektor III USU, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) USU Dr Esther Nababan, M Sc dan Kasub Kerjasama Non Akademik Biro Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama (BP2KMK) Anggia Murni, SS, M Si dan dosen dari Fakultas Kehutanan Onrizal, S Hut, M Si, Ph D. Sementara dari YOSL-OIC hadir Ketua Pembina Yayasan Panut Hadisiswoyo, SS, MA, M Sc, Kepala Yayasan Erwin Alamsyah, Deputi Direktur Program M Indra Kurnia dan Direktur Fransisca A. Dari PRCF hadir Imanul Huda, S Hut, M Hut, selaku Direktur didampingi PRCF Community based Conservation Consultant Sinan Serhadli yang merupakan peneliti dari Wageningen University and Research dan Raja Banggas Rambe.

OIC cDalam pemaparannya Direktur Program YOSL-OIC M Indra Kurnia mengatakan, bahwa organisasi mereka memiliki cukup banyak program yang tidak hanya melibatkan masyarakat, namun juga kalangan akademisi dan pihak-pihak terkait lain. Khususnya yang berkaitan dengan perlindungan satwa orangutan dan konservasi hutan serta peningkatan ekonomi warga masyarakat yang bermukim di sekitar hutan.

OIC d“Kita mensosialisasikan kepada masyarakat berbagai program yang ramah lingkungan. Termasuk kegiatan pertanian maupun kegiatan yang berhubungan dengan sektor perekonomian. Dengan demikian kita berharap agar pengelolaan kawasan hutan secara legal dapat terus dilakukan tanpa harus memberi dampak negatif bagi hutan dan satwa yang hidup di dalamnya. Termasuk yang menjadi fokus organisasi kami yakni perlindungan orangutan,” kata Indra.

OIC aDengan menggandeng akademisi dan perguruan tinggi, YOSL-OIC berharap agar seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan impact yang baik terhadap visi dan misi organisasi. Hal tersebut juga diamini oleh Imanul Huda dari PRCF. (RY)

PetaIkonikUSU