MEDAN – HUMAS USU : Seperti apa digitalisasi dan percepatan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 telah berdampak dan menciptakan perubahan di berbagai bidang? Jawabannya tentu sangat luas mencakup dalam berbagai dimensi dan aspek yang ingin diapungkan. Salah satunya adalah meningkatnya tuntutan terhadap kualifikasi seorang pemimpin yang harus mampu mengupayakan terjadinya perubahan dalam tata kelola lembaga dan kualitas sumber daya manusia yang dipimpinnya.
“Di masa lalu kita sering mendengar ungkapan bahwa pemimpin itu dilahirkan. Akan tetapi seiring lesatan tinggi ilmu pengetahuan dan percepatan teknologi, ungkapan tersebut tidak lagi berlaku absolut atau mutlak. Pemimpin juga tidak lagi diwariskan secara turun-temurun. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin bagi komunitas, lingkungan kerja, lingkungan profesi dan seluruh lingkup organisasi yang ada di tengah masyarakat.” Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, mengemukakan hal tersebut dalam sambutannya, saat membuka Webinar Best Practise Leadership di Perbankan Era 4.0, yang diselenggarakan oleh Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Rabu (18/3/2021). Hadir sebagai pembicara utama Direktur Kepatuhan dan SDM PT Bank Mandiri Agus Dwi Handaya, SE, Ak, MBA.
Menurut Dr Muryanto, untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dibutuhkan skill dalam mengatur orang-orang dan menyusun strategi serta perencanaan tata kelola organisasi yang efektif dan dinamis agar tercapai tujuan yang diharapkan. Tentu kemampuan tersebut tidak didapatkan hanya melalui jenjang pendidikan tertentu saja, melainkan harus terus-menerus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada, belajar dan bekerja keras serta ditempa dengan pengalaman.
“Sangat banyak rumusan yang bisa kita dapatkan tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Namun sesungguhnya pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak berhenti meng-update pengetahuan dan keterampilannya dalam mengorganisir orang lain serta bersama-sama bekerja dalam mewujudkan apa yang menjadi tujuan dari organisasi atau lembaga yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik baik itu adalah memimpin yang mampu memotivasi dan menginspirasi setiap sumber daya manusia yang dimilikinya untuk meng-up grade diri sejalan dengan kebutuhan yang ada,” tandasnya.
Menurut Rektor, di era 4.0 ini, semua orang berbicara tentang data dan informasi. Hal ini sering dianggap sebagai trend dan sulit, padahal sesungguhnya tidak. “Problem yang dihadapi hari ini adalah kita tidak terbiasa. Karena tidak biasa, maka yang melakukannya dianggap trend,” kata Rektor.
Semua perubahan yang terjadi, khususnya di dunia perbankan, imbuh Rektor, sesungguhnya memudahkan kita untuk melakukan transaksi. Kita semua harus mulai meng-create ide-ide dan inovasi-inovasi baru di dalam bisnis, yang tadinya dalam bentuk konvensional menjadi dalam bentuk digital.
“Transaksi yang dilakukan dalam bentuk elektronik maupun non elektronik, yang dikembangkan dalam rangka memajukan dunia usaha merupakan hal yang sangat penting. Khususnya untuk menciptakan kultur baru di tengah mahasiswa agar tidak lagi memiliki mental pegawai, melainkan mental entrepreneur yang memiliki ide. Lalu ide ini menjadi matang, diuji coba, kemudian dijual. Ini penting diperhatikan dalam rangka menjadikan para mahasiswa menjadi pemimpin dalam bidangnya,” papar Dr Muryanto.
Rektor juga berharap, agar sinergi antara dunia usaha dengan perguruan tinggi dapat terus terjalin dengan baik. “Semoga kegiatan ini mampu menambah pengetahuan kita dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks dan kompetitif serta sangat hyper di era 4.0,” tandasnya mengakhiri sambutan.
Turut hadir dalam webinar di antaranya ; Regional CEO I PT Bank Mandiri, Tbk Sumatera 1, Angga Erlangga Hanafie, Ketua Program Studi Magister Manajemen USU Prof Dr Isfenti Sadalie, SE, ME dan Ketua Ikatan Mahasiswa Magister Manajemen USU, Arief Artanoga Putra.(RJ)
