MEDAN-HUMAS USU: Proses globalisasi semakin pesat dari waktu ke waktu dan telah membentuk sebuah revolusi besar bagi manusia, terkhusus di bidang teknologi informasi. Semua aspek dalam kehidupan manusia telah terdampak kemajuan teknologi informasi tersebut, termasuk kehidupan universitas.

 

Sebagai lembaga pendidikan tinggi, universitas dituntut untuk mampu beradaptasi dalam perkembangan teknologi informasi dalam era globalisasi. Kegiatan kampus yang berorientasi pada pengajaran, penelitian, hingga pengabdian masyarakat harus mampu beradaptasi dan ikut mengembangkan diri.

investasi a“Dalam pendidikan tinggi, pengembangan teknologi serta pemahaman dalam digital literacy menjadi hal yang berkontribusi dalam era globalisasi. Pendidikan tinggi merupakan wadah yang tepat untuk melakukan investasi pada sumber daya manusia sebagai upaya penyelesaian masalah di masa depan,” sebut Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, pada Senin (29/3/2021), dalam acara University President Forum 2021.

 

Rektor USU menambahkan perkembangan pesat pada era revolusi industri 4.0 dan saat ini sedang menuju era 5.0 telah menjadikan manusia dapat mengakses informasi dengan cepat, serta melakukan analisa terhadap informasi tersebut secara mandiri.

 

“Tidak ada lagi batasan pada zaman sekarang ini, kita dapat mengakses informasi secara real time. Oleh karenanya, kemitraan di antara universitas sangat penting dan menjadi agenda utama dalam globalisasi,” tambahnya.

investasi bDalam kegiatan bertajuk “Implementing Society Forum 5.0 in Higher Education” yang digelar secara daring, Rektor USU menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi baik secara nasional maupun internasional dalam globalisasi. Hal ini dimaklumi karena dalam era globalisasi, jarak tidak lagi menjadi persoalan dikarenakan kemajuan teknologi informasi.

 

“USU sudah melakukan banyak kerja sama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri. Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan sumber daya yang ada karena akan terjadi pertukaran informasi,” sebutnya.

 

Disebutkannya dalam presentasi, USU telah melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi yang berasal dari berbagai negara. Kerjasama dalam program Erasmus+, Newton Fund, dan Jica merupakan beberapa contoh dari kemitraan yang dilakukan USU lintas negara. Program kerja sama tersebut terdiri dari berbagai macam latar belakang keilmuan.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan banyak kerjasama yang dapat dilakukan antar universitas pada era globalisasi ini. Kerjasama tersebut dapat berbentuk penelitian bersama, proses pembelajaran dan pengajaran bersama, peningkatan sumber daya profesional, serta pendampingan.

investasi cKolaborasi dan kemitraan antar universitas pada era globalisasi ini akan menciptakan sumber daya manusia yang profesional. Hal ini penting dikarenakan pendidikan tinggi akan melahirkan sumber daya yang siap digunakan dalam pasar.

 

“Pendidikan tinggi menjadi sebuah entitas yang berfungsi untuk melahirkan sumber daya yang mengikuti prinsip dan kebutuhan pasar. Semakin berkembangnya zaman, pendidikan tinggi juga harus berkembang mengikutinya,” kata Rektor USU.

 

University President Forum 2021 sendiri merupakan forum yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang yang bertujuan untuk mendiskusikan isu yang berhubungan dengan pendidikan tinggi. Selain itu, forum ini membicarakan impelementasi dari rencana kegiatan kemitraan antar universitas.

 

Selain Rektor USU, forum tersebut juga dihadiri oleh Prof Stephen Marston dari University of Gloucesteshire United Kingdom, Prof Tanaka Shigeo dari Kanazawa University Japan, Prof Chwen-Tzeng Su dari National Yunlin University of Science and Technology Taiwan, Prof Dr Paul Pauli dari Julius-Maximilians Universitat Wurzburg Germany, Prof Ts Dr Hajah Roziah Mohd Janor Universiti Teknologi MARA Malaysia, Prof Dr Fathur Rokhman, M Hum dari Universitas Negeri Semarang, serta Prof Dr Dwia Aries Tina P, MA, dari Universitas Hasanuddin. (RR)

PetaIkonikUSU