WhatsApp Image 2021 04 29 at 11.50.35

MEDAN-HUMAS USU: Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menjadi poin penting untuk dapat diimplementasikan di perguruan tinggi. Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka tidak lepas dari peran untuk menyukseskan program tersebut.

Saat memberikan kata sambutan dalam acara Sosialisasi Kampus Merdeka dan Kurikulum Kampus Merdeka kepada Dosen Teknik Kimia USU, Rektor Universitas Sumatera Utara, Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, menyampaikan beberapa hal penting yang harus dipahami terlebih dahulu. Sebab pemahaman mengenai konsep Kampus Merdeka menentukan keberhasilan program tersebut.

“Hal yang paling penting bagi kita adalah penyamaan persepsi dan kesepahaman mengenai kampus merdeka ini. Beberapa hal tentu akan berbeda dengan konsep pembelajaran kita selama ini, sehingga dosen dan mahasiswa harus paham visi misi serta konsepnya,” sebut Rektor USU, Kamis (29/4/2021).

Ia menekankan bahwa konsep kampus merdeka menekankan pada terbukanya peluang bagi dosen dan mahasiswa untuk dapat melakukan proses belajar mengajar sesuai dengan yang mereka suka dan inginkan. Sehingga penyampaian ilmu dapat berjalan lebih efektif.

“Konsep kampus merdeka adalah kita diberik kebebasan atau kemerdekaan untuk merancang kurikulum sesuai dengan passion dosen dan mahasiswa. Hal ini merupakan dobrakan dari kurikulum dan aturan lama yang kaku mengenai proses pembelajaran. Sehingga kedepannya mahasiswa dapat belajar sesuai passionnya,” katanya.

Dalam mewujudkan kebebasan dalam proses belajar mengajar tentu tidak serta merta menjadi sesuka hati dosen dan mahasiswa untuk melakukannya. Diperlukan regulasi yang menjadi pedoman bagi dosen dan mahasiswa agar target kampus merdeka dapat terealisasi.

“Selanjutnya kita butuh untuk membuat relnya, sehingga tidak keluar jalur. Kita mesti membuat batasan serta panduan agar proses ini dapat berjalan sesuai harapan. Meski ada bahasa sesuai passion, namun tetap perlu ada relnya,” tambahnya.

Program studi (prodi) sebagai satuan yang melaksanakan proses belajar mengajar harus melakukan penyesuaian kurikulum untuk melaksanakan program ini menurutnya. Prodi dituntut harus adaptif terhadap perkembangan dunia saat ini.

“Kita perlu melakukan penyesuaian kurikum terhadap program ini, sehingga prodi harus mampu adaptif menghadapinya. Prodi harus menghitung ulang sks, melakukan perbaikan kurikulum, sehingga perbaikan tersebut juga tidak melenceng dari cita-cita prodi,” ujarnya.

WhatsApp Image 2021 04 29 at 11.50.34 1

Dr Muryanto Amin menyebutkan bahwa prodi diharapkan mampu menangkap kebutuhan pasar dan industri kedepannya. Sehingga lulusan dari tiap prodi nantinya telah siap untuk terjun ke dunia kerja.

“Prodi harus bisa melihat kebutuhan pasar dan industri, seperti apa permintaanya terhadap sumberdaya manusia. Sehingga pada ujungnya nanti, lulusan kita telah siap untuk bekerja,” imbuhnya.

Ia berharap prodi teknik kimia yang menyelenggarakan kegiatan tersebut dapat melakukan penyesuaian kurikulum segera agar program kampus merdeka dapat terealisasi. Seperti diketahui bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Program Bantuan Fasilitasi Akreditasi Internasional Program Studi Tahun 2021 yang didanai oleh Kemendikbud-Ristek.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dekan Fakultas Teknik USU, Ir Seri Maulina, MSi, PhD, Ketua Departemen Teknik Kimia FT USU, Ir Maya Sarah, ST, MT, PhD, IPM, Para narasumber Ketua UPP USU, Prof Dr Dwi Suryanto, M.Sc, Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia Indonesia, Prof Dr Ing Suherman, Kepala Direktorat Operasi dan Produksi PT Inalum, Reinaldy Harahap, Direktur Eksekutif Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN, Sofyan Rohidi, MBA. Beritindak sebagai moderator Prof Dr Ir Renita Manurung, MT serta dihadiri juga oleh dosen di lingkungan Departemen Teknik Kimia FT USU Universitas Sumatera Utara.

PetaIkonikUSU