MEDAN-HUMAS USU: Unit Pelayanan dan Pengembangan Pendidikan Universitas Sumatera Utara (UPP USU) dinilai memiliki peran penting untuk menyiapkan implementasi Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Segala hal teknis dan strategi untuk mensukseskan program MBKM di USU harus dikuasai dan mampu untuk dilaksanakan oleh UPP USU.
Hal tersebut disampaikan Rektor USU, Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, dalam kunjungannya ke Kantor UPP USU, Rabu (2/6/2021). Rektor USU menyampaikan perlu penanganan lebih intens agar implementasi MBKM dapat berjalan sesuai rencana. Dalam melaksanakan hal tersebut, Rektor USU menyebutkan UPP USU memegang peranan penting.
“Melalui UPP USU, pematangan program MBKM ini harus beres. Harus ada stimullus dan motivasi yang diberikan kepada prodi agar dapat segera menyiapkan segala hal yang berkenaan dengan program tersebut,” sebut Rektor USU.
Rektor USU menyebutkan berbagai upaya harus dilakukan agar prodi termotivasi untuk mempersiapkan diri. Ia memberi arahan agar UPP USU dapat menciptakan suasana kompetisi yang sehat di antara prodi agar bisa termotivasi menyiapkan serangkaian persyaratan dan kebutuhan untuk melaksanakan program MBKM.
Langkah awal dari UPP USU adalah harus memiliki pemetaan kondisi prodi S-1 yang telah mempersiapkan diri. Hal ini penting agar UPP USU dapat mengambil langkah tepat dan pendampingan terhadap prodi.
“Makanya saya katakan perlu ada mapping dari seluruh prodi yang ada. Mana yang sudah benar-benar siap, mana yang masih setengah siap, dan mana yang barangkali terkendala atau bahkan belum melakukan persiapan,” kata Rektor USU.
Ia lebih lanjut menyebutkan, bahwa persiapan dasar MBKM harus selesai tahun ini, sehingga pelaksanaan secara menyeluruh dapat dilakukan pada tahun depan. Pondasi implementasi tersebut menjadi bagian penting untuk diselesaikan pada tahun ini.
“Pondasi harus selesai tahun ini. Hal ini sangat penting mengingat pondasi itu adalah kurikulum dan peraturan rektor. Untuk kurikulumnya saya butuh UPP USU dapat segera finalkan dan berkoordinasi dengan prodi yang ada di USU,” ujarnya.
Pondasi tersebut menurutnya masih menjadi satu bagian dalam upaya implementasi program MBKM, tetapi menjadi dasar yang sangat penting. Selanjutnya masih banyak yang harus dilakukan dalam mempersiapkan pelaksanaan MBKM di USU.
“Mekanisme seleksi mahasiswa yang mengikuti MBKM, mekanisme penilaian, mekanisme mencari mitra, mekanisme nilai akhir, semua itu juga harus kita siapkan. Maka saya katakan pondasinya harus matang di tahun ini agar kita bisa masuk ke pembahasan yang saya sebut mengenai mekanisme. Karena mahasiswa yang akan ikut MBKM ini harus diseleksi dengan benar,” katanya.
Ketua UPP USU Prof Dr Dwi Suryanto, M Sc, memaparkan UPP USU telah melakukan serangkaian strategi dan kegiatan untuk mendorong persiapan MBKM di USU. Ia menyebutkan beberapa prodi telah termotivasi untuk mempersiapkan diri meskipun belum secara keseluruhan.
“Kita sudah banyak lakukan sosialisasi mengenai MBKM ini, baik dengan wakil dekan urusan akademik dan juga kaprodinya. Kita juga terus berkoordinasi dengan Kemendikbud untuk mematangkan konsep magang, transfer kredit, serta beberapa program lain untuk mendukung MBKM,” sebut Prof Dwi.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya juga sudah mempersiapkan serangkaian panduan serta draft surat keputusan peraturan rektor untuk mendorong implementasi program ini. Selain itu pendampingan dekonstruksi kurikulum juga menjadi fokus mereka.
“Ada delapan buah buku Panduan Program Merdeka Belajar, satu buku panduan Bela Negara, Draf Peraturan Akademik mengakomodasi Merdeka Belajar, Draf Panduan Dekonstruksi dan Penyusunan Kurikulum OBE-MBKM USU, Draf Panduan Insentif Program Dekonstruksi Kurikulum di USU, serta Praktisi Mengajar di USU yang sedang direvisi Tim UPP,” tambahnya.
Staf Ahli Rektor Ikhsan Siregar ST, M Eng dan Reni Asmara Ariga, S Kp, MARS, hadir mendampingi rektor dalam pertemuan tersebut. Sedangkan UPP USU diwakili oleh Ely Hayati Nasution, S.S, M.Si. (RR)
