MEDAN – HUMAS USU : Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si berharap agar seluruh program kerja yang dilaksanakan di tingkat fakultas hingga program studi (prodi) harus dikembalikan pada substansi perencanaan awal grand design USU yang telah disosialisasikannya. Seluruh program kerja juga harus selaras dan mendukung kontrak kinerja Rektor USU 2021-2026 serta Renstra USU 2020-2024 tentang internasionalisasi.
Rektor USU menyampaikan hal tersebut dalam kunjungan sekaligus rapat kerja dengan para pimpinan Fakultas Psikologi USU, Senin (7/6/2021). Pertemuan berlangsung di ruang rapat lantai 2 Gedung C Fakultas Psikologi USU Medan. Rektor didampingi Wakil Rektor I Dr Edy Ikhsan, SH, M Hum, Wakil Rektor III Dr Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S Si, M Si, Apt dan Wakil Rektor IV Prof Dr Drs Opim Salim Sitompul, M Sc. Turut Hadir Dekan Fakultas Psikologi USU Zulkarnain, Ph D, Wakil Dekan I Eka Danta Jaya Ginting, S Psi, MA, Wakil Dekan II Ferry Novliadi, S Psi, M Si dan Wakil Dekan III Hasnida, S Psi, M Si, Ph D, Psikolog.
Dr Mury, demikian ia biasa disapa, menekankan kembali pada 6 program kerja rektor yang menjadi prioritas dan harus dilaksanakan, yakni; Melakukan revitalisasi kelembagaan dan tata kelola adaptif, adaptasi tugas Tri-Dharma, penataan infrastruktur, digitalisasi kampus, enterprise kampus dan kerja sama. Dalam penyusunan RKA 2022 mendatang, ia berharap agar dimasukkan seluruh hal yang ingin dipercepat.
“One Data adalah salah satu program yang sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan karena menjadi kunci untuk membuat evaluasi dan mengambil keputusan dengan cepat. Agar data yang tersedia dapat disuplai untuk kebutuhan di berbagai program kerja yang akan dilakukan,” tandasnya.
Rektor mengingatkan, banyak variabel dalam proses internasionalisasi. One Data juga membutuhkan operator andal dalam pelaksanaannya. Hal itu menjadi program penting bagi Dekanat dan memerlukan pemahaman yang sama.
“Yang juga berkaitan dengan hal tersebut dan bersifat urgent adalah pengembangan website. Ini penting karena paling disoroti oleh lembaga internasional. Website harus berbahasa Inggris dan responsif. Kita tidak akan dilirik oleh lembaga internasional kalau website kita tidak layak,” ucapnya.
Selanjutnya, Dr Muryanto juga berharap agar e-office dapat segera dilakukan di USU, di mana semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan administrasi kantor dapat segera dilakukan melalui proses digital. Seperti tanda tangan elektronik atas surat-menyurat penting. Paperless itu harus segera diterapkan di USU. Saat ini kita tinggal menunggu dari badan Sertifikasi Nasional untuk aplikasi e-office,” kata Rektor.
Publikasi internasional, mahasiswa asing, dosen asing, internasionalisasi fakultas dan kerja sama keilmuan dengan perguruan tinggi asing merupakan hal-hal penting lainnya yang menurut Rektor wajib mendapatkan perhatian dan aksi tindak lanjut segera. Begitupula dengan dekonstruksi kurikulum untuk Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Rancangan kurikulum MBKM itu juga harus dipersiapkan untuk metode hybrid learning yang dirancang dan disimulasikan dengan baik.
Percepatan dalam bidang riset dan publikasi internasional juga harus terus dipacu. Dr Muryanto memaparkan 6 skala prioritas ristek yang dikemukakan oleh Kemendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim, yakni; digital economy, green economy-industry of out fossil, blue economy, kedaulatan pangan serta tourism dan konservasi. Enam skala prioritas tersebut dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan riset dan publikasi internasional. “Kita harus fokus mengejar kompetisi riset dari luar negeri,” katanya. (RJ)
