MEDAN - HUMAS: Universitas Sumatera Utara (USU) mempersiapkan kuliah dengan tema “Hilirisasi Produk Kearifan Lokal dan Sumber Daya Alam Sumatera Utara” dalam program Seri Kuliah Bestari untuk Bangsa yang akan dilaksanakan Juli 2021 mendatang.
Program Kuliah Bestari untuk Bangsa sendiri merupakan agenda kegiatan dari Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB-PTNBH). Pengisi kuliah merupakan guru besar tetap dengan materi yang berbeda.
Rektor USU Dr Muryanto Amin saat rapat dengan Dewan Guru Besar (DGB) USU mengatakan tema yang diangkat harus diselaraskan dengan program dari Kemendikbud Ristek.
“Seperti yang menjadi fokus Menteri Nadiem adalah soal hilirisasi produk-produk yang dihasilkan oleh universitas,” ujar rektor di ruang kerjanya, Jumat (18/6/2021).
Rektor menjelaskan, universitas yang ada di PTN-BH juga harus mampu bersinergi dan saling berkolaborasi agar mutu dan kualitas pendidikan tinggi semakin baik.
Menyahuti keinginan rektor, Ketua DGB USU Prof Dr dr Gontar Alamsyah Siregar SpPD, KGEH bersama dengan Sekretaris Prof Dr Tamrin, MSc menyepakati bahwa penjadwalan kuliah Bestari untuk Bangsa akan diisi dengan tema hilirisasi produk dari Guru Besar USU yang sudah siap produksi dan memiliki kearifan lokal.
“Kita juga akan berkomunikasi di MDGB-PTNBH tentang peluang kolaborasi sebagaimana arahan dari kementerian dan Rektor USU,” ujarnya.
Prof Gontar menginformasikan bahwa kegiatan Seri Kuliah Bestari untuk Bangsa sebelumnya telah digelar secara daring dengan kuliah guru besar dari ITB pada Februari dan IPB pada Maret.
April diisi dari UGM, UI bulan Mei, UPI di Juni, sementara USU dijadwalkan pada Juli 2021 menyusul kemudian Unair, Unpad, Undip, Unhas dan ditutup ITS.
Anggota DGB USU Prof Robert Sibarani, MS menyatakan kesiapannya untuk mengisi kuliah mewakili DGB USU bersama guru besar lainnya yang memiliki produk kearifan lokal. Ia sendiri mengatakan akan membawakan hilirasisi produk kearifan lokal Ulos.
“Ulos-ulos ini saya produksi dan memberi nilai ekonomis kepada masyarakat lokal,” ujar Prof Robert yang pada saat pertemuan memakai topi, masker dan kemeja bermotif kain khas Batak, Ulos.
Turut hadir dalam rapat dengan rektor di antaranya Prof Subhilhar, PhD dan Prof Dr Basuki Wiryosentono, MS.
