Tim HORAS USU dari Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU yang diketuai oleh Teguh bersama dengan 4 orang temannya didampingi oleh dosen pembimbing mereka Dr. Eng. Himsar Ambarita, ST, MT, menemui Pejabat Rektor USU Prof. Subhilhar, PhD, di ruang kerjanya di gedung BPA USU, pada Jum’at sore (16/10/15). Kunjungan tersebut adalah untuk mengenalkan Tim HORAS USU generasi baru yang nantinya akan berlaga di ajang Shell Eco-Marathon 2016 di Manila, Philipina. Teguh yang bertindak sebagai manajer utama tim itu mengatakan, mereka akan bertanding dari 3-6 Maret 2016. Untuk itu Teguh menginginkan USU melalui Pj Rektor agar memberi dukungan penuh sebagai modal mereka untuk bertanding nanti. “Tim ini butuh dukungan semua pihak di USU, termasuk dukungan para alumni dan sponsor lainnya” kata Teguh.

Horas 1Saat memulai presentasi singkatnya, Teguh menyebutkan bahwa ada 2 tim yang akan berangkat yang terdiri dari 8 orang dalam satu tim. Tim itu antara lain Tim protoethanol HORAS USU dan Tim HORAS MESIN dengan urban concept ethanol. Dikatakannya, mulai Juni 2015 kemarin, tim telah merancang dan mempersiapkan segalanya untuk kedua mobil itu, mulai dari desain, pembuatan rangka, elektrikal, pembuatan body mobil, hingga test drive. Disebutkannya juga, bahwa kendala yang sering dihadapi oleh tim adalah dari sisi bahan manufaktur (chassis dan body) yang terbatas, hal itulah yang menjadi tantangan utama mereka. ”Kalau bahannya tidak ada di Medan terpaksa kami cari di Pulau Jawa” ujar Teguh. Saat ini, lanjutnya, persiapan tim mereka sudah mencapai 80%. “Kalau tidak ada halangan berarti tim kami akan berangkat pada 1 Maret 2016 nanti” ucap Teguh.

 

Pj Rektor menyambut baik kunjungan tersebut, beliau berpesan untuk lebih mementingkan kerjasama tim dengan mempersiapkan segala kebutuhan untuk lomba nanti. Dan yang tidak kalah penting, kata Prof. Subhilhar, adalah persiapan mental dan kesehatan yang mesti prima saat bertanding. Namun beliau menantang tim Horas USU untuk juga memberi sumbangan nyata kepada USU misalnya membuat mobil dengan mesin berbahan bakar biogas yang ramah lingkungan yang nantinya bisa dioperasionalkan di lingkungan kampus USU. “Sebab USU membutuhkan karya nyata dari pemenang untuk membuktikan kemampuannya dan diberikan ke USU sebagai bukti kecintaan mereka, jadi hasil karya itu tidak hanya jadi pajangan semata” tutur Prof. Subhilhar. Beliau berjanji untuk mengupayakan segala sesuatu yang dibutuhkan tim itu untuk berinovasi demi kepentingan USU sembari berpesan untuk berkoordinasi dengan departemen lain di Fakultas Teknik.

Horas 2jpgShell Eco-Marathon (SEM) adalah kompetisi tahunan yang disponsori oleh Shell, yang mana para peserta diharuskan merancang, membuat, dan mengadu sebuah kendaraan mereka untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar terbaik. Shell Eco-marathon dimulai pada tahun 1939 ketika para ilmuwan Shell saling bertanding menciptakan kendaraan yang paling irit. Bentuk Shell Eco-marathon yang seperti saat ini dimulai pada tahun 1985 di Prancis dan menarik minat ribuan engineer dan ilmuwan muda dari 20 negara di Eropa. Shell Eco-marathon Amerika pertama kali diadakan tahun 2007 di California Speedway. Dan pada tahun 2010, untuk pertama kalinya, Shell Eco-marathon diadakan di Asia, di Kuala Lumpur.

 

Prinsip Shell Eco-marathon cukup sederhana, yaitu merancang dan membuat kendaraan yang menggunakan jumlah bahan bakar paling sedikit untuk menempuh jarak terjauh. Setiap tim dapat mengikuti kategori futuristik prototype: kendaraan streamline yang mana aspek perancangannya hanya memperhatikan masalah pengurangan drag atau gaya hambat udara dan pemaksimalan efisiensi. Terdapat juga kategori yang lebih mirip kendaraan sebenarnya yaitu kategori urban concept. Bahan bakar konvensional seperti solar, gasoline, dan LPG dapat dijadikan alternatif, demikian juga bahan bakar ethanol, hidrogen, biosolar atau tenaga surya. Perancangan kendaraan hanya dibatasi oleh imajinasi peserta dengan berdasarkan peraturan dari panitia. Kompetisi ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari amatir yang antusias sampai tim dari universitas-universitas di dunia dengan berbagai macam desain. Bahkan produsen kendaraan bermotor pun pernah mengikuti kompetisi ini.

Horas 3

Kategori Jenis Mobil yang diperlombakan di ajang SEM ini terdiri atas 2:
1. Urban Concept
2. Prototype

Sedangkan untuk bahan bakarnya terdiri atas 5 kategori:
1. Gasoline
2. Ethanol
3. Electric
4. Hydro
5. Diesel

Untuk SEM 2016 mendatang di tanggal 3-6 Maret 2016, TEAM HORAS ikut di kelas Urban Concept dan untuk pertama kalinya terjun di kategori jenis mobil Prototype yang sama-sama berbahan bakar ethanol. Dengan target masing-masing yaitu:
- Urban Concept (ethanol) : 450 km/lt
- Prototype (ethanol) : 1000 km/lt

Dengan inovasi terbaru dari tahun-tahun sebelumnya, seperti Chassis (rangka mobil) yang telah menggunakan material Aluminium, dan Body yang dibuat dari Carbon tentunya akan mengurangi bobot mobil, serta invosi terbaru dari divisi mesin dan divisi kelistrikan untuk masalah gesekan dan sistem injeksi, dengan harapan efisiensi bahan bakar yang ditargetkan akan tercapai.

 

Prestasi yang telah dicapai TIM HORAS USU selama ini yakni:
- Peringkat 7 Shell Eco-marathon Asia 2012 kategori Urban Gasoline
- Peringkat 1 Indonesia Energy Marathon Challenge 2012 kategori Urban Gasoline
- Stan terbaik pada acara Hari Kebangkitan Nasional (2012)
- Penghargaan KNPI Medan sebagai inovator tehnologi mobil hemat energi (2012)
- Penghargaan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut sebagai pengembang dan riset otomotif (2013)
- Peringkat 1 Shell Eco-Marathon ASIA 2014 kategori Alternate Gasoline
- Peringkat 2 Shell Eco-Marathon ASIA 2014 kategori Diesel. (Humas)

PetaIkonikUSU