MEDAN-USU: Sejumlah mahasiswa dan dosen pembimbing dari para tim pemenang ajang kompetisi mobil hemat energi Sheel Eco-marathon Asia (SEM) menerima undangan datang ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Rabu (30/09:2015). Kehadiran mereka didampingi Direktur Shell Indonesia Darwin Silalahi untuk menginformasikan prestasi anak muda Indonesia di kancah internasional. Salah satu tim yang diundang ke Istana adalah Tim Horas Universitas Sumatera Utara.


“Kami gembira presiden memberikan dukungan dan semangat kepada tim SEM Indonesia untuk terus berinovasi serta menjadi inspirasi bagi kalangan mahasiswa yang lebih luas lagi, khususnya untuk terlibat langsung dalam upaya memberikan solusi energi masa depan,” ujar Darwin Silalahi dalam siaran pers sebagaimana dikutip Kamis (01/10/2015).

Jokowi 3Masih dalam pertemuan dengan Jokowi, dosen pembimbing tim SEM dari Universitas Sumatera Utara (USU) Dr. Eng Himsar Ambarita, ST., MT menuturkan Shell Eco-marathon membekali mahasiswa dengan pengalaman praktis yang sangat berharga dan mempersiapkan untuk menjadi generasi inovator otomotif masa depan. “Pertemuan dengan presiden memberikan motivasi tambahan bagi kami untuk lebih semangat meraih prestasi internasional,” kata Himsar.

 

Masih mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, Himsar Ambarita yang juga Dosen Fakultas Teknik USU yang juga Wakil Kepala Kantor Urusan Internasional USU, Presiden Jokowi bangga bahwa mahasiswa Indonesia banyak yang kreatif menghasilkan inovasi untuk memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia."Tidak hanya melakukan kritik tanpa memberikan solusi.

 

Presiden juga meminta agar karya-karya inovasi mahasiswa Indonesia dipamerkan kepada masyarakat luas agar lebih banyak yang mengetahui karya para inovator muda. Untuk itu Presiden Jokowi meminta kepada Menristek Dikti Prof. Mohammad Nasir yang ikut hadir dalam pertemuan yang juga dihadiri Mensesneg, Prof. Pratikno, agar dibuat pameran di lokasi yang layak pada bulan Desember.

 

Seperti diketahui kejuaraan Eco Shell-Marathon Asia 2015 di Manila pada Februari lalu diikuti oleh 24 tim mahasiswa dari 18 perguruan tinggi dan 11 kota di seluruh Asia. Tim Horas USU mengikuti dua kategori yang dilombakan yaitu kelas Urban Etanol dan Urban Diesel. Di lomba tahun ini Tim horas berhasil meraih juara 2 di Kelas Ethanol, untuk juara pertama diraih oleh tim dari Vietnam dan juara 3 diraih tim IST-AKPRIN Yogyakarta. Sedangkan di kelas diesel gelar Juara 1 diraih Tim ITS Surabaya, juara 2 ITB Bandung dan juara 3 Universitas Sebelas Maret Surakarta. Total ada enam tim dari Indonesia pada Eco Shell-Marathon Asia 2015 ini, yaitu: USU, ITS, ITB, IST-Akprind, Univ. Sebelas Maret dan UNJ.

Jokowi 2Sebelumnya pada acara syukuran yang berlangsung pada Jumat (06/03/2015) Tim Horas mengungkapkan walaupun meraih prestasi yang baik namun terasa ada kekecewaan tatkala tidak dapat mempertahankan prestasi seperti di tahun 2014 lalu, demikian dikatakan Manajer Tim Horas Arie Bangun. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain, yaitu teknologi mutakhir yang belum diadopsi oleh tim tersebut, bahan bakar yang berbeda, dan hal-hal teknis manajerial lainnya. Namun kerja keras mereka berbuah manis juga walaupun tidak maksimal, ungkap Arie.

 

Arie Bangun yang juga mahasiwa semester akhir Fakultas Teknik USU melaporkan kegiatan mereka selama mengikuti kejuaraan sepanjang Februari 2015. Dimulai dari pelepasan tim oleh Gubsu dan Rektor USU pada 14 Februari, keberangkatan ke Manila Filipina pada 24 Februari, pra registrasi dan pembongkaran mobil mesin USU V ethanol dan mesin USU VI diesel pada 25 Februari. Melakukan briefing dan technical inspection untuk kedua jenis mesin mobil pada 26 Februari, hingga mendapatkan lulus uji pada 26 Februari, esok harinya 27 Februari mereka melakukan race di Sirkuit Luneta Park, Manila Filipina dan pengumuman pemenang pada hari itu juga.

 

Dari rangkaian kerja keras itulah mereka berhasil meraih juara 2 di Kelas Ethanol, dimana juara 1 diraih oleh Vietnam. Sementara pada kelas diesel tim belum berhasil meraih juara, walaupun tim yang dihadapi berasal dari Indonesia sendiri. Untuk itu dengan rasa kecewa karena belum berhasilnya mereka mempertahankan gelar juara, tapi banyak hal yang menjadi pengalaman dan pelajaran bagi tim ini untuk tahun depan sehingga dapat lebih mengembangkan kemampuan teknis dan non teknis. “Kami merasa terharu karena walaupun kami belum meraih prestasi utama, tapi tetap disambut dengan baik dan hangat oleh pimpinan dan guru-guru kami di USU,"ujar Arie.

 

Sementara Dekan Fakultas Teknik Prof Bustami Syam mengucapkan salut atas keberhasilan tim Horas walaupun tidak seperti yang diharapkan semula. Beliau menganggap tim itu sudah cukup bekerja keras dan dengan semangat tinggi sehingga kinerja yang dicapai tetap mumpuni. “Kalian belum bisa pertahankan gelar tapi trophy yang kalian bawa sudah cukup menjelaskan bagaimana perjuangan itu dilakukan” kata Prof. Bustami. Beliau berpesan untuk lebih banyak berinovasi dan pelajari terus hal yang berkaitan dengan non teknis. “Jadikan rasa kecewa dan sedih kalian menjadi pemicu keberhasilan masa depan” ujar beliau. Tidak lupa Prof Bustami mengucapkan rasa terimakasihnya atas dukungan banyak pihak terutama dari beberapa sponsor. (humas)

PetaIkonikUSU