MEDAN-USU: Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Subhilhar, PhD menyatakan, pihaknya membuka diri melakukan kerjasama dengan pihak mana pun khususnya bidang pendidikan demi kemajuan bersama.

UPH 1Hal itu disampaikan Pj Rektor saat menerima rombongan Universitas Pelita Harapan (UPH) di ruang kerjanya Biro Pusat Administrasi (BPA) USU Selasa (25/08/2015). Hadir dalam kesempatan itu tokoh pendidikan dan pengusaha yang merupakan Founder dan Chairman Lippo Grup Mochtar Riady dan istri. Dari USU hadir WR III USU Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si dan WR IV USU Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH., M.LI bersama Dekan Fak. Ekonomi dan Bisnis USU Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak, CA, WD I Fak. Hukum USU Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Humdan WD I Fasilkom-TI USU, Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Si serta Prof Iskandar Japardi dari FK USU. Universitas Pelita Harapan diwakili Rektor UPH Jakarta, Jonathan L. Parapak dan Rektor UPH Medan Dr. Raymond Liu, Ph.D beserta rombongan.

 

USU, urai Pj Rektor, dalam hal ini siap memfasilitasi pada bidang ilmu yang ada dalam program studi di UPH. Pj. Rektor mengambil contoh kerjasama USU dan Universitas Malikussaleh di Provinsi NAD. Pj. Rektor dalam kesempatan itu mengungkapkan di Sumatera Utara sebenarnya kebutuhan kampus masih dirasa kurang, khususnya dalam bidang pertanian dan kemaritiman.

 

Terkait pertemuan, Pj. Rektor berharap MoU yang kemudian diteruskan dengan MoA dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pendidikan di Sumatera Utara, dan tentu tujuannya sama, yaitu mencerdaskan anak-anak bangsa dan meningkatkan daya saingnya terutama menghadapi MEA.

 

Dalam sambutannya, Mochtar Riady yang pernah menjabat Ketua MWA Universitas Indonesia ini mengatakan kemajuan suatu bangsa adalah jika pendidikan dibenahi dan ditingkatkan. “Kalau satu keluarga ingin berkembang, itu perlu pada pendidikan, jika suatu bangsa ingin maju tidak lain juga perlu pendidikan”, katanya. Muchtar Riady juga menceritakan bagaimana perjuangan orang tuanya yang selalu berupaya ditengah keterbatasan pasca perang dunia II agar anak-anaknya bisa mendapat peluang bersekolah di sekolah yang baik.

UPH 2Muchtar Riady menyebutkan, saat manusia lahir, maka perkembangan dan kualitasnya akan berkembang sedikit demi sedikit sesuai perkembangan waktu. Untuk itu pelajaran yang penting adalah bagaimana manusia bias belajar dengan baik. Muchtar menyontohkan Soeharto (mantan Presiden RI kedua) yang ditanyanya pada satu hari. Pertanyaan Muchtar Riady saat itu adalah, mengapa Pak Harto sangat memahami tentang keuangan dan pertanian. Soeharto, kata Muchtar Riady, menjawab, dirinya banyak belajar dari para profesor yang ahli dalam bidangnya yang kemudian diaplikasikan dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia.’’Coba kita bayangkan, kalau terus-menerus para professor mau mengajar, tentunya Indonesia akan lebih baik,’’ urai Muchtar Riady.

 

Dalam sambutannya Jonathan L. Parapak menyampaikan, masih ada permasalahan yang menghambat dalam proses transfer ilmuini, yaitu pada produk regulasi yang mengatur izin mengajar tenaga pendidik atau dosen. Mengacu pada NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) yang termaktub dalam Permendikbud No. 84 tahun 2013 dan Surat Edaran Diktendik Dikti no. 2899.1/E4.1/2011, dimana tenaga pendidik tidak boleh mengajar selain di satutempat/ homebase, karena tentu yang memiliki NIDN sudah memiliki “homebase”. Dalam hal ini rekomendasi Kopertis mutlak dibutuhkan dalam proses alih status ini, dan hal ini masih ditambah persoalan apakah dosen yang sudah memiliki NIDN boleh atau tidak melamar menjadi CPNS. Ada pula persoalan dimana dokter yang berpraktek tidak boleh menjadi staf pengajar, persoalan-persoalan ini tentu hambatan tersendiri bagi proses pendidikan di Indonesia.

UPH 3Universitas Pelita Harapan merupakan salah satu universitas swasta di Indonesia yang didirikan pada bulan Mei 1994 oleh Ir. Johannes Oentorodan Dr. (HC) James Riady (Lippo Group). Pada tahun 2006, UPH juga membuka kelas internasional bagi mereka yang ingin mendapatkan gelar Sarjana di Indonesia. Sedangkan untuk program S2 Master, UPH membuka kelas di kawasanSemanggi, Jakarta. Tahun 2007, UPH membuka cabang di luar Jabodetabek, yaitu di Surabaya, Jawa Timur dengan 6 program sarjana S-1 dan 2 program S-2 master.

 

Saat ini UPH memiliki tiga kampus, yaitu UPH Jakarta, Surabaya dan Medan. Rencananya tahun depan akan berdiri di Makassar. UPH Medan yang berdiri pada 26 April 2014 dipimpin oleh Dr. Raymond Liu, Ph.D sebagai Rektor. Sebagai universitas swasta yang baruberdiri di Provinsi Sumatera Utara ini, merasa perlu membina hubungan kerjasama dengan Universitas lain terutama USU yang tentu menjadi poin penting dalam membangun kemitraan akademik khususnya dalam kemungkinan adanya bantuan tenaga pengajar dari USU, demikian Jonathan L. Parapak.

 

WR IV Prof NingrumNatasyaSirait dalam sambutannya menyampaikan, USU siap bekerjasama dengan UPH terutama tiga fakultas yang akan menjalin kerjasama lebih dalam yaitu FH, FEB dan Fasilkom-TI USU. “Kalau ada riset dan International Journal akan didorong untuk dikembangkan kerjasamanya, bias juga dilakukan Joint Research”, demikian disampaikannya.(humas)

PetaIkonikUSU