Medan-USU: Indonesian International Education Foundation (IIEF) yang berpusat di Jakarta memberikan kesempatan bagi para mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) mengikuti program beasiswa.
Hal itu terungkap dalam sosialisasi yang difasilitasi Unit Kantor Urusan Internasional (KUI) USU Kamis (9/3) di ruang IMT GT. Dalam acara yang dihadiri ratusan mahasiswa, program beasiswa yang disosialisasikan IIEF dikenal dengan nama Cargill Global Scholars. Sosialisasi program Cargill global Scholars ini dibuka Wakil Rektor IV USU Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, M.LI yang dihadiri Esther Nababan, Ketua KUI USU dan Himsar Ambarita selaku wakil ketua KUI USU. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, tidak semua universitas di Indonesia yang terpilih untuk mengikuti program beasiswa ini. Pada tahun ini, kampus-kampus di Indonesia yang mengikuti program beasiswa ini untuk mahasiswanya adalah; IPB, ITS, UB, UGM, USU dan UNTAN.
Kepala KUI USU Esther Nababan mengatakan kegiatan ini adalah salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Cargill yang ditujukan untuk mahasiswa di beberapa kampus yang ada di Indonesia. Menurut Esther, hal ini merupakan suatu kesempatan baik untuk mahasiswa USU yang saat ini sedang mencari program beasiswa yang diharapkan dapat mendukung penyelesaian kuliahnya di USU. Program Cargill global Scholars memberikan dukungan dan pengembangan kepemimpinan, peluang keuangan untuk mahasiswa dari seluruh dunia. Beasiswa akan diberikan kepada mahasiswa yang berbakat, berkinerja tinggi mengejar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti; teknik, matematika dan studi bisnis yang relevan dengan dunia Cargill seperti, pertanian, makanan dan manajemen risiko.
Salah satu syarat untuk mengikuti program beasiswa ini adalah mahasiswa yang akan memasuki tahun ke 3 akademik dan memiliki potensi kepemimpinan yang tinggi yang akan dilihat dari tulisannya pada kolom esay pada pengisian aplikasi data diri yang akan di submit melalui laman www.cargillglobalscholars.com. Bagi mereka yang diterima akan diberikan beasiswa sebesar US$ 2500 setiap tahunnya selama 2 tahun. Bukan hanya sampai disitu, jika lulus kuliah, para penerima beasiswa akan diundang untuk mengikuti Leadership Training di Amerika selama seminggu dan otomatis menjadi anggota alumni komunitas Cargill global Scholars.
Sementara dari pihak IIEF diwakili Fenty dan Vera sekaligus sebagai narasumber yang antara lain menjelaskan , program beasiswa ini adalah murni untuk memberikan beasiswa kepada mahasiwa yang membutuhkan biaya kuliah dan berprestasi namun untuk karir saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut tentang kesempatan berkarir di Cargill bagi mereka yang nantinya mendapat program beasiswa ini. Ditambahkan kedua nara sumber,Cargill Global Scholars ini tidak memberi batasan bagi mahasiswa program bidikmisi, hanya saja kembali kepada aturan yang ada apakah boleh menerima 2 beasiswa sekaligus.
Wakil Kepala KUI USU Himsar Ambarita berpesan kepada mahasiswa yang hadir, saat penulisan esay nantinya agar mencoba membuat sesuatu yang meyakinkan tim penilai, seperti prestasi yang pernah diraih, kepemimpinan dan kegiatan organisasi yang pernah diikuti. ‘’Tidak mungkin Program Cargill Global Scholars ini sampai ke USU ini jika hanya untuk mencari yang biasa-biasa saja, pasti mereka mencari yang lebih,” demikian Himsar.
Cargill adalah suatu perusahaan yang berawal dari pembuatan fasilitas penyimpanan biji-bijian oleh WW Cargill di perbatasan Amerika pada tahun 1865. Namun saat ini, Cargill telah berkembang dan menjadi salah satu perusahaan swasta yang terbesar. Bersama dengan petani, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat Cargill menyediakan produk dan layanan pangan, pertanian, keuangan dan industri untuk dunia serta membantu memajukan orang-orang dengan menerapkan wawasan dan pengalaman selama hampir 150 tahun. Cargill memiliki 143.000 pegawai di 67 negara yang berupaya memberikan pangan pada dunia dengan cara yang bertanggungjawab, mengurangi dampak lingkungan, dan memajukan masyarakat setempat. (andi/humas)
