Medan–USU: Universitas Sumtera Utara (USU) melalui Kantor Urusan Internasional USU/International affairs Office USU kembali mengadakan seminar bekerjasama dengan Universite de Poitiers, Prancis. Seminar diselenggarakan di ruang rapat Senat AkademikLantai 3 BPA USU Jumat (13/3), diikuti oleh berbagai mahasiswa dari jenjang S2 dan S3 USU. Seminar ini merupakan salah satu dari tindak lanjut dari kegiatan 7th Joint Working Group (JWG) French–Indonesia (9 10/3) di kampus USU. Adapun yang menjadi pembicara pada seminar ini adalah Prof. Gerard Mauco, Professor of Biochemistry dari Universitede Poitiers, Prancis.

Universite de Poitiers 1Seminar ini berfokus pada bidang kesehatan dan kaitannya pada berbagai bidang keilmuan. Secara Umum Prof. Gerard Mauco bercerita tentang sistem akademik di Universite de Poitiers dan juga disiplin ilmu yang dimilikinya yaitu Biochemistry. Para peserta begitu tertarik mendengar pemaparan Prof. Gerard Mauco, hingga pada sesi tanya jawab, salah satu peserta bertanya tentang bagaimana program beasiswa Doktoral (S3) di Universite de Poitiers.

Universite de Poitiers 2Pada kesempatan itu Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, M.LI selaku Wakil Rektor IV USU justru memberi motivasi kepada para peserta seminar. Beasiswa program Doktoral/S3 di Prancis sebenarnya bisa saja diperoleh. Misalnya, banyak profesor–profesor di Prancis yang akan melaksanakan penelitian.Dengan dilibatkannya mahasiswa S3 nya dalam penelitiannya, biasanya itu akan menjadi peserta program beasiswa S3 bagi mahasiswa tersebut yang ikut membantu penelitiannya. Hadir juga dalam acara ini yaitu Kepala Kantor Urusan Internasional USU Esther Nababan dan Wakil Kantor Urusan Internasional Himsar Ambarita.

Universite de Poitiers 3The University of Poitiers, didirikan pada tahun 1431 oleh Paus Eugene IV, kemudian dikonfirmasi oleh surat paten Prancis Raja Charles VII, pada awalnya terdiri dari lima Tinggi: teologi, hukum kanon, hukum perdata, obat-obatan dan seni. Pada awal abad ke-16, Universitas Poitiers adalah inti dari kehidupan budaya kota. Pada saat itu, itu dianggap kedua universitas yang paling penting di Prancis setelah Paris. Beberapa mahasiswanya yang terkenal di antaranya Joachim du Bellay, Guez de Balzac, François Rabelais, Rene Descartes, Francis Bacon, Scévole de Sainte Marthe dll. Setelah revolusi Prancis, yang menghapuskan universitas provinsi, Universitas Poitiers diperkuat dengan penambahan perguruan tinggi baru (sastra dan ilmu pengetahuan) selama abad ke-19.

 

The University of Poitiers saat ini melayani lebih dari 23.000 mahasiswa dan mempekerjakanlebih dari 3.000 orang, yaitu: guru dan akademisi, pustakawan mahasiswa insinyur, teknisi, pekerja, administrasi, pelayanan dan kesehatan pekerja, Temporary pengajaran dan penelitian staf, asisten bahasa, Kontrak PhD dan guru kontrak. Untuk memperkuat pengaruh internasional dari University of Poitiers, University of Poitiers memiliki komitmen lama untuk program pertukaran internasional, pelatihan dan penelitian yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat.( andi/humas)

PetaIkonikUSU