Medan-USU: Kampus, kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, harus menjadi penggerak perubahan bagi bangsa dan negara. Jika pembangunan Indonesia tidak ada yang mengontrol hal itu akan menjadikan pembangunan itu berjalan tanpa arah.

Menpora 1Hal itu disampaikan Menpora saat memberikan kuliah umum di hadapan 400-an mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Jumat (20/2) di Gelanggang Mahasiswa USU. Hadir dalam kuliah umum itu Rektor USU Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM &H, MSc (CTM).,Sp.A (K), Wakil Rektor I Prof. Dr. Ir. Zulkifli Nasution, Wakil Rektor III Drs. Raja Bongsu Hutagalung, Wakil Rektor V Ir. HM Yusuf Husni, Direktur SpS USU Prof. Herman Munir dan para dekan di lingkungan USU. Sementara Menpora didampingi Deputi Kemenpora Drs. H. Sakhyan Asmara, MSP, Kadispora Provsu H. Baharuddin Siagian, MSi dan lainnya. Hadir juga dalam kesempatan itu anggota DPR RI asal daerah pemilihan Sumut I dr. Sofyan Tan.

Menpora 2Menpora Imam Nahrawi, menegaskan kampus harus menjadi penggerak perubahan. Disebutkannya perubahan bangsa Indonesia harus ada yang mengontrol dan kampuslah harus menjadi pengontrol perubahan Indonesia. Dikatakan pria asal Jawa Timur dan ayah dari 7 orang anak itu, perjalanan pembangunan harus ada kontrol. Beberapa kebijaksanaan nasional harus dikritisi, namun juga harus ada solusi saat menyampaikan kritikan. Saat keluar dari kampus, akan banyak ditemukan fakta-fakta sosial. Diakui Imam Nahrawi, saat akan pergi ke kota untuk kuliah, orang di kampung selalu mengharapkan adanya sesuatu perubahan. Sehingga katanya perlu ada motivator, dan mahasiswa harus menjadi orang terunggul.’’Galilah ilmu pengetahuan, menjadi bahagian tidak terpisahkan dari hidup kita, jadilah contoh yang baik,’’ pesan Imam Nahrawi di awal kuliah umum.

 

USU Ditantang

 

Pada kesempatan itu Menpora menyatakan keprihatinannya masih adanya kampus yang mahasiswanya terlibat tawuran. Katanya, tawuran harus disudahi, karena hanya akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Menpora yang datang bersama sang istri, juga mengaku prihatin, maraknya seks bebas di kalangan pelajar dan mahasiswa. Disebutkannya, Hari Valentine sudah banyak disalahartikan oleh kalangan muda di Indonesia. Bahkan ditemukan adanya pesta seks. Hal itulah yang seharusnya bisa dihindari kalangan muda di Indonesia karena hal itu bukanlah budaya dan sesuai dengan norma agama yang dianut rakyat Indonesia.

Menpora 3Hal lain yang disampaikan Menpora adalah bahaya narkoba. Para bandar narkoba, ungkapnya, saat ini benar-benar mengincar para generasi muda Indonesia usia antara 16-30 tahun. Usia itu itu merupakan usia masa depan dan penerus bangsa Indonesia. Oleh karenanya, Menpora Imam Nahrawi mengingatkan agar kalangan mahasiswa benar-benar menjauhi narkoba. Menpora bahkan menantang USU menjadi kampus pertama yang melakukan test terhadap narkoba dan nantinya USU akan menjadi pelopor kampus bersih dari narkoba. Disebutkan Imam Nahrawi, orang luar sangat sulit untuk dapat menaklukan Indonesia karena satu kekuatan bangsa Indonesia, yakni bangsanya sudah memahami perbedaan. Hal itu katanya merupakan ciri negara terbesar yakni negara yang berkhasanah serta menghargai adat budaya.

Menpora 4Pada kesempatan itu Menpora mengajak para mahasiswa untuk terus berpikir dan bersikap konstruktif untuk menjadi mahasiswa yang unggul. Bahkan Menpora menawarkan para mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum itu untuk menjadi mahasiswa peserta program SP3. Dikatakannya revolusi mental dimulai dari diri, bermanfaat bagi diri, orangtua, bergantunglah pada diri sendiri. Menpora juga kemudian mengingatkan para mahasiswa dan civitas akademika USU untuk mencitai produk Indonesia. Dia kemudian menyatakan, batu akik yang saat ini sangat popular di masyarakat akan jadi souvenir resmi untuk Asian Games di tahun 2018 Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Selatan. Bahkan Menpora kemudian membuka kesempatan para mahasiswa dan alumni USU diharapkan menjadi tenaga sukarela dalam Asian Games, yang membutuhkan 50 ribu relawan. Pada kesempatan itu Menpora juga menyinggung soal prestasi olahraga Sumut yang stagnan. Dia mengajak USU untuk menjadi bagian dari kebangkitan olahraga Sumut.

Menpora 5Rektor USU Prof. Syahril Pasaribu dalam kesempatan itu berterima kasih kepada Menpora yang memberikan USU kesempatan mendidik para aktivis kepemudaan untuk kuliah. Rektor juga berharap Menpora dapat memberikan peluang kepada para mahasiswa USU untuk mendapatkan berbagai program beasiswa di Kemenpora. Sementara itu Prof. Herman Munir, Direktur Sekolah Pascasarjana USU menyatakan atas nama sekolah pascasarjana, kesediaan Menteri datang dan memberikan kuliah umum. Hal itu merupakan tindaklanjut, MoU 2011 yang baru direalisasikan pada 2013. Disebutkan, para mahasiswa peraih beasiswa itu mulai kuliah, perencanaan wilayah pembangunan wilayah dan pedesaan bantuan pendidikan selama 4 semester dengan 60 mahasiswa S2 beasiswa. Prof. Herman Munir juga berharap pada program berikutnya dapat meningkatkan jumlah mahasiswa, kerjasama dapat ditingkatkan.

 

Di akhir acara Menpora memberikan bantuan berupa pemberian fasilitasi kepada mahasiswa Rp 100 juta kepada Wakil Rektor III USU. (humas)

PetaIkonikUSU