Medan-USU: Universitas Sumatera Utara (USU) menerima penjajakan kerjasama dengan dua universitas luar negeri dari Jepang dan Korea Selatan, pada Senin (9/2). Pertemuan yang berlangsung di ruang Tim Pemikir lantai III gedung BPA USU, dipimpin oleh Warek III Drs. Raja Bongsu Hutagalung didampingi Kepala Kantor Urusan Internasional Dr. Esther Nababan, MSc, Dr. Himsar Ambarita, Dr. Irvan dan Dr. Bambang Trisakti (Dept Teknik Kimia FT USU).

Jepang dan Korsel 1Warek III dalam sambutannya mengatakan, USU siap berkerjasama dengan pihak manapun sepanjang hal tersebut demi kemajuan USU. Dengan kerjasama itu USU telah mengalami banyak perkembangan yang positif bagi universitas, mahasiswa, dosen dan lembaga-lembaga. Raja Bongsu berharap penjajakan ini akan berlanjut dengan kerjasama yang lebih padu dan berkelanjutan. Sebab banyak potensi dan sumber daya di Sumatera Utara yang belum digali dan dikembangkan. “Dan saya salut dengan kedua negara ini walaupun sisi teknologinya maju namun tidak melepaskan sisi budaya dan kearifan lokal mereka,” demikian Raja Bongsu.

Jepang dan Korsel 2Sementara Prof. Daemon dari Toyohashi Univerity of Technology Jepang menyebutkan universitasnya tertarik untuk mengadakan kerjasama dengan USU. USU telah berkembang dan dikenal sebagai universitas unggulan di Sumatera. “Banyak hal yang akan kami lakukan dalam kerjasama ini terutama yang berkaitan dengan pengembangan teknologi,” ujar Prof. Daemon. Beliau berharap kerjasama ini akan segera dilakukan mengingat banyak proyek di universitasnya menunggu untuk segera dieksplorasi dan USU dinilai adalah kampus yang tepat.

Jepang dan Korsel 3Di kesempatan lain Prof. Younggeel Kim dari Sangji University Korea Selatan menyatakan universitas mereka terkesan dengan USU, sebab dengan jumlah mahasiswa yang besar dengan etnisitas yang banyak pula USU menjadi universitas yang dituju oleh banyak kampus lain di luar negeri. Prof. Younggeel mengatakan, Sangji University saat ini mengembangkan empat kajian yaitu pengembangan masalah analisa mengenai dampak lingkungan (amdal), pengembangan teknologi alga, konsultan pengujian bio esai dan pendidikan lingkungan.

Jepang dan Korsel 4Prof. Younggeel menilai banyak proyek penelitian tentang bio teknologi di negara mereka tidak berkembang disebabkan kondisi cuaca yang tidak menguntungkan (dingin) bagi penelitian itu. Prof. Younggeel yakin kerjasama yang akan dilakukan nanti bersama USU berhasil dan berkelanjutan. “Kami juga tertarik mengadakan kerjasama ini sebab ada mahasiswa Indonesia yang belajar di kampus kami,” demikian Prof. Younggeel mengakhiri. (ori/humas)

PetaIkonikUSU