Indra Gunawan, mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas MIPA USU berhasil meraih juara I Kompetisi Technopreneurship Pemuda Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) 2013. Acara yang berlangsung selama 10 hari ini (15-26 Juli 2013) diadakan di Puspiptek Serpong Tangerang. Hal ini terungkap ketika Indra Gunawan yang didampingi Dekan Fakultas MIPA Dr. Sutarman bertemu dengan Rektor USU Prof. Syahril Pasaribu dan Pembantu Rektor III USU Drs. Bongsu Hutagalung.

 

Indra Gunawan berhasil menyisihkan 60 peserta dari 486 proposal yang masuk ke panitia Kemenristek dengan mengetengahkan judul penelitian "Penghematan Bahan Bakar Minyak dan Gas". Menurut Indra, alasan di diangkatnya penelitian ini mengingat bahan bakar minyak dan gas merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia yang bergantung terhadap BBM dan BBG sebagai sumber energi dalam beraktifitas baik kegiatan yang dilakukan oleh rumah tangga maupun perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Ditambahkan Indra bahwa pemakai terbesar BBM nasional adalah sektor transportasi. Bagi sektor transportasi, BBM merupakan bahan bakar utama yang sulit digantikan dengan bahan bakar lain. Peningkatan jumlah kendaraan secara nasional mayoritas terjadi di kota-kota besar. Salah satunya Kota Medan, peningkatan jumlah kendaraan sangat signifikan terjadi di kota ini.

 

Untuk itu Indra sebagai peniliti dan pencipta teknologi memberikan solusi untuk pemakaian BBM yang hemat. Menurutnya lagi bahwa penghemat bahan bakar minyak dan gas medan magnet diametris adalah teknologi penggunaan medan magnet secara diametris dari material magnet permanen berbentuk silinder sehingga medan magnet dan energi ionisasi lebih besar, lebih mudah dalam proses produksi dan menghemat bahan baku. Alat ini mampu meningkatkan kualitas bahan bakar dengan mengubah molekul bahan bakar menjadi ion positif sehingga terjadi pembakaran yang lebih sempurna yang dapat meningkatkan performa mesin, menghemat bahan bakar sebesar 30-50%, memperpanjang usia mesin, mengurangi emisi gas buang dan global warming. Penghemat BBM dan BBG dapat digunakan untuk berbagai mesin pembakaran seperti, kompor, sepeda motor, mobil, genset, kapal laut, boiler dan mesin industri lainnya. Teknologi penghemat bahan bakar minyak dan gas medan magnet diametris ini akan menjadi solusi dari masalah yang kami jelaskan di atas yaitu penggunaan teknologi medan magnet diametris untuk menjadi penghemat bahan bakar minyak dan gas.

 

Indra dalam acara Bootcamp tersebut berhasil meyakinkan para juri yang terdiri dari Gusti Muhammad Hatta (Staf Khusus Menristek Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Media), Asril Fitri Syamas (Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia), Dharma Kusuma (Program Director TOT EE-Universitas Ciputra Entrepreneurship Center), Agung Bayu Waluyo (Program Director TOT - Universitas Ciputra Entrepreneurship Center), Yani Sofyan (Kepala Bidang Penguasaan dan Pengembangan) dan Retno Sumekar (Kepala Bidang Pemetaan dan Perkembangan).

 

Kegiatan Technopreneurship Bootcamp Pemuda 2013 dibuka secara resmi oleh Menristek, Gusti Muhammad Hatta pada Senin, 15 Juli 2013. Dalam sambutannya, Menristek menyampaikan kompetisi ini diselenggarakan untuk menumbuhkan minat pemuda agar dapat menjadi technopreneur melalui kreativitas dan inovasinya serta memanfaatkan iptek yang bernilai ekonomis menjadi produk inovatif. Salah satu faktor penentu negara-negara maju dalam persaingan global adalah kemajuan di sektor ekonomi berbasis iptek. Peranan iptek dapat dirasakan menjadi salah satu pendorong percepatan pencapaian daya saing negara. Iptek salah satu pendorong mempercepat pencapaian daya saing negara, terutama dalam hal pertumbuhan industri kecil menengah (IKM) berbasis teknologi. Di sejumlah negara maju, penggunaan iptek di sektor ekonomi bahkan telah menjadi penentu untuk memenangkan persaingan global. Karena itu, kata Menristek Gusti Muhammad Hatta sudah saatnya pemerintah berperan aktif mendorong pertumbuhan IKM berbasis teknologi tersebut. Sementara tujuan dari kompetisi tersebut adalah menumbuhkembangkan minat pemuda agar dapat menjadi entrepreneur melalui kreativitas dan inovasinya. Selain itu juga berupaya memanfaatkan iptek yang bernilai ekonomis untuk dikembangkan menjadi sebuah produk inovatif.

 

Sebelumnya Sesmenristek, Hari Purwanto mengatakan Technopreneurship Bootcamp Pemuda 2013 ini merupakan salah satu rangkaian dari Kompetisi Technopreneurship Pemuda 2013. Para peserta digodog dalam kawah candradimuka technopreneurship bootcamp, yang merupakan Tahap I Rangkaian Technopreneurship Pemuda 2013. Disini mereka diberikan motivasi pengembangan diri menjadi entrepreneur berbasis teknologi, dibekali secara teori dan praktek bagaimana menjalankan bisnis berbasis teknologi, mulai dari pengembangan ide, produk dan pemasaran. Mereka juga akan diajari untuk meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan jejaring bisnis dan pengembangan rencana bisnis (business plan). Selanjutnya peserta melanjutkan proses seleksi Tahap II dan akan diberikan insentif bagi para pemenang. Penilaian dilakukan oleh tim Juri yang berasal dari berbagai instansi terkait yaitu Kemenristek, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian KUKM, Kemenko Perekonomian BPPT, Majalah Teknopreneur Indonesia, Business Innovation Center (BIC), Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI), dan Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC).

 

Enam puluh peserta yang merupakan pemuda dan mahasiswa dari seluruh Indonesia mewakili 19 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. (vie)

PetaIkonikUSU